Membaca Teks Cerpen KAJIAN TEORI
15
Sementara itu, H.B. Jassin via Muryanto 2007: 4 mengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan
penyelesaian. Semua pendapat-pendapat tersebut tidak sama persis dan juga tidak bertentangan satu sama lain. Hampir semuanya menyepakati pada satu
kesimpulan bahwa cerita pendek atau cerpen adalah cerita rekaan yang pendek Habiburrahman El shirazy via Muryanto 2007: 4. Berdasarkan pendapat-
pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah bagian dari karya sastra atau cerita yang berbentuk prosa yang mampu selesai dibaca sekali
duduk yang di dalam teks tersebut terdapat bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.
Cerpen mempunyai unsur-unsur intrinsik. Unsur-unsur intrinsik sendiri menurut Muryanto 2007: 6 merupakan unsur yang membangun cerpen dari
dalam. Unsur-unsur tersebut antara lain. 1. Tema
Tema merupakan suatu gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasar pada suatu cerpen Muryanto, 2007: 7. Tema merupakan makna cerita Wiyatmi,
2008: 42. Selain itu, menurut Staton via Nurgiantoro 2010: 67 tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
tema adalah suatu gagasan, ide, pikiran utama, yang di dalamnya terdapat makna yang ada dalam cerita tersebut.
2. Amanat Sebuah cerpen ada kalanya dapat mengetengahkan ajaran moral atau pun
pesan yang ingin disampaikan pengarang. Pesan tersebut terselip dalam
16
permasalahan yang terdapat dalam cerpen. Amanat dapat berupa jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang dialami oleh tokoh. Amanat dalam
cerpen dapat ditampilkan secara implisit tersirat maupun secara eksplisit tersurat Muryanto, 2007: 8. Dengan demikian, amanat merupakan pesan
yang ingin disampaikan pengarang baik secara tersirat maupun tersurat. 3. Alur
Alur atau plot dapat diartikan sebagai rangkaian peristiwa yang dijalin dengan seksama. Jalinan atau rekaan tersebut dapat menggerakkan jalan cerita
melalui peristiwa
atau permasalahan
sehingga mencapai
puncak permasalahan dan akhirnya selesai Muryanto, 2007: 9. Menurut Wiyatmi
2008: 36 alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Jadi, alur adalah sebuah rangkaian cerita atau peristiwa
yang tersusun secara seksama dan kausalitas. 4. Tokoh dan Penokohan
Tokoh mengacu pada pelaku dalam cerita, yang dapat berupa manusia, binatang, dan lain sebagainya sedangkan penokohan dalam cerpen memiliki
watak tersendiri yang berbeda satu sama lain Muryanto, 2007: 15. Menurut Wiyatmi 2008: 30 tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah
fiksi. Jadi, tokoh adalah pelaku dalam cerita fiksi sedangkan penokohan adalah wataknya.
5. Latar Dalam fiksi, latar dibedakan menjadi tiga macam yaitu latar tempat, latar
waktu, dan latar sosial Wiyatmi, 2008: 40. Menurut Abrams dalam
17
Nurgiyantoro, 2010: 216 latar atau setting dapat dipahami sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan
sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Jadi, latar merupakan tempat, waktu, dan suasana yang dialami tokoh dan terdapat di
dalam sebuah cerita. 6. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokohnya dengan cara bercerita Muryanto, 2007: 19.
Pendapat lain dari Wiyatmi 2008: 40 sudut pandang atau point of view mempermasalahkan siapa yang bercerita. Sudut pandang dibedakan menjadi
sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang adalah visi pengarang yang digunakan
untuk masuk dalam cerita dan berinteraksi dengan tokoh-tokohnya.