Subjek Penelitian Sumber Data Uji Validitas Data

commit to user 62 Fokus permasalahan pada rencana penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian difokuskan pada upaya peningkatan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan media animasi kantong hitung. Peneliti akan memilih dua variabel yang terdiri dari satu variabel terikat x dan satu variabel bebas y. Variabel bebas dalam penelitan ini adalah media animasi kantong hitung, sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar matematika peserta didik kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2010 2011. Peserta didik di kelas ini berjumlah 9 orang yang terdiri dari 6 peserta didik putra dan 3 peserta didik putri. Pertimbangan peneliti mengambil subjek tersebut adalah karena sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi Operasi penjumlahan dan pengurangan. Berikut daftar nama peserta didik kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta: Tabel 3. Daftar Nama Peserta Didik Kelas I SLB-B YRTRW Surakarta No Kode Subjek Usia Kelas Jenis Kelamin 1. JR 7th IC L 2. CK 7th IC L 3. HZ 7h IC L 4. TM 7th IC L 5. FL 7th IC L 6. AL 8th IC L 7. PT 11th IC P 8. EV 7th IC P 9. AM 8th IC P commit to user 63

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menerapkan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti di dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi dalam penelitain ini ditujukan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam pelajaran matematika pada matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan menggunakan media animasi kantong hitung, kemampuan peneliti mengelola pembelajaran, dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran matematika. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2008: 203 mengemukakan bahwa ”observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatau proses yang tersususn dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dan diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan”. Pelaksanaan pengumpulan data dari segi proses pelaksanaanya dapat dibedakan menjadi participant observation observer berperan serta dan nonparticipant observation observasi nonpartisipan. Peneliti pada tahap ini tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan peserta didik pada guru. Fokus observasi penelitain ini adalah pada kegiatan pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta. Observasi dalam penelitian ini, dilakukan bersamaan dengan pelaksaanaan kegiatan pembelajaran. Observasi terhadap peserta didik difokuskan pada keaktifan peserta didik dalam belajar serta kesungguhan peserta didik dalam menyelesaikan tugas. Observasi terhadap guru difokuskan dalam kemampuan guru dalam menjelaskan dan mengelola kelas. Dalam penelitian ini peneliti juga bertindak sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran saat itu, jadi observasi terhadap kemampuan guru dalam menjelaskan dan commit to user 64 mengelola kelas, dibantu oleh guru kelas yang bersangkutan. Pedoman observasi dalam penelitian ini adalah berupa instrumen sebagai berikut: Tabel 4. Instrumen Pedoman Observasi terhadap Kemampuan Guru Mengelola Kelas No Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 1. Bersikap tanggap: a. Memandang secara seksama b. Gerakan mendekati c. Teguran d. Tepat waktu 2. Membagi perhatian: a. Secara visual b. Secara vebal visual 3. Memusatkan perhatian kelompok: a. Menyiapkan b. Menciptakan atau mengarahkan perhatian 4. Menuntut tanggung jawab: a. Menyuruh peserta didik lain mengawasi rekannya b. Menyuruh peserta didik lain menunjukkan pekerjaanya 5. Petunjuk yang jelas: a. Kepada seluruh peserta didik b. Kepada peserta didik secara individual 6. Memberikan teguran: a. Menekankan pada tingkah laku b. Menyarankan alternatif tingkah laku c. Teguran yang efektif d. Menggunakan mimik dan gerak e. Menetapkan harapan-harapan 7. Memberikan penguatan: a. Mimik dan gerak b. Sentuhan c. Tanda dan benda Total Keterangan: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = sedang 1 = kurang Penilaian: Skor 20 – 40 = kurang Skor 41 – 60 = cukup Skor 61 – 80 = baik commit to user 65 Tabel 5. Instrumen Observasi Kemampuan Guru dalam Menjelaskan No Aspek yang Diamati 1 2 3 4 1. Kejelasan: a. Menggunakan kalimat yang tidak berbelit-belit b. Menghindari penggunaan kata yang berlebihan dan meragukan 2. Penggunaan contoh atau ilustrsi: a. Menggunakan contoh-contoh b. Contoh relevan dengan penjelasan c. Contoh sesuai dengan kemampuan anak 3. Pengorganisasian: a. Menunjukkan peta konsep b. Memberikan ikhtisar butir yang penting 4. Penekanan pada materi yang penting: a. Dengan cara mengulangi b. Dengan mimik dan gerakan c. Kejelasan artikulasi 5. Balikan: a. Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sikap, mental, dan pemahaman peserta didik dari penjelasan tersebut b. Menggunakan balikan untuk menyesuaikan ketepatan atau mengubah maksud penjelasan Total Keterangan: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = sedang 1 = kurang Tabel 6. Instrumen Pedoman Observasi Kemampuan Guru Melakukan Tindakan dalam Pembelajaran Matematikadengan Media Animasi Kantong Hitung No Kegiatan Guru Rentang Nilai 1 2 3 1. Kemampuan guru memberikan apersepsi 2. Kemampuan guru menyampaikan tujaun pembelajaran 3. Kemampuan guru memberikan motivasi 4. Kemampuan guru menjelaskan tentang fungsi masing- masing animasi kantong hitung 5. Kemampuan guru menjelaskan tentang langkah-langkah penjumlahan dan pengurangan menggunakan media animasi kantong hitung 6. Kemampuan guru memberikan penjelasan terhadap materi 7. Kemampuan guru memberikan pertolongan Jumlah commit to user 66 Keterangan: 3 = sangat jelas 2 = jelas 1 = kurang jelas Tabel 7. Kriteria Keberhasilan Guru Melakukan Tindakan dalam Pembelajaran Matematika dengan Media Animasi Kantong Hitung No Rentang Skor Kriteria Keberhasilan Keterangan 1. 17 – 18 Sangat berhasil Memberikan apersepsi yang menarik, menyampaikan tujuan pemelajaran dengan baik. penguasaan materi yang kompeten, penjelasan yang runtut, serta mampu membimbing dan memotivasi peserta didik dengan tepat. 2. 13 – 16 Berhasil Memberikan apersepsi yang menarik, menyampaikan tujuan pemelajaran dengan baik. penguasaan materi yang kompeten, penjelasan yang runtut, serta kurang sabar membimbing dan memotivasi peserta didik dengan tepat.didik. 3. 9 – 12 Kurang berhasil Memberikan apersepsi yang menarik, menyampaikan tujuan pemelajaran dengan baik. penguasaan materi yang kompeten, penjelasan yang kurang runtut, serta kurang mampu membimbing dan memotivasi peserta didik dengan tepat. 4. 6 – 8 Sangat kurang berhasil Memberikan apersepsi kurang menarik, menyampaikan tujuan pemelajaran kurang baik. penguasaan materi kurang kompeten, penjelasan yang kurang runtut, serta kurang mampu membimbing dan memotivasi peserta didik dengan tepat.

