Jalan RA Kartini, Kec. Bantul, Kab. Bantul, DIY 55714
Tanggal Terbit
: 27 April 2016
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
No. Revisi :
00 Halaman
:
5  Membagikan  anggaran  dasar  koperasi  untuk  dipelajari  oleh  para  calon anggota,  sehingga  pada  rapat  pembentukan  dapat  menyampaikan
pertanyaan dan usulan yang diperlukan f.  Mendapatkan pengesahan dan badan hukum
1  Mengajukan permintaan tertulis disertai dengan akta pendirian 2  Pengesahan  akta  pendirian  diberikan  dalam  jangka  waktu  paling  lama  3
tiga bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan 3  Pengesahan  akta  pendirian  akan  diumumkan  dalam  Berita  Negara
Republik Indonesia 4  Jika akta pendirian ditolak, alasan penolakan akan diberitahukan kepada
pendiri  secara  tertulis  dalam  waktu  paling  lambat  3  tiga  bulan  setelah diterimanya permintaan
5  Pendiri  dapat  mengajukan  permintaan  ulang  paling  lama  1  satu  bulan sejak diterimanya penolakan
6  Keputusan  terhadap  pengajuan  permintaan  ulang  diberi  jangka  waktu paling lama 1 satu bulan sejak diterimanya pengajuan ulang
L. Prosedur Pendirian Koperasi Sekolah
1. Dasar Pendirian Koperasi Sekolah
Pada dasarnya, pendirian koperasi sekolah adalah salah satu usaha untuk menumbuhkembangkan  budaya  koperasi  pada  siswa  yang  kelak  akan
menjadi penerus pembangunan bangsa dan negara. Koperasi sekolah menjadi sarana  bagi  siswa  untuk  menerapkan  pengetahuan  koperasi  dan  ekonomi  di
dalam  kehidupan  sehari-hari.  Koperasi  sekolah  juga  menjadi  sarana  untuk belajar  berorganisasi,  menumbuhkan  toleransi,  dan  mengembangkan  rasa
kekeluargaan.
Koperasi  sekolah  dibentuk  berdasarkan  surat  keputusan  antara  beberapa departemen,  yaitu  Departemen  Pendidikan  dan  Kebudayaan  sekarang
Kementrian  Pendidikan  dan  Kebudayaan,  serta  Departemen  Transmigrasi dan  Koperasi,  yang  dituangkan  dalam  surat  keputusan  pada  tanggal  18  Juli
1972  No.  275KPTSMentranskop72.  Dalam  surat  keputusan  tersebut ditegaskan  bahwa  koperasi  dapat  didirikan  di  sekolah-sekolah,  baik  sekolah
negeri maupun sekolah swasta, dan lembaga-lembaga pendidikan lainya.
Surat  keputusan  tersebut  diikuti  oleh  terbitnya  Surat  Edaran  Direktur Jendral  Koperasi  pada  tanggal  31  Mei  1974  No.  717DKAVI1974  yang
membuat  ketentuan-ketentuan  koperasi  sekolah,  yaitu  koperasi  sekolah dibentuk  oleh  siswa-siswa,  baik  Sekolah  Dasar,  Sekolah  Lanjut  Tingkat
Pertama, Sekolah Lanjut Tingkat Atas, maupun lembaga-lembaga pendidikan lainya, seperti pondok pesantren, dan sekolah-sekolah kejuruan.
Surat  Edaran  tersebut  dipertegas  lagi  oleh  Surat  Keputusan  Bersama SKB  antara  Mentri  Perindustrian  dan  Perdagangan,  Mentri  Transmigrasi
dan  Koperasi,  Mentri  Pendidikan  dan  Kebudayaan,  Serta  Mentri  Dalam Negeri,
No. 331MSK101984
oleh Menperindag,
No. 126MKPTSXSK101984  oleh  Mentranskop,  No.  0477M1984  oleh
Mendikbud, dan No. 721984 oleh Mendagri.
Jalan RA Kartini, Kec. Bantul, Kab. Bantul, DIY 55714
Tanggal Terbit
: 27 April 2016
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
No. Revisi :
00 Halaman
:
Pada  pasal  1  SKB  tersebut  dijelaskan  bahwa  koperasi  sekolah  adalah koperasi  yang beranggotakan murid-murid Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan
Tingkat  Pertama  sekarang  Sekolah  Menengah  Pertama,  Sekolah  Lanjutan Tingkat  Atas  sekarang  Sekolah  Menengah  Atas,  dan  lembaga-lembaga
pendidikan lainya, baik negeri maupun swasta.
