Keperawatan Turnover TINJAUAN PUSTAKA

B. Keperawatan

Menurut hasil Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983 dalam Praptianingsih 2007, keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko- sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Berdasarkan definisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa keperawatan merupakan bentuk pelayanan yang diberikan berdasarkan kiat dan ilmu keperawatan. Pelayanan keperawatan berupa bantuan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari- hari secara mandiri. Pelayanan professional keperawatan terhadap pasien diberikan dalam bentuk “Asuhan Keperawatan” yaitu suatu proses atau rangkaian kegiatan praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien dengan menggun akan metodologi “proses keperawatan” dan berpedoman pada Standar Profesi perawat yang diberlakukan dalam penetapan “Standar Asuahan Keperawatan” berdasarkan SK Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor: Y.M.00.03.2.6.7637 Tahun 1993. Menurut ICN International Concil of Nurses, 1997 dalam Effendi 1997, perawat adalah orang-orang yang telah menyelesaikan pendidikan ilmu keperawatan dan memiliki otonomi untuk memberikan pelayanan keperawatan. Tugas utama seorang perawat menurut ICN, adalah: 1. Melaksanakan praktek keperawatan dalam cakupan umum, termasuk di dalamnya meningkatkan derajat kesehatan, mencatat keadaan sakit dan merawat orang sakit, baik fisik maupun mental, ataupun cacat. 2. Mengajarkan cara merawat kesehatan. 3. Berpartisipasi secara penuh sebagai anggota tim kesehatan. 4. Terlibat dalam penelitian.

C. Turnover

Mobley 1986, seorang pakar dalam masalah pergantian turnover karyawan memberikan batasan turnover sebagai berhentinya individu dari anggota suatu organisasi dengan disertai pemberian imbalan keuangan oleh organisasi yang bersangkutan. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki sikap kerja positif akan memperlihatkan tingkat produktivitas yang tinggi dan tingkat absensi serta pengunduran dirinya sangat rendah dibandingkan dengan pekerja yang memiliki sikap kerja negatif Munandar, 2001. Masalah turnover karyawan merupakan masalah klasik dalam sebuah perusahaan, dimana kondisi lingkungan kerja yang buruk, upah yang rendah, jam kerja yang melewati batas, serta tidak adanya jaminan sosial merupakan penyebab utama timbulnya turnover karyawan di masa itu. Pemberhentian turnover menurut Robbins 2001 dibedakan menjadi dua tipe yaitu turnover yang sukarela atau yang diprakarsai oleh karyawan voluntary turnover, dan tipe turnover yang terpaksa atau yang diprakarsai oleh organisasi, involuntary turnover ditambah dengan kematian dan pengunduran diri atas desakan. Mengacu pada beberapa definisi yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa turnover adalah keluar atau berpindahnya karyawan dari perusahaan baik secara sukarela maupun terpaksa dan disertai pemberian imbalan. Turnover perawat dapat didefinisikan sebagai suatu proses perpindahan seorang perawat dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain. Tingginya tingkat turnover pada perawat merupakan tantangan yang besar bagi para manajer keperawatan dalam rangka pengembangan staf. Menurut Benson 1976 dalam Elizabeth 2011 tingkat turnover tahunan di industri kesehatan mengambil 23 dari keseluruhan tingkat turnover karyawan dan 50 diantaranya adalah turnover perawat.

D. Turnover Intention