Pengamatan Pelaksanaan Siklus I

commit to user 92 Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat, peneliti membuka pembelajaran dengan menyapa peserta didik dengan salam dan memimpin berdoa serta mempresensi peserta didik satu persatu. Langkah selanjutnya, peneliti membangkitkan ingatan peserta didik dengan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Tahap selanjutnya, peneliti menjelaskan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam dengan menggunakan media animasi kantong hitung. Langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah meminta peserta didik mengerjakan soal di papan tulis satu persatu. Peneliti membenarkan beberapa jawaban peserta didik yang masih salah. Tahap berikutnya, Peneliti memberikan tes tertulis secara individu yang mencakup materi penjumlahan dengan atau tanpa teknik menyimpan dan pengurangan dengan atau tanpa teknik meminjam untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh peneliti pada siklus I. Seusai kegiatan tersebut, peneliti menutup pembelajaran dengan berdoa dan tidak lupa berpesan kepada peserta didik agar banyak berlatih mengerjakan soal khususnya pada materi penjumlahan dengan teknik menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam.

c. Pengamatan

Tahap observasi atau pengamatan pada siklus I dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan siklus I yaitu pada tanggal 5 dan 6 Mei 2011. Peneliti selain bertindak sebagai pengajar dalam penelitian ini juga bertindak sebagai pengamat. Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir dan mencatat hasil pembelajaran pada siklus I di dalam kelas saat pembelajaran matematika materi penjumlahan dengan atau tanpa teknik menyimpan dan pengurangan dengan atau tanpa teknik meminjam berlangsung. Peneliti berperan sebagai partisipan aktif, karena peneliti terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar bersama peserta didik dimana peneliti juga bertindak sebagai guru. commit to user 93 Pertemuan pertama pada penelitian ini, dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2011 yang berlangsung selama 90 menit. Kegiatan pembelajaran berlangsung pada pukul 07.30 hingga pukul 09.00. Peneliti mengawali pembelajaran dengan memimpin doa dan mengucapkan salam kepada peserta didik. Selanjutnya peneliti memberikan apersepsi dengan pertanyaan pancingan yang mengarah ke materi dengan menuliskan beberapa bilangan di papan tulis. Tahap berikutnya, peneliti meminta peserta didik menyebutkan nilai tempat satuan dan puluhan pada bilangan tersebut. Hanya terdapat empat peserta didik saja yang aktif tunjuk jari untuk maju di depan kelas. Peneliti selanjutnya memberikan materi penjumlahan tanpa teknik menyimpan dan pengurangan tanpa teknik meminjam dengan media animasi kantong hitung. Kegiatan pembelajaran tersebut tidak hanya digunakan peneliti untuk menyampaikan materi saja, melainkan juga mengisi instrumen yang telah peneliti siapkan untuk mengetahui keaktifan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2011 yang berlangsung selama 90 menit. Tidak berbeda dengan pertemuan pertama, tahap ini juga dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 09.00. Penyampaian materi pada pertemuan kedua tersebut tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Namun fokus materi pada pertemuan kedua adalah penjumlahan dengan teknik menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam, sedang pada pertemuan pertama adalah penjumlahan tanpa teknik menyimpan dan pengurangan tanpa teknik meminjam. Pada pertemuan kedua dilaksanakan test tertulis secara individual yang mencakup materi penjumlahan dengan atau tanpa teknik menyimpan dan pengurangan dengan atau tanpa teknik meminjam guna mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan yang telah disampaikan peneliti dengan menggunakan media animasi kantong hitung. Peneliti dalam melaksanakan penelitian berkolaborasi dengan guru kelas, sehingga antara peneliti dan guru memiliki peran masing-masing dan saling bekerjasama satu sama lain. Berikut hasil test pada siklus I: commit to user 94 Tabel 14. Daftar Nilai Hasil Test Siklus I Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Peserta Didik Kelas 1 SLB-B YRTRW Surakarta Semester II Tahun Ajaran 2010 2011 No Kode Subjek KKM Pretest Hasil Siklus I 1. JR 63 50 60 2. CK 63 65 80 3. HZ 63 65 80 4. TM 63 75 85 5. FL 63 55 65 6. AL 63 50 55 7. PT 63 50 60 8. EV 63 50 60 9. AM 63 50 60 10 20 30 40 50 60 70 80 90 JR CK HS TM FL AL PT EV AM PRETEST SIKLUS I Grafik 2. Perbandingan Hasil Test Siklus I dengan Pretest Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Peserta Didik Kelas 1 Semester II SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2010 2011 Grafik 2 dan tabel 14 di atas menunjukkan hasil test pada siklus I dibandingkan dengan pretest pada prasiklus. Peningkatan nilai dari masing- masing peserta didik dapat ditunjukkan oleh grafik tersebut. Setelah diadakan pembelajaran dengan penggunaan media animasi kantong hitung pada siklus I, commit to user 95 terdapat peningkatan nilai yang tinggi dibanding dengan hasil pretest. Peserta didik yang berinisial JR mengalami peningkatan yang awalnya mempunyai nilai 50 menjadi 60, namun JR belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Begitu pula dengan peserta didik yang berinisial AL, AV, PT, dan AM mereka juga mengalami peningkatan nilai yang tinggi, namun belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Peserta didik yang telah mencapai KKM dengan nilai ≥ 63 adalah empat orang dari keseluruhan peserta didik yang berjumlah sembilan orang. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah peserta didik yang telah mencapai KKM adalah 44 saja. Sedangkan lima peserta didik lainnya atau 56 dari keseluruhan peserta didik mempunyai nilai 63 atau di bawah KKM yang telah ditetapkan. Sedangakan Indikator yang ditetapkan oleh peneliti, dapat dikatakan tercapai apabila terdapat tujuh atau lebih jumlah peserta didik yang mendapat nilai ≥ 63. Sesuai dengan indikator ketercapaian yang ditetapkan, maka hasil test pada siklus I tidak mencapai indikator yang ditetapkan oleh peneliti. Ketidaktercapaian indikator tersebut dianalisis dan direfleksi untuk kemudian dilakukan tindakan lagi pada siklus II. Peneliti juga melakukan observasi pada siklus I, selama pembelajaran matematika berlangsung berdasarkan instrumen yang telah dibuat untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Gurupun berperan serta dalam melakukan observasi terhadap kemampuan peneliti dalam menjelaskan dan mengelola kelas serta membantu peneliti ketika mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi peneliti pada pelaksanaan tindakan siklus I dengan pengamatan terhadap keaktifan peserta didik saat pembelajaran matematika melalui lembar observasi maka diperoleh hasil sebagai berikut: commit to user 96 Tabel 15. Tabulasi Keaktifan Peserta Didik Kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta pada Pembelajaran Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Tahun pelajaran 2010 2011 No Aspek yang Diamati Inisial Nama Peserta Didik Kelas I JR CK HS TM FL AL PT EV AM 1. Perhatian peserta didik terhadap penjelasan guru 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2. Peserta didik tanggap terhadap perintah guru 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3. Peserta didik mampu dalam menjawab pertanyaan lisan guru 2 3 4 4 3 2 2 2 2 4. Peserta didik mampu memberikan tanggapan mengenai penjelasan guru 2 3 3 4 3 2 2 2 2 5. Peserta didik menyimak dengan baik ketika teman berpendapat 2 3 3 3 3 2 2 2 2 6. Peserta didik tidak sibuk dengan hal lain saat guru menerangkan ataupun saat mengerjakan soal 2 3 3 3 3 3 3 3 3 7. Peserta didik mampu menyelesaikan soal evaluasi 2 4 4 4 3 2 2 2 2 8. Peserta didik tidak membuat gaduh setelah selesai mengerjakan soal 2 3 3 3 3 3 2 2 2 9. Peserta didik mampu mengerjakan soal di depan kelas 2 4 4 4 4 2 2 2 2 10. Peserta didik sabar menunggu giliran dalam tugas individual selanjutnya 2 3 3 3 3 2 2 2 2 11. Peserta didik mendapatkan nilai dari hasil evaluasi memenuhi KKM 2 4 4 4 4 2 2 2 2 Total 22 36 37 38 32 24 23 24 21 commit to user 97 Tabel 16. Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik Kelas I Semester II SLB-B YRTRW Surakarta pada Pembelajaran Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Tahun pelajaran 2010 2011 No Nama Skor Siklus I Keterangan 1. JR 22 Kurang Akif 2 CK 36 Aktif 3. HS 37 Aktif 4. TM 38 Aktif 5. FL 32 Aktif 6. AL 24 Kurang Aktif 7. PT 23 Kurang Aktif 8. EV 24 Kurang Aktif 9. AM 22 Kurang Aktif Tabel 15 dan 16 di atas menunjukan bahwa peserta didik katagori aktif dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan sebanyak empat peserta didik dari sembilan peserta didik secara keseluruhan atau sebesar 44. Sedangkan lima peserta didik yang lain dalam kategori kurang aktif atau sebesar 56 . Terjadi peningkatan keaktifan pada pelaksanaan tindakan siklus I ini jika dibandingkan dengan kondisi awal yang baru mencapai tiga peserta didik dari sembilan peserta didik secara keseluruhan atau sebesar 33, sedangkan enam dari sembilan peserta didik secara keseluruhan dalam kategori tidak aktif atau sebesar 66. Jadi terdapat peningkatan sebesar 11 dibandingkan dari kondisi awal. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap peningkatan prestasi dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dengan atau tanpa teknik menyimpan dan pengurangan dengan atau tanpa teknik meminjam pada tindakan siklus 1 diperoleh hasil sebagai berikut: 1 Ketuntasan belajar mencapai 44 yaitu sebanyak empat peserta didik yang mencapai KKM yaitu mendapatkan nilai ≥ 63. 2 Peserta didik yang aktif selama kegiatan belajar mengajar sebanyak empat peserta didik dari sembilan peserta didik secara keseluruhan. commit to user 98 3 Peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar berjumlah lima orang peserta didik dari sembilan peserta didik secara keseluruhan. 4 Peneliti sebagai guru dalam kemampuan mengelola kelas mendapat kategori kurang berhasil dengan skor 12 dari skor maksimal 18.

d. Analisis dan Refleksi

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 141

PENGARUH MEDIA ‘MAHIR MATH SD 05’ TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SLB­B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 4 62

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNARUNGU KELAS D6 DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

2 9 95

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN DUA WARNA BAGI SISWA KELAS IV SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 78

PENGARUH PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D4 SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 3 74

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

3 33 122

PENERAPAN MEDIA VISUALUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELMPAR DAN MENANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS IV SDLB-B SLB YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGELOMPOKKAN BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS D1/C1 SLB NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS II B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 20

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN 1-40 MELALUI ALAT PERAGA KANTONG BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB B-C PANCA BAKTI MULIA SURAKARTA TAHUN AJARAN 20172018

0 0 17