menjadi tinggi, berbeda dengan stasiun 5 yang lebih banyak disebabkan oleh buangan jangkar dari kapal-kapal nelayan untuk berlindung.
Gambar 9 Persentase tutupan karang mati tiap stasiun penelitian.
5.2.2. Indeks mortalitas karang
Mortalitas merupakan persentase rasio karang mati dengan karang hidup yang menunjukkan besarnya perubahan karang hidup menjadi karang mati di
kawasan perairan penelitian. Dari 6 stasiun yang diamati Gambar 10 menunjukkan stasiun satu memiliki kecendrungan mortalitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan stasiun lainnya. Stasiun 1 dan 5 memiliki tingkat mortalitas yang paling tinggi sebesar 0.49 stasiun 1 dan 0.38 stasiun 5, sedangkan stasiun
2 dan 4 adalah stasiun dengan tingkat mortalitas yang rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan laju mortalitas di lokasi penelitian ialah aktivitas
perikanan yang merusak dari manusia antrophogenic di lokasi penelitian tersebut.
Gambar 10 Indeks mortalitas karang pada setiap stasiun.
5.3. Komposisi ikan
Jumlah total ikan yang tersensus selama penelitian sebanyak 684 ekor yang terdiri dari 7 Genera ikan mayor, 2 Genera ikan indikator Chaetodontidae
dan 5 Genera ikan target di seluruh stasiun. Jenis-jenis ikan mayor umumnya atau jenis ikan yang sering dijumpai di sekitar ekosistem terumbu karang seperti;
Pomacentridae, Pomachantidae, Caesio, Scaridae, Labridae, Apongongidae dan Zanclidae. Ikan mayor merupakan genera yang mendominasi di semua stasiun
dibandingkan dengan ikan target dan indikator. Jenis ikan target yang ditemukan selama penelitian diwakili dari genera ialah; Serranidae, Siganidae, Lutjanidae,
Acanhuridae dan Hulimudae. Chaetodontidae sebanyak dua genera yaitu
Chaetodon dan Chelmon. Genera Chaetodon diwakili jenis, Chaetodon
octofasciatus, C. collare, C. trifascialis dan Genera Chelmon diwakili jenis
rostratus .
Komposisi ikan target dan indikator tidak lebih dari 20 yang ditemukan selam penelitian. Spesies-spesies kelompok ikan mayor mendominasi komposisi
ikan di perairan Sidodadi dan Pulau Tegal. Komposisi ikan mayor di lokasi penelitian tidak jauh berbeda dengan perairan lainnya di Indonesia, ikan mayor
selalu melimpah jumlahnya dibandingkan dengan ikan target dan indikator yang hanya 16.8 .
Jika mengacuh pada indikator keberlanjutan yang digunakan oleh Manuputty dan Djuwariah 2009, maka jumlah ikan target yang ditemukan
selama penelitian berada dalam kategori yang sedikit. Indikator ini berdasarkan pada kehadiran jumlah ikan target yang bernilai ekonomis tinggi dan merupakan
incaran tangkapan nelayan yang diwakili dari suku Serranidae kelompok ikan kerapu, suku Lutjanidae kelompok ikan kakap, suku Lethrinidae kelompok
ikan lencam dan suku Haemulide kelompok ikan bibir tebal. Dimana jumlah jenis ikan yang ditemukan tidak melebihi nilai tertinggi kategori sedikit yaitu 44
jenis.
Gambar 11 Komposisi total ikan yang tersensus pada 6 enam stasiun selama penelitian.
5.3.1. Kondisi ikan Chaetodontidae
Selama penelitian tersensus sebanyak 115 spesies ikan Chaetodontidae yang mewakili 2 genera yakni; Chaetodon 91 jenis dan Chelmon 24 jenis.
Genera-genera seperti Coradion, Heniochus
dan Forsipiger tidak di temukan selama sensus visual di lakukan. Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat setiap
stasiun penelitian terlihat jenis Chaetodon octofasciatus mendominasi di semua stasiun. C. octofsciatus tertinggi terdapat di stasiun satu dan terendah pada stasiun
2 dan 5.
Gambar 12 Jumlah total famili Chaetodontidae yang tersensus pada tiap stasiun.
5.3.1.1. Kelimpahan spesies Chaetodontidae
Sebanyak 115 jenis ikan Chaetodontidae yang terdata secara visual di 6 lokasi penelitian, kelimpahan tertinggi terdapat di stasiun 4 0,12 dan dua 0,11.
Kelimpahan ikan secara total juga menunjukkan hal yang sama, dimana pada