Koperasi  sekolah  juga  tunduk  pada  Undang-Undang  Perkoperasian  No. 25  Tahun  1992  yang  merupakan  pembaruan  dari  Undang-Undang  Koperasi
Nomor 12 Tahun 1967. Pendirian  koperasi  sekolah  membutuhkan  perencanaan  dan  penelaahan
yang serius serta melewati beberapa tahap hingga mendapat pengesahan dari pejabat  yang  berwenang.  Koperasi  sekolah  harus  mendapat  pengakuan  dari
beberapa  instansi  pemerintah  seperti  Direktorat  Koperasi  setempat  dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Tujuan dan Ciri Khas Koperasi Sekolah
a. Tujuan Koperasi Sekolah
1  Mendidik  dan  memelihara  kesadaran  hidup  bergotong-royong  dan rasa setia kawan di antara siswa.
2  Memupuk rasa cinta terhadap sekolah. 3  Mengembangkan  mutu  pengetahuan  serta  keterampilan  berusaha
dalam bentuk koperasi. 4  Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam
hidup bergotomg-royong di masyarakat. 5  Memelihara  hubungan  baik  dan  saling  pengertian  diantara  sesama
siswa sebagai anggota koperasi. 6  Menanamkan  dan  menumbuhkan  rasa  harga  diri,  jiwa  demokrasi,
keberanian berpendapat, dan persamaan derajat. 7  Sebagai  sarana  untuk  belajar  dan  berkarya,  serta  sarana  untuk
mendapatkan perlengkapan sekolah.
b. Ciri Koperasi Sekolah
1  Berbeda  dengan  koperasi  lain  yang  harus  berbadan  hukum,  koperasi sekolah  diakuai  dan  didirikan  oleh  pemerintah  melalui  surat
keputusan dari beberapa menteri. 2  Masa  keanggotaan  siswa  akan  berakhir  jika  siswa  sudah  lulus  atau
keluar dari sekolah. 3  Penyelenggaraan  koperasi  sekolah  disesuaikan  dengan  jam  pelajaran
sehingga tidak mengganggu proses belajar. 4  Koperasi  sekolah  merupakan  sarana  untuk  mendidik  siswa
mengembangkan  dirinya  sebagai  mahkluk  intelektual  dan  mahkluk social.
5  Jika  memungkinkan,  anggota  dan  pengurus  koperasi  sekolah  adalah siswa itu sendiri.
Jalan RA Kartini, Kec. Bantul, Kab. Bantul, DIY 55714
Tanggal Terbit
: 27 April 2016
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
No. Revisi :
00 Halaman
:
3. Struktur Organisasi Koperasi Sekolah
4. Tahap Pendirian Koperasi Sekolah
Ada  beberapa  tahap  yang  harus  dilalui  dalam  mendirikan  koperasi sekolah.
a. Tahap I
Setelah  pihak  yang  terdiri  dari  guru,  siswa,  dan  pejabat  koperasi setempat  sepakat  untuk  mendirikan  koperasi;  siswa,  guru  dan  kepala
sekolah membentuk panitia pembentukan koperasi sekolah. Panitia  yang terdiri dari beberapa siswa dan guru, kemudian mempersiapkan beberapa
rencana dasar sebagai berikut: 1  Anggaran dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART.
2  Rencana dan program kerja. 3  Undangan untuk pembentukan koperasi.
4  Berbagai  fasilitas  untuk  penyelenggaraan  rapat  pembentukan
koperasi.  Sebelum  panitia  mengadakan  rapat,  rencana  dasar  perlu dimatangkan terlebih dahulu, hingga rapat dapat berjalan lancar.
b. Tahap II
Setelah rencana disiapkan, panitia harus mengundang beberapa pihak unyuk  mengadakan  rapat.  Peserta  rapat  yang  diundang  adalah  sebagai
berikut: 1  Beberapa orang siswa untuk mewakili calon anggota koperasi.
2  Kepala sekolah dan guru-guru. 3  Perwakilam orang tua siswa.
4  Pejabat dari direktorat koperasi setempat. 5  Pejabat dari kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Di dalam rapat, dibicarakan hal-hal sebagai berikut: 1  Penjelasan dan uraian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
yang telah disiapkan oleh panitia sebelumnya. 2  Pembuatan akta pendirian koperasi sekolah.