Terumbu karang sebagai sumber makanan

laut Karibia dan Samudra Atlantik bagian tropis Robert Ormond 1992 in Hukom dan Bawole 1997. Corak warna ikan ini sangat beragam dengan perubahan-perubahan selama masa pertumbuhannya menjadikan kelompok ikan ini sangat menarik dan gerakannya yang tenang, sehingga mudah untuk diamati satu persatu dalam areal pengamatan. Di perairan Indonesia tercatat 49 spesies Kuiter 1992 in Hukom dan Bawole 1997 atau nomor dua di dunia setelah Great Barrier Reef, Australia yang memiliki 50 spesies Allen 1979. Jenis-jenis ikan ini hidup di daerah terumbu karang yang dangkal Carcasson 1977 in Hukom dan Bawole 1997. Karena ketergantungannya terhadap karang sebagai tempat makan dan berlindung, maka distribusi dan densitas lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi penutupan karang hidup Bouchon Hermerlin 1985. Distribusi spasial ikan Chaetodontidae dalam ekosistem terumbu karang berbeda-beda tergantung pada spesies ikan, komposisi terumbu karang dan kedalaman Galzin 1985. Perairan Bekauhuni didominasi oleh ikan kepe-kepe dari jenis Chaetodon octofasciatus dengan kepadatan antara 0,7-12,0 individu500 m 2 Adrim 2002. Chaetodon octofasciatus juga mendominasi di perairan pulau-pulau seribu, Selat Galesa Belitung, pulau merak dan pulau sekepak-belebuh Tamini dan Bengen, 1993 in Adrim 2002.

2.2.4. Hubungan ikan famili Chaetodontidae dengan terumbu karang

Ikan famili Chaetodontidae merupakan salah satu kelompok ictiofauna yang menyolok, distribusi luas, selalu ditemukan berasosiasi dengan terumbu karang Allen 1979 dan dianggap sebagai penghuni terumbu karang sejati Reese 1981. Sifat-sifat tersebut telah menempatkan ikan famili Chaetodontidae sebagai ikan indikator dalam ekosistem terumbu karang, sehingga apabila terjadi perubahan terhadap ekosistem terumbu karang, maka kehadiran ikan dari famili ini dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menilai dan memantau kondisi terumbu karang. Kelompok ini adalah jenis-jenis ikan yang hidup berasosiasi paling kuat dengan karang atau sangat tergantung dengan keberadaan karang di suatu perairan karang. Jenis ikan yang termasuk jenis ikan indikator antara lain dari famili Chaetodontidae. Dalam perhitungan, jenis ikan ini sangat mudah diamati satu per satu di dalam areal pengamatan, karena sifat dari hidupnya sendiri-sendiri, ada yang berpasangan atau hanya dalam kelompok kecil dan sangat jarang jenis ikan ini dalam kelompok besar Suharyanto dan Utujo 2007. Ikan famili Chaetodontidae tersebar di perairan tropis dan subtropis, tetapi sebagian besarnya terdapat di perairan tropis, yaitu 90 dari 115 spesies yang diketahui berada di kawasan Indo-Pasifik, dan hanya sedikit jenis yang terdapat di laut Karibia dan samudra Atlantik bagian tropis Robert Ormond 1992 in Marsaoli 1998. Spesies-spesies ikan ini umumnya ditemukan hidup di daerah terumbu karang yang dangkal, hal ini berkaitan dengan ketergantungannya pada karang sebagai tempat mencari makan dan berlindung, sehingga distribusinya dan densitasnya lebih banyak dipengaruhi oleh penutupan karang hidup Bouchon Hermerlin 1985. Distribusi spasial ikan Chaetodontidae dalam ekosistem terumbu karang berbeda-beda tergantung pada spesies ikan, komposisi terumbu karang dan kedalaman Bell et al. 1985. Ikan ini aktif pada siang hari diurnal untuk mencari makan dan akan beristrahat pada malam hari.

2.2.5. Famili Chaetodontodae sebagai indikator terumbu karang

Ikan Chaetodontidae sangat mungkin dijadikan indikator lingkungan terumbu karang karena hubungannya sangat erat dengan substrat karang hidup. Reese 1981 merupakan peneliti pertama yang mengusulkan ikan kepe-kepe butterflyfishes yang bersifat koralivor untuk dijadikan sebagai organisme indikator. Terdapat banyak famili Chaetodontidae yang mempunyai hubungan kuat dengan karang yang bersifat obligate corallivores pemangsa karang Bouchon Harmelin 1985. Selain itu, metabolisme atau kebutuhan energi dari ikan kepe- kepe sangat berhubungan dengan kesehatan karang, sehingga jenis pemangsa karang tersebut merupakan pemangsa potensial sebagai indikator perubahan terhadap terumbu karang Crosby Reese 1996. Crosby Reese 1996 menyatakan bahwa ada empat alasan penting mengapa ikan Chaetodontidaae merupakan indikator yang sangat potensial : 1 Nama ilmiah dari karang dan ikan bukan merupakan persyaratan utama yang harus diketahui oleh pengambil data. 2 Pengumpulan data dapat dilakukan secara bertahap, misalnya langkah pertama dapat menghitung jumlah ikan famili Chaetodontidae di sepanjang transek dan kemudian dapat menghitung jumlah koloni karang. Metode ini