Perencanaan Pelaksanaan Siklus II

commit to user 99 tidak berhasil dalam indikator ketercapaian. Seharusnya, berdasar indikator yang ditetapkan nilai ≥ 63 hendaknya dicapai oleh tujuh atau lebih peserta didik. Berdasar hal tersebut, maka siklus I belum berhasil dan harus dilanjutkan penelitian pada siklus II dengan refleksi sebagai berikut: 1 Peneliti dan guru menciptakan suasana belajar yang menyenangakan dan lebih santai dengan memasukkan permainan edukasi pada peserta didik agar peserta didik lebih antusias, sungguh-sungguh dan senang dalam mengikuti pembelajaran. 2 Peneliti menjelaskan materi dengan tidak terlalu cepat dan tidak buru-buru agar peserta didik memahami materi yang disampaikan. 3 Peneliti dan guru memberikan perhatian secara menyeluruh tidak hanya berfokus kepada beberapa peserta didik tertentu saja. 4 Guru dan peneliti dalam memberikan perhatian kepada peserta didik tidak hanya di depan kelas, melainkan juga menghampiri peserta didik yang ada di belakang maupun samping kanan dan kiri. 5 Kegiatan pembelajaran dipusatkan kepada peserta didik dengan memberi kesempatan peserta didik untuk menggunakan media animasi kantong hitung secara langsung. 6 Guru memberikan hadiah kepada peserta didik misal berupa nilai tambahan, ungkapan-ungkapan pujian yang membangkitkna semangat agar peserta didik terdorong untuk mau berperan aktif dalam memperhatikan penjelasan peneliti serta bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti. 7 Guru hendaknya menjelaskan secara lebih mendetail penjelasan materi penjumlahan dan pengurangan dengan penggunaan media animasi kantong hitung.

3. Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan

Pelaksanaan siklus I telah mencapai peningkatan pada hasil tes akhir maupun hasil obsertvasi keaktifan peserta didik dalam pembelajaran matematika commit to user 100 khususnya materi penjumlahan dengan atau tanpa teknik menyimpan dan pengurangan dengan atau tanpa teknik meminjam, namun indikator yang ditetapkan oleh peneliti belum dapat dicapai oleh seluruh peserta didik, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan berbagai perbaikan-perbaikan yang direncanakan. Kegiatan perencanaan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2011. Peneliti dan guru menyepakati adanya siklus II mengingat terdapat beberapa kelemahan-kelemahan dan tidak tercapainya indikator yang ditetapkan setelah dilakukan analisis pada siklus I. Peneliti dan guru kelas 1 SLB-B YRTRW Surakarta sepakat bahwa siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 17 dan 18 Mei 2011. Peneliti dan guru kemudian mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian selanjutnya. Rancangan kegiatan dalam siklus II ini berbeda dengan siklus I. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengatasi berbagai kelemahan yang ada pada siklus I. Berdasar hal tersebut, maka disepakati hal-hal yang perlu diperbaiki guru dan peneliti dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dengan atau tanpa teknik menyimpan dan pengurangan dengan atau tanpa teknik meminjam. Kegiatan perencanaan tindakan pada siklus II mencakup langkah- langkah sebagai berikut: 1 Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2 Peneliti dan guru berkolaborasi bersama dalam mendiskusikan langkah- langkah kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan dengan media animasi kantong hitung, yaitu sebagai berikut: a Langkah-langkah pada pertemuan pertama: 1 Peneliti memimpin doa dan memberi salam pada peserta didik, serta menanyakan kabar peserta didik. 2 Peneliti mengatur pengelompokan peserta didik agar tiap-tiap peserta didik mendapatkan komputer ataupun laptop. commit to user 101 3 Peneliti mempresensi peserta didik dan menkondisikan peserta didik dengan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. 4 Peneliti menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. 5 Peneliti membagikan rangkuman materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. 6 Peneliti memberikan beberapa soal di depan kelas untuk membangkitkan ingatan peserta didik. 7 Peneliti meminta peserta didik untuk membuat pertanyaan tentang operasi hitung penjumlahan menyimpan dan pengurangan tanpa teknik meminjam untuk dijawab oleh teman lain. 8 Peserta didik satu per satu mengerjakan soal yang diberikan temannya dengan menggunakan media animasi kantong hitung secara bergantian dengan menggunakan komputer masing-masing. 9 Peneliti memberikan penekanan kembali serta membantu kesulitan yang dialami peserta didik. 10 Peserta didik dan peneliti bersama-sama menyelesaikan soal-soal operasi hitung penjumlahan dan pengurangan tanpa teknik menyimpan dengan media animasi kantong hitung. b Langkah-langkah pada pertemuan kedua 1 Peneliti memimpin berdoa dan memberi salam pada peserta didik, menanyakan kabar serta menyiapkan peserta didik. 2 Peneliti mempresensi peserta didik 3 Peneliti mengatur pengelompokan peserta didik agar tiap-tiap peserta didik mendapatkan komputer ataupun laptop. 4 Peneliti menyiapkan peserta didik dengan apersepsi yaitu bertanya jumlah uang saku masing-masing peserta didik kemudian menjumlahkannya menjadi satu commit to user 102 5 Peneliti menyegarkan suasana pembelajaran dengan memberikan permainan yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. 6 Peneliti menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. 7 Peneliti membagikan rangkuman materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut kepada peserta didik. 8 Peneliti menjelaskan materi operasi hitung penjumlahan dengn teknik menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam dengan menggunakan media animasi kantong hitung. 9 Peneliti mengajak peserta didik bermain operasi hitung penjumlahan dengan teknik menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam dengan menggunakan media animasi kantong hitung. Penjelasan peneliti terhadap peserta didik mengenai pengurangan dengan teknik meminjam adalah sebagai berikut: Misal: 61 19 _ 42 Gambar 19. Animasi Kantong Hitung Keterangan: Di tempat satuan ada 1 lidi, di tempat puluhan ada 6 lidi. Di tempat satuan ada 1 lidi dikurangi 9 lidi tidak bisa, maka pinjam 1 lidi bilangan di depannya, yaitu dari tempat puluhan. Bilangan di depannya puluhan, maka satu lidi bernilai 10 IIIIIIIIII. Kantong tersebut jumlah lidinya akan berubah karena sudah ditambah dan dikurangi, kantong tersebut berubah seperti gambar berikut: commit to user 103 Gambar 20. Animasi Kantong Hitung Keterangan: ditempat satuan yang semula berjumlah 1 lidi menjadi 11 lidi kaarena mendapat pinjaman 1 lidi dari kantong puluhan yang bernilai 10. Sedangkan, Ditempat puluhan lidi menjadi 5 karena dipinjam 1 lidi oleh tempat satuan. Setelah dipinjam maka proses pengurangan berlangsung, nampak seperti gambar berikut: Gambar 21. Animasi Kantong Hitung Keterangan : di tempat semula, tempat Satuan terdapat 11 lidi dikurang 9 sama dengan 2 lidi. Di tempat puluhan masih 5 lidi dikurangi 1 lidi sama dengan 4 lidi. Jadi 61 – 19 = 42 10 Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal operasi hitung penjumlahan dengan teknik menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam secara bergantian dengan media animasi kantong hitung secara bergantian. 11 Peserta didik diminta untuk mengisi angka yang kosong pada lembar kerja yang disediakan peneliti. 12 Peneliti memberikan penekanan dan membenarkan kesalahan yang dilakukan peserta didik. commit to user 104 13 Peneliti memberikan soal tertulis secara individual yang mencakup materi penjumlahan dengan atau tanpa teknik menyimpan dan pengurangan dengan atau tanpa teknik meminjam.

b. Tindakan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 141

PENGARUH MEDIA ‘MAHIR MATH SD 05’ TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SLB­B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 4 62

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNARUNGU KELAS D6 DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

2 9 95

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN DUA WARNA BAGI SISWA KELAS IV SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 78

PENGARUH PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D4 SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 3 74

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

3 33 122

PENERAPAN MEDIA VISUALUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELMPAR DAN MENANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS IV SDLB-B SLB YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGELOMPOKKAN BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS D1/C1 SLB NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS II B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 20

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN 1-40 MELALUI ALAT PERAGA KANTONG BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB B-C PANCA BAKTI MULIA SURAKARTA TAHUN AJARAN 20172018

0 0 17