pantai dengan jenis yang dominan adalah Enhalus acoroides dan Halodule pinifolia
, dengan persentase penutupan masing-masing sebesar 25 dan 15. Pada jarak 16 m dari garis pantai jenis yang dominan adalah Thalassia
hemprichii, Cymodocea rotundata dan Enhalus acoroides dengan persentase
penutupan masing-masing sebesar 10, 10, dan 20. Pada jarak 40 m dan 75 m Enhalus acoroides semakin padat dengan persentase penutupan sebesar
40. Di pantai timur Pulau Tangkil padang lamun mulai tampak pada jarak 3 m dari pantai dengan jenis yang dominan Enhalus acoroides dan Halodule
pinifolia dengan persentase penutupan mencapai 60. Pada jarak 15 m
sampai 50 m dari pantai, jenis yang dominan adalah Thalassia hemprichii, Halophila ovalis,
dan Cymodocea rotundata.
4.2.1.3 Terumbu karang
Kondisi terumbu karang di perairan pesisir Kecamatan Padang Cermin, seperti halnya di perairan lainnya di Lampung, didominasi oleh jenis fringing reef.
Menurut Nontji 1993 tipe fringing reef merupakan tipe terumbu karang tepi yang terdapat di sepanjang perairan pantai dan hampir tidak dijumpai pada daerah
pesisir yang banyak sungai besarnya. Terumbu karang di Lampung dengan tipe fringing reef memiliki luasan
relatif 20-60 meter. Pertumbuhan karang terhenti pada kedalaman 10-17 meter. Di bawah kedalaman itu terdapat lumpur atau hamparan pasisir Wiryawan et al.
1999. Dari hasil survei CRMP 1998 diketahui pula bahwa di Kawasan Teluk Lampung penutupan karang batu cukup besar, yaitu mencapai 75. Di sepanjang
pantai pesisir Kecamatan Padang Cermin juga ditemukan penutupan karang batu yang cukup luas. Hal ini terlihat di beberapa pantai, seperti di Pantai Lempasing,
Hanura, Pantai Ringgung, Pantai Ketapang, Pantai Sabu, Padang Cermin dan Pantai Sanggi. Di sekitar pulau-pulau kecil di Kecamatan Padang Cermin tingkat
penutupan terumbu karang menunjukkan adanya perbedaan jenis dan pesentase penutupan yang bervariasi. Berdasarkan metode Line Intercept Transect LIT,
diketahui bahwa di beberapa pulau kecil di Kecamatan Padang Cermin persentase penutupan dan jenis terumbu karang adalah sebagai berikut.
• Pulau Tegal
Keadaan terumbu karang yang terdapat pada kedalaman 3 meter tergolong baik dengan penutupan karang hidup hard coral dan soft coral sebesar 63.3;
demikian juga pada kedalaman 10 meter keadaan penutupan karang hidup hard coral
dan soft coral mencapai 51.77 tergolong baik. •
Pulau Kelagian Pada kedalaman 3 meter keadaan terumbu karang tergolong baik dengan
penutupan karang hidup hard coral dan soft coral mencapai 60.74; demikian juga pada kedalaman 10 meter keadaan penutupan karang hidup
hard coral dan soft coral tergolong baik dengan persentase penutupan
51.77. •
Pulau Tangkil Keadaan terumbu karang yang dijumpai pada kedalaman 3 meter tergolong
sangat baik dengan persentase penutupan karang hidup hard coral dan soft coral
mencapai 76.39. Demikian juga pada kedalaman 10 meter keadaan penutupan karang hidup hard coral dan soft coral tergolong sangat baik
dengan persentase penutupan 76.61. Secara umum kondisi ekosistem terumbu karang di perairan Sidodadi dan
Pulau Tegal masih dalam kondisi yang baik. Beberapa lokasi yang masih baik tersebut diantaranya pada stasiun 2 dan 4 perairan-perairan yang masih baik
tersebut oleh pengusaha-pengusaha yang berasal dari Propinsi Lampung maupun luar Propinsi Lampung dimanfaatkan sebagai lokasi budidaya ikan kerapu
Keramba Jaring Apung dengan total produksi sebesar 200.2 ton kuartal IV tahun 2009 DKP propinsi Lampung, 2007.
Perairan Sidodadi dan Pulau Tegal dikelilingi oleh laut yang relatif tidak terlalu dalam, yaitu berkisar antara 5 sampai 40 meter. Ekosistem terumbu karang
masih dapat ditemukan hingga kedalaman 17 meter. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa pada kedalaman tersebut masih ditemukan kehidupan terumbu
karang. Hal ini didukung oleh keadaan kecerahan perairan pada saat penelitian berlangsung, karena cahaya illumination masih dapat menembus sampai pada
kedalaman 17 meter, sedangkan kedalaman perairan di atas 17 meter hanya pasir yang ditemukan.
4.3. Sosial Masyarakat
4.3.1. Penduduk
Jumlah penduduk Desa Sidodadi sebanyak 2268 dengan 464 kepala
keluarga, komposisi laki-laki sebanyak 1152 jiwa dan perempuan 1116 jiwa. Komposisi penduduk Desa Sidodadi menurut kelompok umur terlihat jumlahnya
hampir merata di setiap generasi Tabel 4. Tabel 4 Struktur umur penduduk di Desa Sidodadi Kabupaten. Pesawaran tahun
2007 No
Umur tahun Jumlah jiwa
Persentase 1
10 366
16.14 2
10 – 20 472
20.81 3
20 -30 399
17.59 4
30 – 40 383
16.89 5
40 648
28.57 Sumber : Profil Desa Sidodadi, 2007
4.3.2. Mata pencaharian
Masyarakat Sidodadi dan Pulau Tegal sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, dengan komoditas utama ialah kopra, coklat dan pisang, ini
dikarenakan wilayah tersebut mempunyai lahan pertanian yang luas dan subur. Jumlah masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di kedua wilayah tersebut
hanya 4.29 Profil Desa Sidodadi, 2007. Dari hasil pengamatan di lapangan dan wawancara dengan masyarakat, nelayan di daerah sekitar merupakan nelayan
pasif atau nelayan yang sepanjang harinya tidak sepenuhnya beraktivitas di laut namun hanya sekali-kali saja. Selain itu, masyarakat sekitar banyak yang
dipekerjakan sebagai pekerja keramba jaring apung KJA yang ada di wilayah tersebut.
Tingginya tingkat eksploitasi terumbu karang yang terjadi pada daerah tersebut lebih disebabkan oleh kegiatan pengambilan batu karang untuk
breakwater oleh masyarakat di lokasi penelitian dan aktivitas destructive fishing
khususnya bom oleh nelayan-nelayan yang berada di luar Sidodadi dan Pulau Tegal. Selain itu, jika dilihat dari tingkat pendidikan yang ada, 56.08
masyarakat Sidodadi hanya tamatan sekolah dasar SD Tabel 5 dan 6.