2. Wawancara

Sugiyono 2008: 194 meng emukakan bahwa, ”Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permaslaahn yang harus diteliti, dan juga commit to user 67 apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yagn lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit kecil”. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2008:194 mengemukakan bahwa hal yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode wawancara adalah sebagai berikut: a Bahwa subjek atau responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri b Bahwa ada yang dinyatakan oleh subjek peneliti adalah benar dan dapat dipercaya c Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Sedangkan keaktifan peserta didik dapat dinilai berdasarkan instrumen di bawah ini: Tabel 8. Instrumen Keaktifan Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika No Aspek yang Diamati 1 2 3 4 1. Perhatian peserta didik terhadap penjelasan guru 2. Peserta didik tanggap terhadap perintah guru 3. Peserta didik mampu dalam menjawab pertanyaan lisan guru 4. Peserta didik mampu memberikan tanggapan mengenai penjelasan guru 5. Peserta didik Menyimak dengan baik ketika teman berpendapat 6. Peserta didik Tidak sibuk dengan hal lain saat guru menerangkan ataupun saat mengerjakan soal 7. Peserta didik mampu menyelesaikan soal evaluasi 8. Peserta didik Tidak membuat gaduh setelah selesai mengerjakan soal 9. Peserta didik mampu mengerjakan soal di depan kelas 10. Peserta didik Sabar menunggu giliran dalam tugas individual selanjutnya 11. Peserta didik mendapatkan nilai dari hasil evaluasi memenuhi KKM Total Keterangan: Penilaian: 4 = baik sekali Skor 11 – 21 = tidak aktif 3 = baik Skor 22 – 31 = cukup aktif 2 = sedang Skor 21 – 44 = sangat aktif 1 = kurang commit to user 68

