Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Siklus I

commit to user 98 3 Peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar berjumlah lima orang peserta didik dari sembilan peserta didik secara keseluruhan. 4 Peneliti sebagai guru dalam kemampuan mengelola kelas mendapat kategori kurang berhasil dengan skor 12 dari skor maksimal 18.

d. Analisis dan Refleksi

Tahap analisis dan refleksi ini dilaksanakan peneliti bersama guru kelas 1 SLB-B YRTRW Surakarta dengan mengadakan diskusi terkait pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Analisis yang dimaksud adalah analisis terhadap hasil observasi, serta hasil test peserta didik. Secara umum, terdapat beberapa kelemahan yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung, yaitu: 1 Peneliti belum mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. 2 Peneliti terlalu cepat dalam memberikan penjelasan, sehingga peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami materi. 3 Kegiatan pembelajaran masih bersifat satu arah dari pihak peneliti, sedangkan peserta didik masih bertindak sebagai penerima materi saja. 4 Peserta didik masih belum paham penjelasan penggunaan media animasi kantong hitung. 5 Guru belum bisa memantau kegiatan peserta didik secara menyeluruh, karena hanya beberapa peserta didik yang sering mendapatkan bimbingan dan pengarahan. Hal tersebut dikarenakan guru terkadang disibukkan oleh beberapa peserta didik yang selalu harus dibantu karena kurang bisa mandiri. Berdasarkan hasil tes pada siklus I, terdapat empat peserta didik yang telah mencapai ketuntasan yaitu mendapatkan nilai ≥ 63 atau 44 dari keseluruhan sembilan peserta didik. Peserta didik yang aktif dalam pembelajaran tersebut juga sebanyak empat peserta didik dari keseluruhan sembilan peserta didik atau 44. Berdasar indikator ketercapaian yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus I sudah terjadi peningkatan prestasi, namun commit to user 99 tidak berhasil dalam indikator ketercapaian. Seharusnya, berdasar indikator yang ditetapkan nilai ≥ 63 hendaknya dicapai oleh tujuh atau lebih peserta didik. Berdasar hal tersebut, maka siklus I belum berhasil dan harus dilanjutkan penelitian pada siklus II dengan refleksi sebagai berikut: 1 Peneliti dan guru menciptakan suasana belajar yang menyenangakan dan lebih santai dengan memasukkan permainan edukasi pada peserta didik agar peserta didik lebih antusias, sungguh-sungguh dan senang dalam mengikuti pembelajaran. 2 Peneliti menjelaskan materi dengan tidak terlalu cepat dan tidak buru-buru agar peserta didik memahami materi yang disampaikan. 3 Peneliti dan guru memberikan perhatian secara menyeluruh tidak hanya berfokus kepada beberapa peserta didik tertentu saja. 4 Guru dan peneliti dalam memberikan perhatian kepada peserta didik tidak hanya di depan kelas, melainkan juga menghampiri peserta didik yang ada di belakang maupun samping kanan dan kiri. 5 Kegiatan pembelajaran dipusatkan kepada peserta didik dengan memberi kesempatan peserta didik untuk menggunakan media animasi kantong hitung secara langsung. 6 Guru memberikan hadiah kepada peserta didik misal berupa nilai tambahan, ungkapan-ungkapan pujian yang membangkitkna semangat agar peserta didik terdorong untuk mau berperan aktif dalam memperhatikan penjelasan peneliti serta bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti. 7 Guru hendaknya menjelaskan secara lebih mendetail penjelasan materi penjumlahan dan pengurangan dengan penggunaan media animasi kantong hitung.

3. Pelaksanaan Siklus II

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 141

PENGARUH MEDIA ‘MAHIR MATH SD 05’ TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SLB­B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 4 62

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNARUNGU KELAS D6 DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

2 9 95

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN DUA WARNA BAGI SISWA KELAS IV SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 78

PENGARUH PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D4 SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 3 74

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

3 33 122

PENERAPAN MEDIA VISUALUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELMPAR DAN MENANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS IV SDLB-B SLB YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGELOMPOKKAN BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS D1/C1 SLB NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS II B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 20

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN 1-40 MELALUI ALAT PERAGA KANTONG BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB B-C PANCA BAKTI MULIA SURAKARTA TAHUN AJARAN 20172018

0 0 17