1.4.2. Teori Etnomusikologi
Alan P. Marriam dalam buku the antropologi of music menggunakan teori Etnomusikologi yang menyatakan bahwa music as sound, Music as knowledge,
music behaviour. Selanjutnya Merriam berpendapat bahwa musik adalah bunyi, sebagai
suatu ekspresi. Apabila ingin memahami musik secara lebih dalam, maka di perlukan usaha menganalisa bagaimana pengelolaan elemen-elemen bunyi
musikal serta bagaimana intereksinya sehingga menghasilkan suau amosfir khusus Music as knowledge.
Musik merupakan suatu pengetahuan yang memiliki sistem dan metodenya sendiri, baik musik maupun bermusik merupakan perilaku
behaviour. Musik merupakan perilaku seseorang atau masyarakat
22
. Bahwa musik tidak hanya terdiri atas bunyi melainkan perilaku manusia yang prakondisi
untuk memproduksi bunyi. Musik dapat eksis karena kendali dan perilaku manusia, dan beberapa jenis perilaku terlibat didalamnya salah satu di antaranya
adalah “perilaku fisik” yang ditunjukkan oleh sikap dan postur tubuh serta penggunaan otot-otot dalam memainkan istrumen dan menegangkan pita suara
dan otot-otot diafragma waktu menyanyi.
22
Merriam Alan.P. The Antropology Of Musik, Evaston Ill: Northwestern University Press. 1964, hal ., 20-23.
Universitas Sumatera Utara
Perihal konseptual, proses pembentukan ide, ideation, atau perilaku kultural menyangkut konsep-konsep perihal musik yang harus di terjemahkan
kedalam perilaku fisik guna memproduksi bunyi. Konsep Merriam
23
menunjukkan bahwa ada jiwa dan nilai yang mendasari musik, yang artinya musik tersebut juga tercermin dalam perilaku dari komunitas
dan budayanya. Dalam hal ini tercermin dalam perilaku penciptaan Koor di Gereja HKBP. Oleh sebab itu, berati sistem yang di terapkan atau yang terjadi
dalam musik tersebut di pengaruhi oleh perilaku serta corak hidup dari penciptanya.
Pada bagian lain, Merriam
24
juga menjelaskan bahwa etnomusikologi merupakan studi musik dalam kebudayaan, ia juga mengemukakan mendapat
Mantle Hood yang menyatakan bahwa etnomusikologi adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai tujuan penyelidikan seni musik fenomena fisik,
pisikologi, estetik dan cultural. Mantle Hood juga mengemukakan bahwa studi ini diarahkan untuk
mengerti tentang musik yang di pelajari dari segi struktur musik dan juga untuk memahami musik dalam konteks masyarakatnya. Teori ini kiranya cocok di pakai
dan dikolaborasikan dalam teori musik dalam rangka menemukan struktur musik adalah bunyi. Teori ini perlu juga untuk mengetahui fungsi dalam hubungan
musik dengan perilaku manusia termasuk di dalamnya soal memahami makna, peran serta kegunaan.
23
Ibid. hal., 5.
24
Ibid, hal., 7.
Universitas Sumatera Utara
Dalam membahas fungsi ini penulis berpedoman pada teori yang dikemukakan oleh Merriam
25
yang membagi fungsi musik kedalam sepuluh fungsi, yaitu: 1 Fungsi Pengungkapan Emosional; 2 Fungsi Penghayatan
Estetis; 3 Fungsi Hiburan; 4 Fungsi Komunikasi; 5 Fungsi Perlambangan; 6 Fungsi Reaksi Jasmani; 7 Fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial; 8
Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Agama; 9 Fungsi Kesinambungan kebudayaan; dan 10 Fungsi Pengintegrasian Masyarakat.
1.4.3. Defenisi Koor