pula sebaliknya, apabila keaktifan belajar siswa rendah maka hasil belajar kognitif siswa pun juga rendah. Keaktifan belajar dan hasil belajar kognitif
siswa memiliki keterkaitan karena melalui diskusi kelompok yang terarah siswa  dapat  saling  bertukar  pikiran  dengan  teman  sekelompoknya
sehingga  mempermudah  mereka  dalam  memahami  materi  pelajaran  dan berpengaruh pada hasil belajar kognitif mereka. Siswa yang belum paham
dengan  materi  yang  disampaikan  dapat  langsung  bertanya  dengan  teman sekelompoknya yang dianggap lebih paham.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam  melaksanakan  penelitian  tindakan  kelas  ini  terdapat keterbatasan yang mempengaruhi penelitian, antara lain sebagai berikut:
1.  Penelitian  ini  hanya  dibatasi  pada  penerapan  model  pembelajaran kooperatif  tipe  Numbered  Heads  Together  NHT  pada  mata  pelajaran
ekonomi  sebagai  upaya  peningkatan  keaktifan  belajar  dan  hasil  belajar kognitif siswa.
2.  Hasil  belajar  kognitif  hanya  menunjukkan  pada  satu  Kompetensi  Dasar sehingga tidak dapat mencerminkan hasil belajar kognitif secara umum.
3.  Dampak  variabilitas  waktu  tindakan,  tindakan  hanya  dilakukan  dua  kali pertemuan  dalam  satu  siklusnya  dari  yang  seharusnya  minimal  tiga  kali
pertemuan  menurut  silabus,  karena  berdasarkan  ijin  yang  diberikan  oleh pihak sekolah tempat penelitian.
4.  Adanya  unsur  subjektifitas  dari  observer  dalam  mengamati  keaktifan belajar  siswa  yang  ditakutkan  memberikan  interpretatif  yang  kurang
mewakili kondisi siswa sebenarnya. 5.  Kesungguhan belajar siswa pada saat dilakukan penelitian merupakan hal-
hal yang berada di luar jangkauan peneliti untuk mengontrolnya.
99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1.  Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT  dapat  meningkatkan  keaktifan  belajar  siswa  pada  mata  pelajaran
ekonomi.  Dari  20  siswa  dalam  kelas,  keaktifan  belajar  siswa  yang termasuk kategori tinggi mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II
sebanyak 10 siswa atau 50 dari jumlah siswa. Pada siklus I jumlah siswa yang  termasuk  dalam  kategori  tinggi  hanya  sebanyak  6  siswa  atau  30
dari  jumlah  siswa,  kemudian  pada  siklus  II  meningkat  menjadi  sebanyak 16 siswa atau 80 dari jumlah siswa.
2.  Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  kognitif  siswa  pada  mata
pelajaran ekonomi. Terdapat peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari siklus  I  ke  siklus  I  sebanyak  7  siswa  atau  35  dari  jumlah  siswa.  Pada
siklus  I  terdapat  13  siswa  atau  65  dari  jumlah  keseluruhan  siswa  yang mencapai  nilai  KKM,  kemudian  pada  siklus  II  meningkat  menjadi  20
siswa atau 100 dari jumlah keseluruhan siswa.
B. Saran
Berdasarkan  kesimpulan  di  atas,  adapun  saran  yang  diberikan adalah sebagi berikut:
1.  Bagi Guru a.  Guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe  Numbered  Heads  Together  NHT  ini  dalam  proses