Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

commit to user 33 Menurut kelompok teori kognitif dalam Mulyono Abdurrohman, 1999: 34, belajar adalah proses pencapaian perubahan pemahaman insight, pandangan, harapan, atau pola berpikir. Menurut Skinner dalam R. Angkowo dan A. Kosasih, 2007: 47 belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Definisi tersebut didukung oleh Mulyono Abdurrohman 1999: 28 yang berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Morgan dalam M. Ngalim Purwanto, 2002: 84 mengemukakan bahwa “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman”. Menurut R. Angkowo dan A. Kosasih 2007: 52 terdapat tiga klasifikasi proses belajar, yaitu 1 memandang belajar sebagai proses, 2 memandang belajar sebagai hasil, 3 memandang belajar sebagai fungsi. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan pembelajar untuk mencapai tujuan belajar. Selama proses belajar tersebut terdapat perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan tersebut berupa peningkatan kecakapan, keterampilan dan sikap yang bersifat relatif dan konstan, sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Edgar Dale dalam Hujair A H Sanaky, 2009: 40 pengalaman belajar berlangsung dari tingkat yang konkret menuju tingkat yang lebih abstrak. Pada tingkat yang konkret, seseorang dapat belajar dari kenyataan atau pengalaman langsung yang bertujuan dalam kehidupan kita. Kemudian meningkat ke tingkat yang lebih atas menuju puncak kerucut, dalam tingkat yang abstrak bentuk simbol-imbol. Pembagian tingkatan-tingkatan itu, semata-mata untuk membantu melihat pengalaman belajar. Kerucut pengalaman yang dikemukakan commit to user 34 Edgar Dale dengan pola berpikir dari konkrit sampai abstrak adalah sebagai berikut: 1 Pengalaman langsung dan bertujuan, 2 Pengalaman tiruan yang diatur, 3 Pengalaman dramatasi, 4 Demonstrasi, 5 Karyawisata, 6 pameran, 7 televisi, 8 gambar hidup, 9 rekaman radio, gambar tetap, 10 gambar, 11 simbol visual, 12 verbal. Menurut Bruner dalam Mulyono Abdurrohman, 1999: 34 terdapat tiga tahapan dalam proses Pembelajaran yaitu: 1 Tahapan Enactive adalah tahap dalam proses belajar yang ditandai oleh manipulasi secara langsung objek-objek berupa benda atau peristiwa konkrit; 2 tahap iconic ditandai oleh penggunaan perumpamaan atau tamsilan imagery; 3 sedangkan tahapan symbolic ditandai oleh penggunaan simbol dalam proses belajar. Menurut Piaget dalam Mulyono Abdurrohman, 1999: 34 Perkembangan intelektual meliputi empat tahap berikut: 1 tahap sensori-motorik 0:0-2:0 tahun, 2 tahap praoperasional 2-7 tahun, 3 tahap operasional konkret 7-11 tahun, dan 4 tahap operasional formal usia 11 tahun ke atas. Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut selalu berubah. Adanya interaksi dengan lingkungan tersebut, maka menjadikan fungsi intelektualnya semakin berubah. Dua kelompok teori psikologis mempunyai pendapat yang berbeda tentang proses belajar yaitu kelompok teori behavioristik dan kelompok teori kognitif. Kelompok teori behavioristik memandang manusia sebagai makhluk pasif yang dipengaruhi oleh stimulasi dari lingkungan, sedangkan kelompok teori kognitif memandang manusia sebagai makhluk aktif yang bebas membuat pilihan. Teori neurologis menjelaskan bahwa struktur otak merupakan hasil interaksi antara pola genetik dengan lingkungan Mulyono Abdurrohman, 1999: 42. Proses pembelajaran pada seseorang memang bertahap, karena terdapat tujuan yang ingin dicapai. Bloom dalam R. Angkowo dan A. Kosasih, 2007: 53- 54 membagi tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan menjadi tiga ranah, yaitu 1. Ranah kognitif cognitive domain a. Pengetahuan knowledge b. Pemahaman comprehension c. Penerapan application d. Analisa analysis e. Sintesa synthesis commit to user 35 f. Evaluasi evaluation 2. Ranah afektif affective domain a. Penerimaan receiving b. Partisipasi responding c. Organisasi organization d. Pembentukan pola hidup characterization by or value complex 3. Ranah psikomotorik psychomotoric domain a. Persepsi perception b. Kesiapan set c. Gerakan terbimbing guided respon d. Gerakan yang terbiasa mechanical response e. Gerakan yang kompleks complek response f. Pesuaian pola gerakan adjusment g. Motivasi belajar creativity Berkenaan dengan hasil belajar, Gagne mengemukakan lima jenis atau tipe belajar, yakni: 1 belajar kemahiran intelektual kognitif, 2 belajar informasi verbal, 3 belajar mengatur kegaiatan intelektual, 4 belajar keterampilan motorik, 5 belajar sikap R. Angkowo. A. Kosasih, 2007: 54. Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa proses belajar pada diri seseorang terjadi secara bertahap dari hal-hal yang bersifat konkret ke arah yang abstrak. Perkembangan kognitif seseorang berkaitan dengan struktur otak, sedangkan struktur otak dipengaruhi oleh stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Setiap proses pembelajaran hendaknya tingkat keberhasilannya dapat diukur, disamping dapat diukur dari segi prosesnya. Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Clark dalam R. Angkowo dan A. Kosasih, 2007: 50 hasil belajar peserta didik di sekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut R. Angkowo dan A. Kosasih 2007: 50 hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri peserta didik yang berupa kemampuan peserta didik dan faktor yang datang dari luar. Berkaitan dengan faktor dalam diri peserta didik selain faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisisk dan psikis. Sedangkan faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas commit to user 36 pengajaran. Yang dimaksud kualitas pengajaran adalah efektif tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan instruksional. Faktor lain yang turut menentukan hasil belajar yaitu pendekatan belajar. Ini berkaitan dengan upaya pembelajaran yang meliputi strategi dan metode pembelajaran. Ketiga faktor ini dalam banyak hal saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar seorang peserta didik. Faktor tersebut adalah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan termasuk di dalamnya adalah penggunaan media dalam pembelajaran. Penggunaan media sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Sedang faktor internal meliputi kemampuan peserta didik, motivasi, minat dan sebagainya. Kedua faktor tersebut saling terkait dan saling mendukung. c. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan tolok ukur bagi keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu usaha. Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu memberikan kepuasan tertentu pada manusia Moh. Uzer, 2005: 24. Prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999: 700 mempunyai pengertian hasil yang dicapai, dilakukan atau dikerjakan. Zainal Arifin 1989: 3 mengemukakan prestasi adalah hasil dari kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaiakn sesuatu hal. Definisi tersebut didukung oleh Mulyono Abdurrohman 1999: 42 yang berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah selesai melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri anak dan faktor yang berasal dari lingkungan. Syafir dalam http:www.syafir.com20110212pengertian-prestasi- belajar mengemukakan Prestasi belajar adalah segala sesuatu yang dicapai dimana prestasi itu menunjang kecakapan seorang manusia. Kemudian ada commit to user 37 pendapat lain mengatakan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah berusaha secara intensif sehingga hasil itu merupakan keunggulan. Menurut Keller dalam Mulyono Abdurrohman 1999: 39 hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak. Adi Nugroho dalam http:sobatbaru.blogspot.com200806pengertian- prestasi-belajar.hml mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian. Winkell 1996: 162 mengatakan bahwa “prestasi adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. S. Nasution 1996: 17 menyatakan prestasi belajar adalah: “kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa dan brbuat”. Menurut Sunarto, Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif, dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memeneuhi target dalam kriteria tersebut”.http:sunartombs.wordpress.com20090105pengertia-prestasi- belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai dalam bentuk penilaian. Prestasi Belajar merupakan suatu hasil usaha maksimal seseorang yang dinyatakan dalam simbol, angka, huruf, dan kalimat dalam periode tertentu. Prestasi belajar dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan tentang tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik.

3. Hakekat Pembelajaran Matematika untuk Anak Tunarungu a. Hakekat Mata Pelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 141

PENGARUH MEDIA ‘MAHIR MATH SD 05’ TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SLB­B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 4 62

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNARUNGU KELAS D6 DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

2 9 95

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN DUA WARNA BAGI SISWA KELAS IV SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 78

PENGARUH PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D4 SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 3 74

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

3 33 122

PENERAPAN MEDIA VISUALUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELMPAR DAN MENANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS IV SDLB-B SLB YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGELOMPOKKAN BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS D1/C1 SLB NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS II B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 20

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN 1-40 MELALUI ALAT PERAGA KANTONG BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB B-C PANCA BAKTI MULIA SURAKARTA TAHUN AJARAN 20172018

0 0 17