Analisis Pendapatan Usahatani Metode Analisis Data

BAB V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Keadaan Umum, Geografi dan Sosial Ekonomi

Penelitian dilaksanakan di Desa Santing, terletak di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Desa Santing terletak pada ketinggian 0-7 meter diatas permukaan laut. Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada posisi 107º 52’ - 108º 36’ BT dan 06º 15’ -06º 40’ LS. Curah hujan rata-rata per bulannya adalah 200,08 mm dan rata-rata hari hujan per bulannya 3,25 hari. Suhu udara harian berkisar antara 27º - 34º Celsius. Kawasan pantai terdapat di sepanjang pantai timur dan utara Indramayu termasuk sebagaian Kecamatan Losarang. Jarak tempuh desa ke ibukota Kecamatan Losarang sejauh 3 km, jarak desa dari ibukota Kabupaten Indramayu dan Provinsi Jawa Barat berturut-turut sejauh 21 km dan 84 km. Desa penelitian ini berbatasan dengan : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cemara b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Muntur c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Karang Anyar d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muntur Desa Santing memiliki luas wilayah sebesar 1138,2 Ha dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2 . Lahan-lahan tersebut memiliki peruntukkan yang berbeda-beda, diantaranya terdiri dari lahan sawah teknis, lahan sawah tadah hujan, lahan pemukiman. Pada Tabel 5 akan dilihat mengenai luas wilayah Desa Santing menurut penggunaannya. Tabel 5. Luas Wilayah di Desa Santing Menurut Penggunaan, Tahun 2010 No Penggunaan Wilayah Luas Ha Persen 1 Pemukiman 150 13,18 2 Sawah irigasi 347 30,49 3 Penggaraman 175 15,38 4 Tambakkolam 436 38,31 5 Prasarana umum lain 30,2 2,65 Jumlah 1138,2 100 Sumber: Data Umum Tahun 2011 Kecamatan Losarang, 2011 Berdasarkan luas pemanfaatan lahannya, terlihat bahwa Desa Santing ini memiliki potensi sumberdaya alam yang besar baik berupa hamparan sawah irigasi, penggaraman maupun tambakkolam. Sehingga dapat diperkirakan hampir sebagian besar mata pencaharian masyarakat disana sebagai petani dan petambak.

5.2. Keadaan Umum Usaha Garam Rakyat di Desa Santing

Desa santing merupakan wilayah yang cukup potensial untuk mengembangkan produksi garam. Pembuatan garam bahan baku di Desa Santing berasal dari air laut dan air danua asin menggunakan sistem penguapan air laut dengan menggunakan sinar matahari solar energy di atas lahan tanah, serta mengandalkan angin untuk dapat memutar kincir agar terus memompa air ke lahan penggaraman. Adapun tahapan proses pembuatan garam di Desa Santing adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Lahan a. Pengeringan Lahan Pengeringan lahan meliputi kegiatan pengeringan lahan peminihan yang dilaksanakan pada awal musim kemarau dan pengeringan lahan kristaslisasi. b. Peminihan Selama tiga hari pertama air laut yang keluar masuk lahan digunakan untuk membersihkan waduk dari air hujan atau air tawar. Mulai hari keempat sesuai dengan perkembangan iklim, air laut mulai ditahan di dalam waduk sampai konsentrasi minimal 2º Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Indramayu, 2011 Kemudian lahan-lahan diisi air yang dialiri menggunakan serokan dengan bantuan kincir dan angin, atau apabila keadaan angin sedang tidak memungkinkan, petambak garam menggunakan pompa diesel untuk dapat mengaliri air ke lahan. Setelah areal peminihan terendam air laut, kemudian pintu air air ditutup, sehingga air di lahan peminihan memiliki ketebalan beragam. Pada saat inilah sebagian besar petambak yang