Garam Analisis Pendapatan Usaha Garam Rakyat Berdasarkan Status Lahan dan Penggunaan Zat Aditif (Studi Kasus: Desa Santing, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu)

penyakap, misalnya kewajiban membantu pekerjaan dirumah pemilik tanah dan kewajiban - kewajiban lain berupa materi.

2.4 Fungsi Produksi

Produksi adalah kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu barang atau menciptakan barang baru sehingga mempunyai manfaat dalam memenuhi kebutuhan, khususnya untuk manusia. Analisis fungsi produksi sering dilakukan oleh para peneliti, karena mereka menginginkan informasi mengenai cara agar sumberdaya yang terbatas seperti tanah, tenaga kerja, dan modal dapat dikelola dengan baik agar produksi maksimum dapat diperoleh. Dalam praktek, penggunaan masukan produksi masih dipengaruhi oleh faktor lain di luar kontrol manusia, misalnya serangan hama – penyakit dan iklim. Oleh karena itu, dalam fungsi produksi dikenal istilah faktor ketidakpastian uncertainty dan risiko risk. Besarnya tingkat faktor ketidakpastian akan menentukan besarnya risiko yang dihadapi. Dalam memberi arti terhadap besarnya fungsi produksi, hendaknya perlu berhati-hati, karena tidak semua variabel independen dimasukkan dalam model. Hal ini dikarenakan terbatasnya data, sehingga perlu berhati-hati terhadap bias yang terjadi dalam model pendugaan tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah Soekartawai, 1993: a Model pendugaan yang dipakai adalah diketahui, dalam artian bahwa model tersebut diduga tidak bias terlalu banyak, b Variabel yang dipakai dalam keadaan ketidakpastian dan tidak berisiko, c Pendugaan dalam fungsi produksi menunjukkan gambaran rata-rata suatu pengamatan, kalau data yang dipakai adalah data “cross-section”, d Data yang dinyatakan dengan uang, mungkin bias dengan keadaan sebenarnya, karena adanya biaya yang dluangkan opportinity cost. Hal ini mungkin terjadi karena adanya pasar yang bekerja tidak sempurna, dan e Setiap pengusaha atau petani mempunyai usaha yang khusus, sehingga masukan-produksi dan produksi mungkin sangat spesifik. Menurut Nicholson 2002, fungsi produksi suatu barang memperlihatkan jumlah output maksimum yang bisa diperoleh dengan menggunakan berbagai alternatif kombinasi input. Hubungan antara input dan output bisa diformulasikan oleh suatu fungsi produksi secara matematis, yaitu persamaan 1 : Y = fX 1 , X 2 , X 3 , ...., X n dimana: Y = total output yang dihasilkan dalam satu periode tertentu, X n = input yang digunakan dalam memproduksi pupuk urea, f = bentuk hubungan yang mentransformasikan input-input ke dalam output. Jumlah barang yang diproduksi dapat ditambah dengan menaikkan jumlah input atau dengan menambah jumlah salah satu inputnya dan mempertahankan jumlah input yang lainnya. Pelaku ekonomi menghadapi berbagai macam teknik produksi dan akan memilih hasil yang optimal dalam batas modal yang dimiliki. Fungsi produksi memberikan output maksimum dalam pengertian fisik dari tiap- tiap tingkat input Beattie dan Taylor, 1994. Fungsi produksi dapat pula dinyatakan dalam bentuk grafik, dengan asumsi bahwa hanya ada satu faktor produksi saja yang berubah sedangkan faktor produksi lainnya dianggap tetap atau cateris paribus. Grafik fungsi produksi dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini :