Pengertian Zat Aditif Zat Aditif

Menurut Nicholson 2002, fungsi produksi suatu barang memperlihatkan jumlah output maksimum yang bisa diperoleh dengan menggunakan berbagai alternatif kombinasi input. Hubungan antara input dan output bisa diformulasikan oleh suatu fungsi produksi secara matematis, yaitu persamaan 1 : Y = fX 1 , X 2 , X 3 , ...., X n dimana: Y = total output yang dihasilkan dalam satu periode tertentu, X n = input yang digunakan dalam memproduksi pupuk urea, f = bentuk hubungan yang mentransformasikan input-input ke dalam output. Jumlah barang yang diproduksi dapat ditambah dengan menaikkan jumlah input atau dengan menambah jumlah salah satu inputnya dan mempertahankan jumlah input yang lainnya. Pelaku ekonomi menghadapi berbagai macam teknik produksi dan akan memilih hasil yang optimal dalam batas modal yang dimiliki. Fungsi produksi memberikan output maksimum dalam pengertian fisik dari tiap- tiap tingkat input Beattie dan Taylor, 1994. Fungsi produksi dapat pula dinyatakan dalam bentuk grafik, dengan asumsi bahwa hanya ada satu faktor produksi saja yang berubah sedangkan faktor produksi lainnya dianggap tetap atau cateris paribus. Grafik fungsi produksi dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini : Gambar 1. Elastisitas Produksi dan Daerah Produksi pada Jangka Pendek Sumber : Nicholson 1994 Produk Total PT adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara input dengan output. Ketika salah satu faktor produksi meningkat dan faktor produksi lainnya dianggap konstan, maka jumlah output akan meningkat sampai pada batas maksimum. Jika sudah melebihi batas maksimum, maka output yang dihasilkan akan semakin menurun. Kurva produk total dapat diturunkan menjadi kurva produk marjinal PM dan kurva produk rata-rata PR. Produk rata-rata adalah hasil pembagian antara output total dengan input total produksi yang digunakan. Produk Marjinal PM adalah keluaran tambahan yang dapat diproduksi dengan menggunakan satu unit tambahan dari masukan tersebut sambil mempertahankan semua masukan lain tetap konstan Nicholson, 1994. Fungsi produksi dibagi kedalam tiga daerah produksi yang dibedakan berdasarkan elastisitas produksinya, yaitu daerah produksi dengan elastisitas produksi yang lebih besar dari satu daerah I, daerah produksi dengan elastisitas antara nol sampai satu daerah II, dan daerah produksi dengan elastisitas produksi lebih kecil dari nol daerah III.