perilakunya. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana,
yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa
ide, gagasan, model atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah
tersebut. Dengan
demikian aspek
kognitif adalah
subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat paling
tinggi yaitu evaluasi. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar kognitif adalah pencapaian setiap siswa yang mencakup aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Hasil belajar kognitif berfokus pada kemampuan intelektual siswa.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Slameto 2010: 54-72 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1 Faktor intern a Faktor jasmaniah seperti kesehatan siswa dan cacat tubuh.
b Faktor psikologis seperti tingkat intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran.
c Faktor kelelahan baik secara jasmani maupun rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh,
sedangkan kelelahan rohani dilihat dari adanya kelesuan dan kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2 Faktor ekstern a Faktor keluarga, hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua,
dan latar belakang kebudayaan siswa yang bersangkutan. b Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar yaitu
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran
dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c. Pengukuran Hasil Belajar Kognitif
“Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu
proses belajar tertentu” Muhibbin Syah, 2012: 198. Menurut Ngalim Purwanto 2013: 5 evaluasi digunakan oleh guru-guru sebagai data
pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapain tujuan-tujuan kurikuler.
Berikut ini adalah jenis, indikator, dan cara evalusi hasil belajar:
Tabel 2. Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Hasil Belajar
Ranah Hasil Belajar Indikator
Cara Evaluasi Ranah Cipta
Kognitif 1. Pengamatan
2. Ingatan 1. Dapat menunjukkan
2. Dapat
membandingkan 3. Dapat
menghubungkan 1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan
kembali 1. Tes lisan
2. Tes tertulis 3. Observasi
1. Tes lisan 2. Tes tertulis
3. Observasi
3. Pemahaman
4. Penerapan 1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
1. Dapat memberikan contoh
2. Dapat menggunakan secara tepat
1. Tes lisan 2. Tes tertulis
1. Tes tertulis 2. Pemberian
tugas 3. Observasi
5. Analisis pemeriksaan
dan pemilahan secara teliti
6. Sintesis membuat
paduan baru dan utuh
1. Dapat menguraikan 2. Dapat
mengklasifikasikan memilah-milah
1. Dapat menghubungkan
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat menggeneralisasikan
membuat prinsip umum
1. Tes tertulis 2. Pemberian
tugas 1. Tes tertulis
2. Pemberian
tugas
Sumber: Muhibbin Syah, 2012: 217