BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Santing, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Lokasi tersebut dipilih secara sengaja purposive
berdasarkan pertimbangan bahwa di daerah tersebut merupakan lokasi pengembangan usaha garam yang paling luas di Kabupaten Indramayu Lampiran
2. Penelitian dimulai dari Agustus 2011 dengan mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian ini. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan September -
Oktober 2012.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa data cross section dan dikumpulkan dari petambak
secara langsung, dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan. Data yang dikumpulkan meliputi: karakteristik petambak garam, input yang digunakan,
biaya produksi, penerimaan dan rata-rata harga garam yang diterima. Data sekunder adalah data yang telah disajikan dalam bentuk dokumentasi.
Data sekunder merupakan data penunjang yang berfungsi untuk memberikan gambaran umum mengenai lokasi penelitian. Pada penelitian ini data sekunder
diperoleh dari text book, Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Indramayu, BAPPEDA Kabupaten Indramayu, Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu, Kantor Kuwu Santing, Kantor Kecamatan Losarang, Kementrian Perindustrian RI, Kementrian
Perdagangan RI, dan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh suatu instansi, lembaga atau personal yang berkaitan dengan penelitian ini. Klasifikasi dari jenis
data dan sumber data yang digunakan agar menjawab setiap tujuan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis Data yang Digunakan Pada Penelitian
No Tujuan Penelitian
Jenis Data Keterangan
1 Mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi produksi petambak garam
di Desa Santing. Data Primer
wawancara melalui
kuesioner yang disediakan
• Karakteristik Responden • Input Produksi
• Output Produksi • PenggunaNon-pengguna Zat
Aditif 2
Menganalisis pendapatan usahatani garam di Desa
Santing berdasarkan status penguasaan lahan dan
penggunaan zat aditif Data Primer
wawancara melalui
kuesioner yang disediakan
• Penerimaan dalam setahun musim tanam Tahun 2011
• Pengeluaran dalam setahun musim tanam Tahun 2011
• Bahan dan Alat yang Digunakan • Umur Tekhnis Bahan dan Alat
yang Digunakan • Status Penguasaan Lahan
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Pada awalnya penentuan responden petambak garam rakyat akan dilakukan secara stratifikasi, dimana petambak garam dibedakan berdasarkan
pengguna garam yang menggunakan zat aditif dan tidak menggunakan zat aditif. Faktanya di lapangan peneliti kesulitan melakukannya karena tidak tersedia data
mengenai kelompok petambak yang menggunakan zat aditif dan kelompok yang tidak menggunakan zat aditif, sehingga pengambilan sampel yang dilakukandalam
penelitian ini dengan cara acak sederhana Simple random Sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak
sehingga tiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Jumlah populasi petambak garan rakyat adalah 350
orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini merujuk kepada rumus Slovin Husein, 2007 sebagai berikut:
Keterangan : N
: jumlah populasi 350 n
: jumlah sampel d
: persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir 10.
4.4. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan
menggunakan komputer melalui program Microsoft Office Excel 2007, SPSS 16.0, Minitab 14.0 dan eviews 6. Metode prosedur analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini dijelaskan pada Tabel 4. Tabel 4. Metode Prosedur Analisis Data
No Tujuan Penelitian
Metode Analisis Data Alat Analisis
1 Mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petambak
garam di Desa Santing. Analisis regresi
berganda Cobb- Doughlas
• Microsoft Office Excel 2007
• Minitab 14.0;dan • Eviews 6
2 Mengidentikasi tingkat
pendapatan yang ada pada usaha garam rakyat
berdasarkan status penguasaan lahan dan penggunaan zat
aditif. Analisis pendapatan
dan ratio penerimaan dan biaya
• Microsoft Office Excel 2007
• SPSS 16.0
4.4.1. Analisis Fungsi Produksi
Analisis fungsi produksi adalah analisis yang menjelaskan hubungan antara produksi dengan faktor-faktor produksi yang mempengaruhinya. Fungsi
produksi yang digunakan untuk menduga variabel tidak bebas Y dan variabel bebas X pada usahatani garam hidroponik ini adalah fungsi produksi Cobb-
Douglas. Dalam melakukan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dilakukan dengan menetapkan terlebih dahulu faktor-faktor produksi yang digunakan,
kemudian disusun suatu model fungsi produksi untuk menduga hubungan antar faktor-faktor produksi yang digunakan dengan jumlah produksi yang dihasilkan.
Faktor-faktor produksi yang dijadikan sebagai variabel independent berasal dari perumusan berdasarkan studi penelitian terdahulu serta beberapa referensi.
Perumusan mengacu kepada intisari dari faktor-faktor produkis usahatani adalah lahan, modal, tenaga kerja, dan keterampilanmanajemen. Adapun faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk menganalisis usaha garam rakyat adalah:
1. Jumlah Kincir X
1
Kincir berfungsi sebagai pemompa air yang akan dialirkan ke meja garam. Sehingga, kincir termasuk kedalam faktor produksi utama pada
usahatani garam. Satuan luas yang digunakan untuk mengukur jumlah kincir adalah buah. Hipotesisnya adalah semakin banyak jumlah kincir
digunakan maka semakin tinggi produksi garam. Maka diharapkan koefisien dari X
1
bernilai positif. 2. Luas Lahan X
2
Lahan merupakan faktor produksi utama dalam usahatani garam. Satuan luas yang digunakan untuk mengukur lahan adalah hektar.
Hipotesisnya adalah semakin luas lahan yang digunakan maka semakin tinggi produksi garam. Maka diharapkan koefisien dari X
2
bernilai positif. 3. Jumlah Tenaga Kerja Pengerik X
3
Tenaga kerja pengerik merupakan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses mengerik garam yang siap dipanen. Hipotesisnya
adalah semakin banyak tenaga kerja yang digunakan pada proses mengerik garam maka semakin cepat proses pemanenan, sehingga akan
menghasilkan output garam yang lebih banyak. Sehingga, diharapkan nilai koefisien dari X
3
bernilai positif. 4. Zat Aditif X
4
Tidak semua responden menggunakan zat aditif pada proses produksinya. Nantinya akan dilihat perbedaan bagi petambak yang
menggunakan dan tidak. Hipotesisnya adalah petambak yang menggunakan zat aditif, memiliki hasil produksi yang lebih besar
dibandingkan petambak yang tidak menggunakan zat aditif. Maka diharapkan nilai koefisien dari X
6
adalah positif. Menurut Doll dan Orazem 1984, penggunaan fungsi produksi Cobb-
Doughlas mempunyai beberapa keuntungan antara lain : 1. Perhitungan sederhana karena dapat dibuat dalam bentuk linear,
2. Pada model ini, koefisien pangkatnya sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas produksi dari masing-masing faktor produksi yang digunakan
dalam produksi, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat produksi yang optimum dari pemakaian faktor-faktor produksi,
3. Hasil penjumlahan koefisien elastisitas masing-masing faktor produksi pada fungsi ini juga dapat menunjukkan skala usaha return to scale atas
perubahan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi yang sedang berlangsung.
Secara matematis model fungsi produksi Cobb-Douglas dapat ditulis sebagai berikut :
Y = b
o
X
1 b1
X
2 b2
X
3 b3
X
4 b4
e
b5D+u
Dari fungsi produksi Cobb-Douglas di atas, kemudian model diubah ke bentuk linier, sehingga fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
ln Y = lnb + b
1
lnJK + b
2
lnX
2
+ … + b
5
lnX
5
+ b
4
lnD + u
Dimana : LnY
= produksi garam responden kgtahun b
= Intercept b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5,
b
6
= koefisien regresi
X
1
= jumlah kincir buah X
2
= luas lahan hektar X
3
= jumlah tenaga kerja pengerik orang D X
4
= dummy dummy bernilai 1 adalah bagi petambak yang menggunakan zat aditif dan dummy bernilai
0,001 adalah bagi petambak yang tidak menggunakan zat aditif
4.4.2. Pengujian Hipotesa
Pengujian hipotesa secara statistik hanya dilakukan untuk hasil regresi dari model fungsi produksi yang dihasilkan dari perolehan data. Pengujian yang
dilakukan adalah sebagai berikut :