Pemilahan dan Perlakuan Benih Penyiapan Lahan Penanaman Pemeliharaan

Letak PT SHS Kantor Regional IV Sumatera Utara berada di jalan Raya Medan-Lubuk Pakam Km. 21 Tanjung Morawa. Batas - batas perusahaan adalah : 1. Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya Tanjung morawa. 2. Sebelah selatan berbatasan dengan pabrik minyak Para Sawita. 3. Sebelah timur berbatasan dengan perkuburantanah waqaf.

3.5. Penangkaran Benih

Guna menjamin ketersediaan benih bermutu dari varietas unggul padi maka pengembangan penangkaran benih padi terintegrasi perlu dilakukan. Ada beberapa tahapan proses dalam sistem penangkaran benih padi, diantaranya adalah :

3.5.1. Pemilahan dan Perlakuan Benih

Pemilahan benih padi sebelum disemai ditebar dapat dilakukan dengan perendaman benih ke dalam larutan garam 3 dari banyaknya air, benih yang tenggelam menunjukkan benih yang baik. Sebelum disebar, benih direndam selama 24 jam, kemudian diperam selama 24 jam. Perlakuan benih tersebut bertujuan untuk mencegah hama pada stadia awal perkecambahan, merangsang pertumbuhan akar, memperkecil resiko kehilangan hasil, memelihara dan memperbaiki kualitas benih. Tabur benih yang telah mulai berkecambah dengan kerapatan 25-50 GramM 2 atau 0,5-1 Kg benih per 20 M 2 lahan. Persemaian dipupuk dengan Urea, Universitas Sumatera Utara SP-36, dan KCl masing-masing sebanyak 15 GramM 2 . Kebutuhan benih untuk 1 Ha areal pertanaman adalah 10-25 Kg.

3.5.2. Penyiapan Lahan

Persiapan lahan untuk pertanaman hampir sama dengan lahan untuk persemaian namun tanpa bedengan. Persiapan lahan untuk pertanaman dengan cara tanah diolah tahapan yang sempurna yaitu : 1. Pengolahan I : dibajak, digenangi selama 2 hari, lalu dikeringkan selama 7 hari. 2. Pengolahan II : dibajak digenangi selama 2 hari dan dikeringkan lagi selama 7 hari. 3. Pengolahan III : digaru untuk melumpurkan dan meratakan tanah. 4. Untuk menekan pertumbuhan gulma, lahan yang telah diratakan disemprot dengan herbisida pra-tumbuh dan dibiarkan selama 7-10 hari.

3.5.3. Penanaman

Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 15-21 hari dengan 1 bibit per lubang, bibit yang ditanam sebaiknya memiliki umur fisiologi yang sama dicirikan oleh jumlah daun yang sama, misalnya 2 atau 3 daunbatang. Jarak tanam tergantung kesuburan lahan dan varietas yang ditanam, bibit ditanam pada kedalaman 1-2 Cm. Penyulaman dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam dengan bibit dari varietas dan umur yang sama. Setelah ditanam, air irigasi Universitas Sumatera Utara dibiarkan tergenang 1-3 Cm selama 7-10 hari dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma.

3.5.4. Pemeliharaan

Untuk menjaga pertumbuhan tanaman yang baik dan menjamin kualitas yang akan dihasilkan maka dilakukan beberapa tahap pemeliharaan tanaman. 1. Pemupukan Kesuburan tanah beragam antar lokasi karena perbedaan sifat fisik dan kimianya. Dengan demikian kemampuan tanah untuk menyediakan hara bagi tanaman juga berbeda-beda. Pemupukan dimaksudkan untuk menambah penyediaan hara sehingga mencukupi kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Agar efisien, takaran pupuk hendaknya disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. 2. Penyiangan Penyiangan dilakukan secara intensif agar tanaman tidak terganggu oleh gulma. Penyiangan dilakukan paling sedikit dua atau tiga kali tergantung pada keadaan gulma. Penyiangan dapat dilakukan sebelum pemupukan susulan pertama atau kedua. Hak ini dimaksudkan agar pupuk yang diberikan hanya diserap oleh tanaman padi, karena gulma sudah dikendalikan. 3. Pengendalian Hama dan penyakit merupakan faktor penting yang menyebabkan suatu varietas tidak mampu menghasilkan varietas seperti yang diharapkan. Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara terpadu. Universitas Sumatera Utara

3.5.5. Panen