Kepuasan terhadap Pekerjaan Gambaran Aspek-Aspek Kepuasan Kerja Perawat di RS Brawijaya

Sebagian besar perawat menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas terhadap jaminan kesehatan dan kompensasi non finansial yang diberikan oleh RS Brawijaya yaitu sebanyak 65 orang 67.7. Hal ini dikarenakan jaminan kesehatan yang diberikan oleh RS Brawijaya hanya untuk diri mereka sendiri dan tidak termasuk keluarga mereka sehingga banyak perawat yang menyatakan tidak puas terhadap jaminan kesehatan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan Wibowo 2012 bahwa kepuasan kerja seseorang selain diukur dari besarnya kompensasi finansial yang diterima juga dipengaruhi oleh kompenasasi non finansial yang diantaranya adalah jaminan kesehatan, semakin rendah kompensasi non finansial yang diberikan akan semakin rendah kepuasannya terhadap kompensasi dan semakin tinggi keingiannya untuk keluar dari organisasi. Oleh karena itu, sebaiknya manajemen RS Brawijaya lebih memperhatikan kesejahteraan perawat melalui jaminan kesehatan dan tunjangan finansial lainnya.

2. Kepuasan terhadap Pekerjaan

Munandar 2001, menjelaskan ciri-ciri intrinsik dari pekerjaan yang mentukan kepuasan kerja adalah keragaman, kesulitan, jumlah pekerjaan, tanggung jawab, otonomi, kendali terhadap metode kerja, kemajemukan dan kreativitas. Pekerjaan yang menuntut kecakapan yang lebih tinggi daripada yang dimiliki tenaga kerja atau tuntutan pribadi yang tidak dapat dipenuhi tenaga kerja akan menimbulkan frustasi dan akhirnya ketidakpuasan kerja. Begitupula sebaliknya, jika tenaga kerja dapat mengerjakan semua pekerjaannya sesuai dengan kemampuan yang ia miliki maka ia akan merasa lebih puas dalam bekerja. Karyawan ataupun perawat pada dasarnya lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka, kebebasan dan umpan balik mengenai hasil pekerjaan mereka. Pada kondisi tersebut kebanyakan karyawan atau perawat akan mengalami kesenangan dan kepuasan. Lain halnya dengan perawat yang tidak diberi kebebasan dalam melakukan pekerjaannya dan selalu mengerjakan pekerjaan yang monoton, mereka cenderung akan cepat bosan dan merasa tidak puas dengan apa yang mereka kerjakan Robbins, 2001. Berdasarkan hasil penelitian yatu pada tabel 5.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar perawat di RS Brawijaya tidak puas terhadap pekerjaannya yaitu sebanyak 62 orang 64.6 sedangkan perawat yang puas terhadap pekerjaannya berjumlah 34 orang 35.4. Jumlah perawat yang tidak puas terhadap pekerjaannya lebih banyak 19.2 dari pada perawat yang puas terhadap pekerjaannya. Dari hasil penelitian untuk pertanyaan perasaan terhadap pekerjaan yang dilakukan sekarang yaitu 70 79.2 perawat menyatakan puas dan sangat puas. Hal ini kemungkinan dikarenakan pekerjaan yang mereka lakukan sesuai dengan latar belakang pendidikan yang mereka dapatkan dan mereka cinta terhadap profesi mereka tersebut sehingga pekerjaan yang mereka lakukan terasa senang. Hal ini sesuai dengan teori Mobley 1986 yang menyatakan bahwa seorang yang bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikannya akan lebih puas dan senang dibandingkan dengan mereka yang bekerja di luar keahlian atau pendidikan mereka. Untuk komponen kesempatan belajar hal-hal baru dalam pekerjaan yang dilakukan sekarang sebagian besar perawat menyatakan puas dan sangat puas yaitu sebanyak 71 74. Hal ini dikarenakan perawat mendapatkan rolling perputaran pada setiap shift kerja yang berbeda sehingga setiap perawat dapat merasakan pelajaran atau kegiatan yang baru. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Munandar 2001 yang menyatakan bahwa seseorang yang bekerja secara monoton akan merasa lebih jenuh dan tidak puas dibandingkan dengan mereka yang sering bereskplorasi terhadap pekerjaannya karena hal tersebut dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi mereka. Pada komponen beban pekerjaan yang diberikan sebagian besar perawat menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas terhadap beban pekerjaan yang diberikan yaitu sebanyak 50 52.1. Hal ini sejalan dengan teori Mobley 1986 yang menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai beban kerja lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang beban kerjanya lebih santai atau ringan akan cenderung merasa cepat bosan dan tidak puas. Untuk pertanyaan mengenai tingkat tanggung jawab pekerjaan yang diberikan sebanyak 56 58.3 perawat menyatakan puas dan sangat puas terhadap tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya sedangkan yang menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas juga tidak sedikit yaitu 40 orang 41.6. Hal ini dikarenakan perawat tidak diberikan kebebasan secara penuh dalam mengerjakan tanggung jawab atau pekerjaannya terutama untuk perawat yang masih baru dimana harus mendapat perhatian dan izin dari pembimbing perawat yang senior. Robbins 2001, mengungkapkan salah satu karakteristik yang menyebabkan seorang karyawan menjadi tidak puas dalam pekerjaannya adalah karena kurangnya kebebasan dan kendali yang dimiliki dalam melakukan setiap pekerjaan. Karakteristik pekerjaan seorang perawat dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dalam bekerja. Jumlah beban pekerjaan, tingkat tanggung jawab dan kebebasan yang diberikan, keragaman pekerjaan menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat kepuasan kerja seorang perawat. Untuk itu, pihak RS Brawijaya sebaiknya mengkondisikan dan mengkaji kembali mengenai jumlah beban pekerjaan yang diberikan kepada perawat sesuai dengan kondisi dan kinerja mereka.

3. Kepuasan terhadap Supervisi