3. Teknik Analisis Dokumen

Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, baik tertulis maupun tidak. Arikunto 1996: 234 dalam Prosedur Penelitan Suatu Tindakan Praktis menjelaskan bahwa dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang bermakna barang-barang tertulis. Barang-barang tertulis tersebut dapat berupa buku- buku, majalah, peraturan, notulen rapat, dan sebagainya. Hamdani dan Hermana 2008 mengungkapkan dokumentasi dapat berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun sekunder yang menunjang proses pembelajaran di kelas. Elliot dalam Wiriaatmadja 2006: 121 yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitan, antaralain Silabus dan rencana pelajaran. Berdasar pendapat Elliot tersebut Penelitian ini dilaksanakan melalui penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sebelum dilakukannya penelitian yaitu dengan menganalisis dokumen-dokumen berupa: a. Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum, diskusi dilaksanakan antara guru dan peneliti untuk membahas kegiatan penelitian yang telah berlangsung dan strategi atau langkah selanjutnya b. Berbagai macam ujian atau tes, tes dilaksanakan dua kali, yaitu sebelum perlakauan pre-test, dan setelah perlakuan post-test. Post-test akan dilakasanakan beberapa kali dalam tiap siklus sampai tercapai tujuan pembelajaran; c. Laporan rapat, tidak ada rapat dalam kegiatan ini; d. Laporan tugas siswa, tidak ada pemberian tugas dalam penelitian ini; e. Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran, buku teks yang relevan dalam pelajaran digunakan untuk menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran kemudian dikaitkan dengan pelaksanaan penggunaan media animasi kantong hitung dalam kegiatan pelaksanaan pelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan. f. Contoh essay yang ditulis pesrta didik, dalam penelitian ini peserta didik tidak menulis sontoh essay tetapi mengerjakan test. commit to user 69 Berdasarkan hal tersebut Peneliti dalam penelitian ini akan menganalisis dokumen yang berupa: raport, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, hasil tes peserta didik kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta. Analisis dokumentasi dalam penelitian ini, dilaksanakan untuk mendapatkan nilai kompetensi pada peserta didik dan mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pada tiap siklus.

4. Teknik Test

Test adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau yang harus dijawab oleh peserta didik. Sarwiji Suwandi 2008: 68 mengemukakan bahwa, ”Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan pemberian tindakan. Dengan kata lain tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa sesuai dengan siklus yang ada ”. Menurut Suharsimi Arikunto 2003 139, “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakanuntuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tes merupakan seperangkat atau serangkaian tugas atau pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik yang berisi bahan-bahan uji yang representatif tentang jenis bidang studi studi atau mata pelajaran tertentu atau kemampuan psikis tertentu. Teknik tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan hasil belajar setelah peserta didik diberi pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan dengan media animasi kantong hitung. Tes yang dipilih adalah tes tertulis dengan bentuk essay. Langkah-langkah yang ditempuh commit to user 70 peneliti adalah dengan menyiapkan instrumen, menilainya, dan mengolah data yang diperoleh. Jumlah soal yang akan diberikan adalah 20 soal essay. Masing- masing soal memiliki skor 5. Penilaian: Nilai Akhir = Jumlah benar × 5 1 Keterangan: Nilai benar adalah 5, nilai salah adalah 0 Skor tertinggi adalah 5 × 20 =100 Skor terendah adalah 0 × 20 =0 Tabel 9. Kisi-Kisi Soal Kompetensi Dasar Bahan Kelas Semester Materi Pokok Indikator Jumlah Soal Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka Kelas I Semester II 1. Penjumlahan bersusun dengan atau tanpa teknik menyimpan 2. Pengurangan bersusun dengan atau tanpa teknik menyimpan 1. menjumlahkan penjumlahan bersusun tanpa teknik menyimpan 2. menjumlahkan penjumlahan bersusun dengan teknik menyimpan 3. mengurangkan pengurangan bersusun tanpa teknik meminjam 4. mengurangkan pengurangan dengan teknik meminjam 5 5 5 5

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9, 10

11, 12, 13, 14,

15,

16, 17, 18, 19,

20 commit to user 71

E. Sumber Data

Beberapa sumber data yang penting yang dijadikan sebagai sasaran penggalian dan pengumpulan data serta informasi di dalam penelitian ini meliputi berbagai pihak. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Informan, yaitu guru kelas I SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2010 2011; 2. Dokumen berupa raport, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, hasil tes peserta didik, serta hasil wawancara dengan guru dan peserta didik kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta.

