Panen dapat dilakukan dengan potong tengah jerami padi kemudian dirontok dengan alat perontok atau potong bawah lalu digebot atau dibanting. Ukur
kadar air panen dengan menggunakan moisture meter. Calon benih kemudian dimasukan ke dalam karung. Hasil panen diangkut untuk kemudian diolah
atau diproduksi.
2.6. Proses Produksi
Proses produksi yang terdapat di Pabrik Pengolahan Benih PT. Sang Hyang Seri Persero adalah melakukan pengolahan terhadap GKP gabah kering
panen menjadi benih bersertifikat. Produk yang dihasilkan adalah benih unggul bersertifikat, dimana benih ini mengalami proses produksi dan pengujian di
laboratorium. Benih yang lulus pengujian merupakan benih unggul dan diberi sertifikat. Hasil proses pengolahan yang tidak dapat dijadikan produk yaitu benih
kosong dan jerami.
3.6.1. Standard Mutu BahanProduk
Standar mutu dari produk yang dihasilkan oleh PT. Sang Hyang Seri Persero harus disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu BPSBTPH Balai
Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dan harus dilakukan pengujian benih. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pabrik
dapat diterima oleh pasar. Sehingga, untuk meningkatkan daya saing, benih yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Mutu benih lulus adalah suatu
ukuran mutu yang sangat penting karena mempengaruhi pertumbuhan benih dan
Universitas Sumatera Utara
mutu hasil dari penanaman benih. Pengujian mutu pada perusahaan dilakukan secara intern dan ekstern. Pengujian mutu intern dilakukan pada laboratorium
pabrik, sedangkan pengujian mutu ekstern dilakukan oleh BPSBTPH. Kelulusan benih dan sertifikasi benih berada pada keputusan BPSBTPH, walaupun sudah
dilakukan pengujian sendiri di laboratorium PT Sang Hyang Seri Persero. Bahan baku yang digunakan PT Sang Hyang Seri Persero adalah Gabah
Kering Panen GKP padi . Standard mutu bahan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap GKP padi yang masuk ke pabrik adalah sebagai berikut:
a. Kadar air yang terkandung dalam Gabah Kering Panen GKP : 25 b. Butir hijau yang terdapat dalam Gabah Kering Panen GKP : 5
c. Kotoran benih yang terdapat dalam Gabah Kering Panen GKP : 7 Standard mutu produk yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap benih
kantong adalah sebagai berikut: a. Kadar air yang terkandung dalam Benih Lulus BL sebesar 12
b. Benih murni dalam Benih Lulus BL 99,7 c. Kotoran benih yang terdapat dalam Benih Lulus BL 0,2
d. Benih varietas lain yang terkandung dalam Benih Lulus BL 0,1 e. Daya tumbuh atau daya berkecambah Benih Lulus BL 82
f. Bebas dari hama dan penyakit.
3.6.2. Bahan yang Digunakan Bahan Baku, Bahan Penolong 2.6.2.1.Bahan Baku yang Digunakan
Universitas Sumatera Utara
Mutu hasil olahan dipengaruhi oleh mutu bahan baku dan proses pengolahan, sedangkan mutu bahan baku dipengaruhi oleh sistem panen. Bahan
baku yang digunakan perusahaan dalam memproduksi benih padi bersertifikat adalah Gabah Kering Panen GKP padi. GKP padi diperoleh perusahaan dari
hasil penangkaran antara perusahaan dengan kelompok tani di Sumatera Utara, dimana PT Sang Hyang Seri PERSERO menjadi pengasuh kelompok tani
tersebut. Bahan baku yang akan diproses tidak boleh melebihi kadar air yang
ditentukan yaitu 25 dan kadar kotoran 5, kalau lebih dari yang ditentukan maka harga padi tersebut akan menjadi turun dan hal tersebut sudah dilakukan
kesepakatan terlebih dahulu. Setelah melakukan pengecekan barulah penimbangan dilakukan dan disimpan kedalam gudang untuk sementara.
Bahan baku GKP yang diterima adalah GKP level FS Foundation Seed, level SS Stock Seed, Level ES Extention Seed. Bahan baku yang diterima
terdiri dari delapan varietas, yaitu : a. INP-10 dan INP-13
b. Mekongga c. Cibago
d. Chierang e. Bestari
f. Cigelis g. Situbagendit
Universitas Sumatera Utara
2.6.2.2.Bahan Penolong yang Digunakan
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Solar PT Sang Hyang Seri Persero menggunakan solar untuk bahan bakar mesin-
mesin produksi seperti box dryer, seed-cleaner and sortation machine dan generator listrik genset.
2. Udara panas Udara panas memegang peranan penting dalam proses pengolahan benih
bersertifikat. Udara panas ini digunakan dalam proses pengeringan GKP. Kadar air GKP harus diturunkan dari 25 menjadi maksimal 12. Udara
panas dapat diperoleh baik secara alami menggunakan sinar matahari dan secara buatan menggunakan box dryer. Udara panas pada box dryer
dihasilkan dari burner dan udara panas tersebut dibagi ke masing-masing box menggunakan blower sebagai penghasil angin.
3.6.3. Uraian Proses Produksi