Status Petani Berdasarkan Penguasaan Lahan

Daerah produksi I terletak antara titik nol sampai X. Elastisitas produksi pada daerah satu bernilai lebih besar dari satu, artinya penambahan faktor produksi sebanyak satu persen akan menambah produksi lebih besar dari satu persen. Pada daerah ini produksi marjinal PM mencapai titik maksimum lalu mengalami penurunan, tetapi masih lebih besar dari produk rata-rata PR. Keuntungan maksimum belum tercapai pada daerah ini karena produksi masih bisa ditingkatkan dengan penambahan faktor produksi, sehingga daerah ini disebut daerah irrational. Daerah yang terletak antara X dan X merupakan daerah produksi II. Pada daerah ini elastisitas produksinya antara nol sampai satu, artinya setiap penambahan faktor produksi satu persen akan menambah produksi sebesar nol sampai satu persen. Pada daerah ini produksi marjinal dan produksi rata-rata mengalami penurunan, sedangkan pada produksi total daerah ini merupakan daerah decreasing diminishing return karena setiap penambahan faktor produksi akan meningkatkan jumlah produksi yang peningkatannya semakin lama semakin berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi di daerah ini sudah optimal, sehingga disebut daerah rational. Daerah tiga mempunyai elastisitas lebih kecil dari nol, yang dimulai dari titik X sampai seterusnya. Pada daerah ini produksi marjinal mengalami penurunan bahkan bernilai negatif, sehingga produksi totalnya mengalami penurunan. Setiap penambahan faktor produksi pada daerah ini akan menyebabkan penurunan output yang dihasilkan. Oleh karena itu, daerah II ini disebut daerah irrational. Bentuk fungsi produksi dipengaruhi oleh hukum ekonomi produksi yaitu hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang The Law of Deminishing Returns. Hukum tersebut mempunyai arti bahwa jika faktor produksi ditambah secara terus menerus dalam suatu proses produksi, sedangkan faktor lainnya konstan, maka tambahan jumlah produksi pada akhirnya akan mengalami penurunan. Hukum ini juga bisa menggambarkan adanya kenaikan hasil yang berkurang dalam kurva fungsi produksi.

2.5 Fungsi Produksi Cobb-Douglas