4. GAMBARAN UMUM
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Administrasi dan letak geografis
Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada 3 45
’
-6 45
’
Lintang Selatan dan 105
50’ Bujur Timur. Provinsi Lampung terletak di ujung Pulau Sumatra, yang menghubungkan Pulau Sumatra dan Pulau Jawa melalui Selat
Sunda. Provinsi Lampung mempunyai luas daerah berkisar 35.377 km
2
termasuk pulau-pulau yang terletak di bagian ujung Tenggara Pulau Sumatra, dengan luas
perairan laut diperkirakan 24.820 km
2
Atlas Sumberdaya Pesisir Lampung, 1999 in
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2007. Kecamatan Padang Cermin merupakan kecamatan yang berada di
Kabupaten Pesawaran
Provinsi Lampung.
Kabupaten Pesawaran
adalah kabupaten hasil pemekaran wilayah dari Kabupaten Lampung Selatan pada tahun
2007. Kecamatan Padang Cermin memiliki luas 317,63 km
2
atau 31.763 ha dan mempunyai ketinggian 24 m dari permukaan laut, curah hujan berkisar 3000 mm
per tahun, suhu berkisar 32 – 36
o
C. Wilayah pesisir Kecamatan Padang Cermin terletak di pantai barat Teluk
Lampung, yang terdiri dari beberapa teluk dan pulau-pulau kecil seperti Teluk Hurun dan Teluk Ratai, merupakan rangkaian teluk-teluk kecil yang terletak di
pesisir Padang Cermin. Beberapa pulau kecil yang berada di perairan tersebut, antara lain: Pulau Maitem 32 ha, Pulau Tegal 120 ha, Lunik 10 ha, Pulau
Hawang 696 ha, Pulau Seserot 30 ha, Pulau Umang-umang 7 ha, Pulau Tangkil 14 ha BPS Kabupaten Lampung Selatan 2007.
Perairan Sidodadi dan Pulau Tegal secara administrasi masuk ke dalam Kabupaten Pesawaran dan merupakan pulau yang paling dekat dengan sentral
budidaya laut marine culture yang terletak di Teluk Lampung. Perairan
Sidodadi dan Pulau Tegal juga merupakan lokasi wisata dengan akses masuk dari pantai Ringgung. Kegiatan perikanan yang ada di perairan di desa tersebut ialah
budidaya ikan kerapu dengan menggunakan keramba jaring apung KJA DKP Provinsi Lampung, 2007.
Sebelah Utara : Desa Hanura
Sebelah Timur : Desa Gebang
Sebelah Selatan : Reistrasi 19 Gunung Betung
Sebelah Barat : Laut Teluk Betung
4.1.2. Iklim
Iklim di wilayah Teluk Lampung tergolong beriklim tropis. Di Teluk
Lampung mengenal adanya dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau, seperti halnya kondisi musim di daerah tropis lainnya di Nusantara. Berlakunya dua
musim di Teluk Lampung berpengaruh terhadap tingkat curah hujan, suhu udara, kelembapan udara, dan karakteristik angin. Berikut ini gambaran kondisi iklim
yang terjadi di wilayah Teluk Lampung.
4.1.2.1. Curah hujan
Kondisi curah hujan sangat beragam pada tiap-tiap bulannya. Rata-rata curah hujan di wilayah Teluk Lampung antara 1750-2250 mmtahun dan puncak
curah hujan tertinggi pada bulan Maret yaitu sebanyak 2559 mmtahun DKP Provinsi Lampung, 2007.
4.1.2.2. Suhu udara
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jarak dari pantai. Kondisi suhu udara
di wilayah Teluk Lampung relatif konstan dengan kisaran sekitar 26 C sampai
30 C dengan ketinggian antara 20 sampai 60 meter dari permukaan laut dan suhu
udara maksimum mencapai 33 C DKP Provinsi Lampung, 2007.
4.1.2.3. Kelembapan udara
Kelembapan udara di wilayah Teluk Lampung relatif tinggi. Pada bulan Desember hingga Maret kelembapan udara maksimum mencapai 88 sedangkan
kelembapan udara minimum terjadi pada bulan November DKP Provinsi Lampung, 2007.
4.1.2.4. Kecepatan dan arah angin
Pergerakan angin di wilayah Teluk Lampung, angin dominan dari arah Barat hingga Barat Laut yang terjadi pada bulan November sampai Maret.
Sedangkan pada bulan April sampai Oktober angin dominan bertiup dari arah