Analisis Fungsi Produksi Kerangka Pemikiran Teoritis
maksimum. Sedangkan konsep meminimumkan biaya, yaitu bagaimana menekan biaya sekecil mungkin untuk mencapai tingkat produksi tertentu.
Soeharjo dan Patong 1973, menyatakan bahwa usahatani adalah kombinasi yang tersusun organisasi dari alam, kerja dan modal yang ditujukan
kepada produksi di lapangan pertanian. Definisi tersebut menunjukkan bahwa komponen dalam usahatani tersebut terdiri dari alam, tenaga kerja, modal dan
manajemen atau pengelolaan organisasi. Alam, tenaga kerja dan modal merupakan unsur usahatani yang mempunyai bentuk, sedangkan pengelolaan
tidak, tetapi keberadaannya dalam proses produksi dapat dirasakan. Tingkat produksi dan produksi usahatani dipengaruhi oleh teknik
budidaya, yang meliputi varietas yang digunakan, pola tanam, pemeliharaan, dan penyiangan, pemupukan serta penanganan pasca panen. Hernanto 1996
berpendapat bahwa keadaan usahatani yang satu dengan yang lain berbeda dari segi luas, kesuburan, tanaman yang ditanam serta hasilnya. Setiap bagian lahan
berbeda kemampuan dan variasinya. Hal ini membuat usahatani yang ada di atasnya juga bervariasi. Oleh karena itu, manusia yang beragam menyebabkan
beragam juga putusan yang ditetapkan untuk usahataninya. Secara umum beragamnya usahatani dipengaruhi oleh aspek-aspek sosial, ekonomi dan politik
yang ada di lingkungan usahataninya. Faktor- faktor yang bekerja dalam usahatani adalah faktor alam, tenaga
kerja dan modal. Alam merupakan faktor yang sangat menentukan usahatani. Dan yang termasuk dalam faktor alam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor tanah
dan lingkungan alam sekitarnya. Faktor tanah misalnya jenis tanah dan kesuburannya. Faktor alam sekitar yakni iklim yang berkaitan dengan
ketersediaan air, suhu dan lain sebagainya. Suratiyah, 2006. Tenaga kerja adalah salah satu unsur penentu, terutama bagi usahatani
yang sangat tergantung dengan musim. Kelangkaan tenaga kerja berakibat mundurnya penanaman sehingga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman,
produksi, dan kualitas produk. Tenaga kerja dalam usahatani memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan tenaga kerja dalam usaha bidang lain
yang bukan pertanian. Karakteristik tenaga kerja bidang usahatani menurut Tohir 1983 adalah sebagai berikut :
1. Keperluan akan tenaga kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan tidak
merata. 2.
Penyerapan tenaga kerja dalam usahatani sangat terbatas. 3.
Tidak mudah distandarkan, dirasionalkan, dan dispesialisasikan. 4.
Beraneka ragam coraknya dan kadang kala tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Modal adalah syarat mutlak berlangsungnya suatu usaha, demikian pula dengan usahatani. Menurut Vink dalam Suratiyah 2006 benda-benda termasuk
tanah yang dapat mendatangkan pendapatan dianggap sebagi modal. Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama-sama dengan
faktor produksi lain dan tenaga kerja serta pengelolaan menghasilkan barang- barang baru, yaitu produksi pertanian. Pada usahatani yang dimaksud dengan
modal adalah Hernanto, 1996 : 1. Tanah
2. Bangunan- bangunan gudang, kandang, pabrik, dan lain-lain 3. Alat- alat pertanian traktor, sprayer, cangkul, parang, dan lai-lain
4. Tanaman, ternak dan ikan di kolam 5. Bahan- bahan pertanian pupuk, bibit, obat- obatan