memanfaatkan terumbu karang untuk menangkap ikan sebesar 43, objek wisata sebesar 37 dan tempat budidaya keramba jaring apung sebesar 20.
Gambar 28 Persepsi responden terhadap manfaat ekonomi terumbu karang Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa responden telah
tergambar secara jelas bahwa hingga saat ini persepsi masyarakat terhadap keberadaan terkait dengan pengelolaan terumbu karang masih sebatas pada
kegiatan pemanfaatan
saja. Unsur-unsur
pengelolaan yang
terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan belum dipahami sebagai sesuatu yang penting dalam pengelolaan terumbu karang. Mereka
menganggap bahwa proses pengelolaan sumber daya alam di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, khususnya terkait dengan terumbu karang merupakan tugas
pemerintah.
6.7.4. Penambangan karang
Seperti telah dikemukan bahwa pada umumnya masyarakat mengetahui bahwa terumbu karang mempunyai manfaat ekologi dan ekonomi. Untuk itu
masyarakat juga mempunyai kesadaran bahwa sumberdaya alam ini perlu dilestarikan agar bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Telah adanya
pengetahuan dan kesadaran tersebut tercermin dari tingginya proporsi responden yang mnyatakan bahwa pengambilan karang hidup tidak boleh dilakukan. Data
survei menunjukkan bahwa hampir seluruh responden menyatakan tidak setuju dengan kegiatan pengambilan karang hidup sebesar 90 .
Tingginya pengetahuan tentang pentingnya pelestarian terumbu karang ini belum didukung oleh adanya pengetahuan yang cukup mengenai peraturan
berkaitan dengan larangan pengambilan karang. Data survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat mengetahui adanya larangan pengambilan karang
sebesar 87. Namun hanya sebagian kecil yang mengetahui bahwa larangan pengambilan karang ada sanksi bagi yang melanggar. Meskipun demikian
sebagian besar responden setuju adanya sanksi bagi masyarakat yang melakukan pengambilan karang. Pengetahuan tentang pelestarian tentang terumbu karang
tampaknya lebih fokus pada karang hidup. Sedangkan karang mati, menurut sebagian besar responden boleh dimanfaatkan karena dianggap tidak mengganggu
kehidupan ikan di laut. Berdasarkan informasi dari responden masyarakat yang sering melakukan pengambilan karang adalah dari nelayan-nelayan luar desa
seperti dari Mutun dan Pulau Pasaran untuk bahan bangunan dan kerajinan hiasan. Usaha pelarangan penambangan dalam bentuk aturan baik formal maupun
informal harus dilakukan dengan melakukan pengawasan terpadu terhadap sumberdaya agar ekosistem terumbu karang menjadi terjaga kelestariannya.
Gambar 29 Persepsi responden terhadap penambangan karang
6.7.5. Pengetahuan dan sikap tentang alat tangkap dan bahan yang merusak terumbu karang.
Penggunaaan jenis alat tangkap oleh nelayan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah jenis target SDL, kebiasaan atau
keahlian, modal dan pengetahuan dan kesadaran mengenai dampak teknologi yang dipakai terhadap kelestarian sumberdaya laut. Alat tangkap yang umum di