Tahun 1962 – 2003 Sejarah koor di HKBP

3.1.4. Tahun 1962 – 2003

Pada rentang tahun ini banyak lagu-lagu koor yang dinyanyikan di seluruh gereja HKBP baik yang berasal dari luar Indonesia maupun yang berasal dari jemaat Kristen di Indonesia dan juga dari jemaat HKBP sendiri. Ada beberapa nama pengarang koor yang dapat disebutkan baik dari kalangan Pendeta, Guru Jemaat, Bibelvrow, maupun jemaat HKBP. Dari kalangan pendeta seperti Pdt. A. Simorangkir, Pdt J. Pardede, Pdt. W. Silitonga, Pdt. J.A.U. Dolok Saribu, Pdt. TPL. Rajagukguk, Pdt. C.O.R. Silaban, Pdt. B.P. Pardede, dan beberapa Pendeta lainnya yang mengarang lagu khusus untuk pelayanan di gerejanya masing-masing 108 . Dari kalangan Guru jemaat ada beberapa nama yang bisa disebutkan namanya seperti Gr. A. Simare-mare, Gr W. Sipahutar, Gr. P Sihombing, dan beberapa Guru Jemaat lainnya yang mengarang lagu khusus untuk pelayanan di gerejanya masing-masing. Dari kalangan Bibelvrow ada beberapa nama yang bisa disebutkan namanya seperti Biv. O. Simatupang, Biv. M. Sitorus, Biv. W. Tambunan dan beberapa Bibelvrow lainnya yang mengarang lagu khusus untuk pelayanan di gerejanya masing-masing. Dari kalangan jemaat ada beberapa nama yang bisa disebutkan namanya seperti D. Simanungkalit, J. Galingging, P. Simatupang, R. Sijabat, St. S. Situngkir, D. Manalu, T. Hutagalung, Drs. M. Simanjuntak, Drs. R. Manalu, Drs. 108 Mengenai judul-judul koor, tahun penciptaan dan keterangan lainnya yang berkaitan dengan daftar koor dapat dilihat dalam lampiran tesis ini. Universitas Sumatera Utara P. Silaban dan beberapa Jemaat lainnya yang mengarang lagu khusus untuk pelayanan di gerejanya masing-masing. Selain dari jemaat HKBP sendiri banyak juga karya-karya koor yang dinyanyikan di HKBP yang merupakan ciptaan dri mjemaat Kristen diluar HKBP seperti: Bonar Gultom, Pontas Purba, Alfred Simanjuntak, E.L. Pohan, Mauly Purba, David Sijauta, dan beberapa orang lainnya 109 . Tiga buah lagu koor yang dinyanyikan pada rentang waktu ini akan dianalisi dalam Bab V thesis ini; ketiga lagu tersebut adalah:, “Arbab” ciptaan Bonar Gultom, “Dison Adong Huboan Tuhan” ciptaan Pdt. W. Silitonga; dan satu buah lagu koor yang berjudul “Ro Ma Ho Parasiroha”. 109 Dapat dilihat pada Lampiran di akhir Tesis ini. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sejak tahun 1940-an sampai tahun 1999 penulisan buku ende sudah menyertakan melodi dan dicetak dalam not balok. Kemudian tahun 1995 HKBP menerbitkan lagi buku Bibel Alkitab lengkap dengan Buku Ende . N yanyian Haluaon Na Gok juga sudah ada didalamnya sebagai buku penyatuan Buku Ende. Kemudian tahun 1999 diterbitkan lagi cetakan pertama buku ende HKBP berbahasa Indonesia dengan nama Kidung Jemaat HKBP dan yang berperan aktif dalam penerbitan buku ini adalah Pdt. Waldemar Silitonga yang bisa dipanggil Pensilwally dan pada buku ini telah dicantumkan nama penulis syair dan nama komponisnya sesuai dengan sumber aslinya. Kemudian tahun 2001, Pdt. Arnold Panggabean, Mth menjabat sebagai dosen STT HKBP Pematang Siantar mencoba menggabungkan penulisan not balok dengan not angka dalam Buku Ende HKBP. Not angka ditulis diatas not balok serta menuliskan nama komponis pada setiap nyanyian dari nomor 1 sampai dengan 556, tetapi ada komponis dan penyair yang tidak dapat ditemukan. 110 Pada tahun 2003 tepatnya tanggal 8-2 Oktober 111 diadakan rapat pendeta yang akan mensahkan Buku Ende HKBP berjudul “Sangap Di Jahowa” yang berisikan 307 nyanyian dan disatukan dengan buku ende yang sudah ada sebelumnya sehingga nyanyian Buku Ende akan ada sebanyak 864 nyanyian. Buku Ende Suplemen ini di buat oleh sebuah tim Suplemen Buku ende HKBP yang diketuai Pdt. JAU Doloksaribu, anggota Pdt M. V. Simanjuntak, Pdt. Manuara Hutapea, STH, MBA. Kemudian tim ini mengumpulkan lagu-lagu yang telah ada dan sudah biasa dinyanyikan oleh Paduan Suara Ama ,Ina, Naposo 110 Notulen Rapat Pendeta HKBP tanggal 8-13 Oktober 2003 hal., 22-24. 111 Ibid. Universitas Sumatera Utara Bulung dan Sekolah minggu. Lagu-lagu itu diambil dan kemudian diterjemahkan serta sebagian lagu diarransemen kembali dari buku Lutheran Worship; Zangbundel; with one Voice; Evangelisches Gesangbuch; Libens lieder; Gesange aus Tize; Hyms for The Living Church; Thuma Mina; The Book Of Hyms; Singing Youth ; Global Praise; Kidung Pujian Kristen; Mazmur dan Nyanyian Rohani 112 . Pada Periode ini jemaat HKBP telah ikut menghasilkan karya cipta koornya walau sampai pada akhir tahun 70-an komposisi koor ini mengikuti komposisi barat baik dari segi harmoni maupun dari segi melodi. Pada tahun 80 hingga saat ini karya cipta koor di HKBP sudah banyak yang merupakan hasil karya yang berasal dari budaya sendiri dalam hal ini “bermelodi dan “berirama Batak” 113 .

3.2. Sejarah Keberadaan Koor Dalam Peribadahan Di HKBP