F. Uji Validitas Data

Validitas merupakan keakuratan atau kesahihan data yang telah dikumpulkan yang nantinya akan dianalisa dan ditarik kesimpulannya pada akhir penelitian. Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan ukurannya. Menurut Ebel dalam http:fitriayunita.blogspot.com200710task-4- macam-macam-validitas.html Istilah validitas meliputi beberapa keragaman kategori yaitu: 1. Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan kinerja. 2. Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran. 3. Face Validity adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur. 4. Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor. commit to user 72 5. Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. 6. Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi. Validitas isi digunakan untuk situasi dimana pemakai tes akan menarik kesimpulan domain butir tes berdasarkan skor tes individu ke domain butir yang lebih besar yang serupa dengan butir-butir yang terdapat dalam tesnya sendiri. 7. Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional. Adapun dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah content validity. Menurut Wakhinudin validitas isi content validity digunakan untuk situasi dimana pemakai tes akan menarik kesimpulan domain butir tes berdasarkan skor tes individu ke domain butir yang lebih besar yang serupa dengan butir-butir yang terdapat dalam tesnya sendiri. Berdasar hal tersebut, dapat dinyatakan bahwa validitas isi digunakan untuk menjawab pertanyaan bagaimana ketepatan isi tes yang disampel dari seluruh domain perilaku yang diwakilinya. Jadi merupakan justifikasi yang bersifat subjektif. Meskipun begitu, validitas isi adalah hal pertama yang harus ditegakkan dalam mengembangkan tes. Jika tujuan pengajaran dan tujuan kurikuler sudah terwakili dalam tes maka dapat dinyatakan bahwa tes tersebut sudah memiliki validitas isi. Yang harus dipertimbangkan agar sebuah tes memiliki validitas isi antara lain: tujuan, susunan pemilihan butir, aspek yang di uji oleh butir dan kesimpulan dari hasil tes tujuan yang tercapai. Untuk itu adalah penting justifikasi para ahli dalam bidangnya untuk menentukan validitas isi tes. http:wakhinuddin.wordpress.com20100802validitas-isi . Validitas isi merupakan validitas yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional. Validitas isi harus mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja menunjukkan bahwa alat ukur tersebut harus commit to user 73 komprehensif isinya akan tetapi harus pula memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur. Walaupun isi atau kandungannya komprehensif tetapi bila suatu alat ukur mengikutsertakan pula item-item yang tidak relevan dan berkaitan dengan hal-hal di luar tujuan ukurnya, maka validitas alat ukur tersebut tidak dapat dikatakan memenuhi ciri validitas yang sesungguhnya. Apakah validitas isi sebagaimana dimaksudkan itu telah dicapai oleh alat ukur, sebanyak tergantung pada penilaian subjektif individu. Dikarenakan estimasi validitas ini tidak melibatkan komputasi statistik, melainkan hanya dengan analisis rasional maka tidak diharapkan bahwa setiap orang akan sependapat dan sepaham dengan sejauh mana validitas isi suatu alat ukur telah tercapai.http:tentangpenelitian.blogspot.com200904definisi-validitasisi.html. Validitas Alat ukur yang ditilik dari segi isi tes dalam penelitian ini diuji kevalidannya dengan menggunakan content validity atau validitas isi. Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan item-item dalam instrumen dengan kebutuhan penelitian dan keadaan sekolah yang diteliti. Item-item tersebut meliputi tujuan, susunan pemilihan butir, aspek yang di uji oleh butir dan kesimpulan dari hasil tes tujuan yang tercapai. Item-item instrumen dalam penelitian ini disesuaikan dan diukur berdasarkan kurikulum dan Standar Kompetensi serta Kompetensi Dasar yang digunakan di SLB-B YRTRW Surakarta.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 141

PENGARUH MEDIA ‘MAHIR MATH SD 05’ TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SLB­B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 4 62

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNARUNGU KELAS D6 DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

2 9 95

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN DUA WARNA BAGI SISWA KELAS IV SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 78

PENGARUH PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D4 SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 3 74

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

3 33 122

PENERAPAN MEDIA VISUALUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELMPAR DAN MENANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS IV SDLB-B SLB YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGELOMPOKKAN BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS D1/C1 SLB NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS II B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 20

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN 1-40 MELALUI ALAT PERAGA KANTONG BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB B-C PANCA BAKTI MULIA SURAKARTA TAHUN AJARAN 20172018

0 0 17