Penerapan Strategi Pembelajaran Timbal Balik pada Pembelajaran

28 i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang bertugas sebagai penduga untuk memprediksi hal yang akan dibahas pada sub bab atau bagian selanjutnya. j. Siswa memberikan respon dan merangkumnya sampai sub bab pada materi habis tetapi dilakukan dengan menunjuk siswa lain menjadi guru. k. Siswa yang bertugas mengklarifikasi segera melakukan klarifikasi untuk membuktikan kebenaran prediksinya dengan mencari bagian teks yang kurang jelas dan menemukan cara-cara untuk memperjelas kesulitan - kesulitan. Siswa mengulang proses ini dengan peran yang baru.

E. Tes Kemampuan Membaca

Kemampuan membaca diartikan kemampuan dalam memahami suatu teks sehingga mampu mengambil informasi di dalamnya yang disampaikan melalui sebuah tulisan. Tes kemampuan membaca di sini diartikan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memperoleh informasi dan memahami isi dalam kegiatan membaca. Menurut Nurgiyantoro 2011: 371 tes kemampuan membaca dimaksudkan untuk mengukur kompetensi peserta didik memahami isi informasi yang terdapat dalam bacaan. Tes kemampuan membaca untuk siswa berupa kemampuan memahami bacaan, mengambil informasi dalam teks, dan mengandung dimensi kognitif dan afektif salah satunya dengan menggunakan Taksonomi Barret. Taksonomi Barret adalah taksonomi membaca yang mengandung dimensi kognitif dan afektif yang dikembangkan oleh Thomas C Barret pada tahun 1968. 29 Taksonomi Barret ini diklasifikasikan menjadi lima untuk mengetahui pemahaman bacaan seperti pemahaman harfiah, mengorganisasi, pemahaman inferensial, evaluasi. Menurut Zuchdi 2008: 99 Taksonomi Barret menggunakan empat judul utama yaitu pengenalan dan pengingatan literal, komprehensi inferensial, penilaian, dan apresiasi yang masing-masing memiliki sub judul dan pembagian yang lebih kecil lagi. Lebih rincinya menurut Supriyono 2008: 1-4 dalam menjelaskan Taksonomi Barret adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman Literal Pada tahap ini, fokus guru adalah membantu anak-anak terampil memahami ide atau informasi yang dengan jelas tersurat di dalam bacaan atau wacana. Guru dapat mengembangkan keterampilan pemahaman dari tugas- tugas yang mudah sampai yang kompleks. Tugas-tugas atau pertanyaan- pertanyaan yang mudah dapat berupa tugas atau pertanyaan untuk mengenal dan mengingat fakta atau kejadian tunggal, sedangkan yang lebih kompleks berupa tugas atau pertanyaan untuk mengenal dan mengingat serentetan fakta atau kejadian kronologis yang tersurat di dalam bacaan. Pada tahap ini, diharapkan siswa mampu mengidentifikasi fakta-fakta, mengidentifikasi pernyataan tersurat dalam bacaan, mengidentifikasi kronologi kejadian tersurat dalam bacaan, mampu menemukan kemiripan atau perbedaan sifat pelaku secara tersurat, dan mampu mengidentifikasi alasan atau sebab dari kejadian atau tindakan yang dinyatakan tersurat di dalam bacaan. 30 2. Reorganization Pada tahap ini, fokus guru adalah membantu anak-anak mampu melakukan analisis, sintesis, dan menyusun ide atau informasi secara tersurat dinyatakan di dalam bacaan atau wacana. Untuk menyampaikan pemahaman mengenai makna bacaan atau wacana, anak-anak dapat diarahkan untuk melakukan parafrase ulang untuk menerjemahkan pernyataan pengarang. Pada reorganization dibagi menjadi empat bagian untuk dapat meningkatkan kemampuan pemahamaan seperti penggolongan, penguraian, meringkas, dan mensintesis. Bagian penggolongan, siswa diharapkan mampu mengkategorikan atau mengklasifikasikan pelaku atau karakter, benda-benda, tempat, atau kejadian. Bagian penguraian, siswa mampu menyusun informasi secara garis besar dengan menggunakan bahasa sendiri atau pernyataan- pernyataan parafrase menguraikannya. Kemudian pada bagian meringkas, siswa diwajibkan untuk meringkas bagian cerita dengan bahasanya sendiri. Terakhir mensintesis, siswa mampu menyimpulkan secara garis besar yang tersurat dalam cerita. 3. Pemaham Inferensial Pada tahap ini, fokus guru adalah membantu anak-anak untuk mampu membuat kesimpulan lebih daripada pemahaman makna tersurat dengan proses berpikir baik divergen dan konvergen dengan menggunakan intuisi dan imajinasi anak. Siswa diharapkan untuk menganalisis, mensintesis, dan mengorganisasi informasi yang disampaikan secara tersirat. Pertanyaan yang