Ikan Chaetodontidae Karakteristik Ikan Karang

sangat sesuai apabila kurangnya sumberdaya manusia tersedia. 3 Chaetodontidae merupakan indikator terbaik yang digunakan dimana ada perubahan secara waktu gradual, gangguan kronis yang mana sulit untuk dihitung atau dilakukan oleh alternatif metode lainnya, misalnya pengumpulan data dan jaringan dan kualitas air. 4 Metoda bioindikator ini sangat ramah lingkungan, relatif murah, tidak merusak dan tidak membutuhkan teknisi ilmiah yang terampil. Oleh karena itu Chaetodontidae yang merupakan pemangsa karang dan bersifat territorial merupakan indikator ideal. Ukuran territorial ikan Chaetodontidae yang pemangsa karang ditentukan oleh jumlah makanan “polip karang” yang tersedia. Jika ketersediaan makanan sedikit di suatu area terumbu karang maka ikan tersebut akan memperluas daerah teritorialnya Crosby Reese 1996. Bell Galzin 1984 menyatakan kondisi terumbu karang tidak hanya ditentukan oleh famili Chaetodontidae, karena beberapa famili ikan karang Labridae dan Gobiidae juga menunjukkan kecenderungan yang sama terhadap kondisi terumbu karang. Namun menurut Hiat Strasburg 1960 in Hukom dan Bawole 1997 mengatakan dua famili ikan ini termasuk kelompok omnivora yang memakan krustacea, pelecipoda, detritus dan alga. Hal ini berarti bahwa ikan Labridae dan Gobiidae banyak pilihan makan dibandingkan dengan ikan Chetodontidae yang sangat tergantung pada karang. Bouchon Hermerlin 1985 menunjukkan bahwa kekayaan jenis ikan famili Chaetodontidae lebih banyak ditentukan oleh densitas long branching colonies daripada total persentase tutupan karang. Sedangkan William 1986 menemukan famili Chaetodontidae lebih kaya jenisnya pada daerah terumbu karang yang didominasi oleh jenis karang Acropora. Kehilangan tipe long branching colonies menurunkan densitas ikan Chaetodontidae. Pada perairan yang agak keruh dan kondisi terumbu karang yang kurang baik, jumlah C oktofasciatus akan meningkat Manhachitra sudara in Hukom dan Bawole 1997. Hal ini karena ikan Chaetodontidae sangat sensitife terhadap perubahan dan kerusakan terumbu karang, Ikan-ikan ini sangat terkait dengan sumber makanan dan perlindungan yang disediakan oleh terumbu karang.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di perairan Sidodadi dan Pulau Tegal Teluk Lampung Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Gambar 3. Dasar pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah masyarakat setempat memanfaatkan sumberdaya alam dalam hal ini terumbu karang dan ikan karang yang tidak ramah lingkungan, dengan menggunakan bom. Lokasi penelitian diplot menjadi 6 stasiun. Pengamatan terumbu karang pada daerah yang masih mempunyai tutupan karang yang baik dan buruk. Pemilihan lokasi penelitian mewakili berbagai aktifitas yang terjadi di perairan Sidodadi dan Pulau Tegal, hal ini dimaksudkan untuk melihat kondisi ekosistem terumbu karang di masing-masing titik sampling terhadap dari aktifitas- aktifitas terhadap ekosistem terumbu karang. Stasiun 1 dan 2 mewakili perairan Sidodadi, dimana stasiun 1 mewakili aktifitas pengeboman yang terjadi beberapa tahun belakangan, sehingga menyebabkan terjadinya degradasi terumbu karang yang berpengaruh terhadap ikan Chaetodontidae. Stasiun 2 mewakili aktifitas keramba jarring apung KJA yang berada di perairan Sidodadi, dimana pada lokasi ini adanya bentuk pengawasan dari kegiatan-kegiatan perikanan tersebut. Sedangkan stasiun 3, 4, 5 dan 6 mewakili Pulau Tegal, dimana aktifitas yang terjadi di pulau ini tidak jauh berbeda dengan yang ada di perairan Sidodadi. Stasiun 3 mewakili lokasi pengeboman yang baru oleh nelayan pembom. Stasiun 4 mewakili aktifitas keramba jaring apung KJA yang di Pulau Tegal dan stasiun 5 mewakili 2 aktifitas yang ada, yaitu keramba jaring apung KJA dan tempat persinggahan kapal atau tempat berlindung kapal-kapal nelayan dari gelombang. Sedangkan stasiun 6 mewakili aktifitas pengambilan batu karang di Pulau Tegal oleh beberapa nelayan untuk dijadikan sebagai break water dan di jual kepada pembeli yang dijadikan break water. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 dua bulan, dari bulan Mei 2010 hingga Juni 2010, yang dimulai dengan survei lokasi penelitian pada tanggal 10 Mei, pengambilan data primer Terumbu Karang Ikan Chaetodontidae tanggal