65
dengan menggunakan strategi timbal balik dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi timbal balik.
b. Hasil Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “Strategi timbal balik efektif
digunakan dalam pembelajaran membaca teks cerpen ”. Hipotesis tersebut adalah
hipotesis alternatif Ha. Keefektifan strategi timbal balik dalam pembelajaran membaca teks cerpen dapat diketahui dengan mencari perbedaan skor pretes dan
skor postes kelompok eksperimen. Analisis yang digunakan adalah analisis uji-t sampel berhubungan. Hasil analisis uji-t data pretes dan postes kemampuan
membaca teks cerpen kelompok eksperimen diperoleh t
hitung
sebesar 8,969; df = 30; t
tabel
sebesar 2,042; p = 0,000 pada taraf signifikansi 0,05 5. Nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
8,969 2,042 dan p lebih kecil dari 0, 05 0,000 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan hasil uji hipotesis sebagai berikut.
H
0 :
Strategi timbal balik tidak efektif digunakan dalam pembelajaran membaca
teks cerpen, ditolak.
H
a
: Strategi timbal balik efektif digunakan dalam pembelajaran membaca teks
cerpen, diterima. B.
Pembahasan Hasil Penelitian
Sebelum kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi perlakuan, terlebih dulu diukur kemampuan dalam membaca teks cerpen. Pengukuran
kemampuan membaca teks cerpen tersebut akan menghasilkan data berupa skor. Pengukuran tersebut berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda sebanyak tiga
66
puluh butir soal yang diberikan sebelum kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran pretes. Pretes ini diberikan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan dan juga untuk memastikan keadaan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama atau
homogen. Sementara pemberian postes tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
setelah diberi perlakuan yang berbeda. Selanjutnya, skor pretes dan postes akan dilakukan analisis dengan menggunakan uji-t.
Hasil analisis uji-t pretes kemampuan membaca teks cerpen pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan program SPSS 17 diperoleh t
hitung
sebesar 1,714 dengan df = 60 , t
tabel
2,000; dan p sebesar 0,092. Nilai t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
1,714 2,000 dan p lebih besar dari taraf signifikansi yang telah
ditentukan yaitu 5 0,092 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan membaca teks cerpen
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum dikenai perlakuan. Dengan kata lain, kemampuan membaca teks cerpen kedua kelompok di awal
penelitian setara. Berikut tabel hasil uji-t pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 20: Uji-t Skor Pretes Kemampuan Membaca Teks Cerpen Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol SMP Negeri 1 Kasihan
Data df
P Keterangan
Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
1.714 2,000
60 0,092 t
hitung
t
tabel
p 0,05 = tidak signifikan
67
1. Perbedaan Kemampuan Membaca Teks Cerpen Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol SMP Negeri 1 Kasihan
Setelah kedua kelompok diberikan pretes, tahap selanjutnya adalah masing- masing kelompok dikenai perlakuan yang berbeda sebanyak empat kali. Pada tahap
pertama untuk kelas eksperimen mengikuti pembelajaran dengan strategi timbal balik sebanyak empat kali sedangkan pada kelompok kontrol siswa mengikuti
pembelajaran tanpa menggunakan strategi timbal balik sebanyak empat kali juga. Dalam pembelajaran membaca teks cerpen pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diberikan materi yang sama. Namun, untuk setiap pertemuan dalam memberikan materi membaca teks cerpen kedua kelompok diberikan teks
cerpen berbeda-beda. Pemberian teks cerpen yang berbeda ini dipilih dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dan keterbacaan sesuai dengan kemampuan
siswa SMP untuk kelas VII. Selain itu, keempat teks tersebut dipilih dengan tingkat keterbacaan yang sama. Variasi tema bacaan dimaksudkan agar siswa saat
pembelajaran tidak mengalami kejenuhan serta mendorong siswa untuk lebih berkonsentrasi saat membaca. Nuriadi 2008: 26 berpendapat bahwa konsentrasi
kadang-kadang sulit dibangun, apalagi dipertahankan terus karena konsentrasi lekat kaitannya dengan mood atau kondisi mental, jiwa, dan pikiran. Oleh karena itu,
diberikan teks bacaan yang variasi ini diharapkan saat pembelajaran membaca teks cerpen siswa tidak merasakan kejenuhan.
Berikut ini penjelasan setiap pembelajaran membaca teks cerpen kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.