commit to user 57
dan pengurangan tersebut tidak nampak mendadak ataupun insidental tetapi tergambarkan dengan visual proses dan langkah-langkahnya.
B. Kerangka Berpikir
Tunarungu merupakan suatu keadaaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama
melalui indera pendengaran. Akibat dari adanya gangguan tersebut, akan mengakibatkan gangguan pada fungsi pendengaran.
Berdasar pada hambatan anak tunarungu dalam berkomunikasi secara verbal, maka penggunaan media pembelajaran bagi anak tunarungu, harus sesuai
dengan ciri ketunarunguan dan karakteristik mereka. Media pembelajaran hendaknya bertahap sesuai dengan kemampuan kognitif mereka. Media
pembelajaran hendaknya diawali dengan penggunaan media yang kongkrit baru abstrak. Peneliti, dalam penelitian ini akan menggunakan media animasi kantong
hitung dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan. Berikut kerangka berpikir peneliti:
Gambar 11. Alur Kerangka berpikir Kondisi awal
: peserta didik tunarungu mengalami hambatan dalam pendengaran yang mengakibatkan prestasi belajar matematika rendah
Tindakan: Pembelajaran matematika dengan menggunakan media animasi
kantong hitung
Kondisi akhir setelah tindakan:
Prestasi peserta didik tunarungu dalam pembelajaran matematika meningkat
commit to user 58
C. Hipotesis Tindakan
Penerapan pembelajaran matematika dengan media aniamsi kantong hitung mungkin dapat membantu peserta didik meningkatkan prestasi belajar
matematika materi penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis ”Penggunaan Media Animasi Kantong Hitung dapat
meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan pada Siswa Kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2010
2011 ”.
commit to user
59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian 1.
Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kelas I SLB-B YRTRW Surakarta. Kelas tersebut berjumlah 9 peserta didik yang terdiri dari 3 peserta didik putri dan
6 peserta didik putra. Sekolah tersebut, beralamat di Gumunggung Rt 01 Rw 11, Gilingan, Banjarsari, Surakarta, Kode Pos 57139.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih empat bulan, terhitung sejak Januari 2011. Berikut rincian jadwal waktu dan jenis kegiatan penelitian
Tabel 2. Rincian Jadwal Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2011 Februari
Maret Mei
Juli 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Penyusunan
proposal 2
Skripsi bab1, 2, 3
3 Penyusunan
instrumen 4
Perijinan 5
Pelaksanaan penelitian
6 Analisis
data 7
Penyusunan laporan
commit to user 60
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang didasarkan
adanya masalah yang dihadapi guru dan peserta didik pada proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini melibatkan partisipasi aktif peneliti, guru dan peserta didik.
McNiff dalam Suharsimi Arikunto, dkk 2006:102 memandang “penelitian tindakan kelas merupakan penelitian reflektif yang dilakukan oleh
pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya
”. Suharsimi Arikunto, dkk 2006: 3 mengemukakan bahwa
“penelitian tindakan kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama
”. Definisi tersebut didukung oleh Kemmis dan Carr dalam Kasbolah
2001: 63 yang menyebutkan penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat
sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaanya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan yang prosesnya terdiri dari empat
aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, ddan refleksi. Menurut McTaggart dalam Suharsimi Arikunto dkk, 2006:106 terdapat
beberapa hal yang perlu dipahami tentang penelitian tindakan kelas: 1.
PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan
dan pembelajaran 2.
PTK partisipatori, adalah melibatkan orang yang melakukan kegiatan untuk meningkatkan praktiknya sendiri.
3. PTK dikembangkan melalui suatu self-reflective spiral, a spiral of
cycles pf planning, acing, observasing, reflecting, the re-planning. 4.
PTK adalah kolaboratif, melibatkan partisipan bersama-sama bergabung untuk mengkaji praktik pembelajaran dan mengembangkan
pemahaman tentang makna tindakan. 5.
PTK menumbuhkan kesadaran diri mereka yang berpartisipasi dan berkolaborasi dalam seluruh tahapan PTK.
commit to user 61
Permasalahan
Perencanaan tindakan II
Permasalahan baru hasil
Apabila masalah belum terseselaikan
Refleksi II Pelaksanaan
tindakan II Pengamatan
mengumpulkan Pelaksanaan
tindakan I
Refleksi I Perencanaan
tindakan I
Dilanjutkan ke siklus selanjutnya
Pengamatan pengumpulan data
II 6.
PTK adalah prosesbelajar yang sistematis, dalam proses tersebut menggunakan kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan
tindakan. 7.
PTK memerlukan orang untuk membangun teori tentang praktik merekaguru.
8. PTK memerlukan gagasan atau asumsi ke dalam praktek untuk
mengkaji secara sistematis bukti yang menantangnya memberikan hipotesis tindakan.
9. PTK memungkinkan kita untuk memberikan rasional justifikasi
tentang pekerjaan kita terhadap orang lain dan membuat orang menjadi kritis dalam analisis.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini mencakup langkah-langkah: 1 prasiklus 2 observasi, 3 pelaksanaan siklus. Prosedur penelitian tindakan kelas
ini, secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 12. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
commit to user 62
Fokus permasalahan pada rencana penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas I Semester II SLB-B
YRTRW Surakarta khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian difokuskan pada upaya peningkatan prestasi
belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan media animasi kantong hitung. Peneliti akan memilih dua variabel
yang terdiri dari satu variabel terikat x dan satu variabel bebas y. Variabel bebas dalam penelitan ini adalah media animasi kantong hitung, sedangkan
variabel terikat adalah prestasi belajar matematika peserta didik kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta.
C. Subjek Penelitian