Deskripsi Jabatan Spesifikasi Jabatan Merit Rating

Okupasi adalah jabatan-jabatan yang hampir sama dalam arti syarat-syarat yang diperlukan untuk mengerjakan jabatan itu yang terdapat dalam banyak perusahaan dan daerah.

6.3. Deskripsi Jabatan

Job Description 8 Seperti yang telah didefenisikan sebelumnya uraian jabatan adalah suatu dokumen yang memberikan informasi tentang tugas-tugas, kewajiban-kewajiban, dan tanggung jawab-tanggung jawab jabatan. Uraian jabatan hendaknya memberikan pernyataan singkat tentang tenaga kerja yang sebagaimana diharapkan untuk melaksanakan jabatan dan menunjukkan dengan tepat apa yang dilakukan oleh para tenaga kerja, bagaimana tenaga kerja melakukannya, dan kondisi-kondisi di dalam kewajiban-kewajiban yang dilakukan. Uraian jabatan lebih banyak berhubungan dengan jabatan itu sendiri dari pada orang yang melakukannya. Di antara hal-hal yang penting yang sering dimasukkan dalam suatu uraian jabatan adalah: 1. Kewajiban-kewajiban penting yang dilakukan. 2. Persentase waktu yang diperuntukkan bagi setiap kewajiban. 3. Standar pelaksanaan pekerjaan yang harus dicapai. 4. Kondisi kerja dan bahaya atau resiko yang mungkin. 5. Jumlah pegawai yang melaksanakan jabatan dan kepada siapa tenaga kerja melaporkan. 8 Ibid. Halaman: 99 Universitas Sumatera Utara 6. Mesin dan perlengkapan yang dipergunakan dalam jabatan.

6.4. Spesifikasi Jabatan

Job Specification 9 Job specification juga disebut job requirement persyaratan jabatan, job qualification diperoleh dari uraian jabatan yang menitikberatkan pada syarat- syarat mengenai orangnya yang diperlakukan oleh jabatan. Persyaratan jabatan sesungguhnya merupakan persyaratan untuk orang-orang. Meskipun persyaratan jabatan itu mendukung informasi lain yang berhubungan dengan jabatan, seperti kondisi-kondisi kerja yang tidak lazim atau hubungan-hubungan kenaikan jabatan ke jabatan yang lain, tetapi data-data ini sebenarnya hanya digunakan untuk memberikan uraian dan untuk memudahkan pengertian tentang syarat-syarat tenaga kerja.

6.5. Evaluasi Jabatan

Job Evaluation 10 Masalah pertama dalam administrasi upah dan gaji adalah masalah penentuan nilai dari masing-masing jabatan. Seperti halnya analisis biaya yang sistematis dapat membantu dalam penentuan harga dari suatu produk, maka analisis suatu jabatan dan syarat-syaratnya dapat membantu dalam penentuan nilainya. Proses yang sistematis dan teratur tentang pengukuran nilai suatu jabatan dalam suatu organisasi disebut penilaian jabatan. Penilaian jabatan harus dibedakan dengan analisis jabatan, yang merupakan proses tentang pengumpulan 9 Ibid. Halaman: 117 10 Ibid. Halaman: 139-140 Universitas Sumatera Utara data jabatan-jabatan; penilaian jabatan mengukur nilai uraian-uraian jabatan dan persyaratan-persyaratan jabatan. Tujuan langsung proses penilaian jabatan adalah mendapatkan hubungan intern dan extern dalam upah dan gaji. Hubungan intern berkenaan dengan konsep upah yang berhubungan satu sama lain dalam suatu perusahaan. Misalnya apabila mandor dibayar kurang daripada seorang tenaga kerja bawahannya maka standar pembayaran ini tidak mempunyai hubungan satu sama lain. Apabila pembayaran mempunyai hubungan intern, maka jabatan-jabatan yang nilainya lebih tinggi harus dibayar lebih banyak daripada jabatan-jabatan yang nilainya lebih rendah. Hubungan extern menunjukkan keadaan relatif daripada struktur upah suatu organisasi yang diinginkan terhadap struktur upah dari perusahaan yang lain. Organisasi yang bersangkutan dapat memilih untuk membayar lebih atau kurang ketimbang standar upah yang berlaku. Penyelidikan upah dan gaji adalah perlu untuk menentukan hubungan extern. Meskipun hubungan intern dan extern merupakan tujuan yang langsung dari penilaian jabatan, tujuannya yang utama ialah rasa puas dari tenaga kerja pekerja dan pengusaha tentang upah dan gaji yang dibayarkan. Rasa puas merupakan ukuran kriteria yang terpenting untuk membenarkan sistem upah dan gaji. Apabila ada hubungan dalam upah, baik hubungan exsten maupun intern maka hal ini akan mengakibatkan adanya rasa puas; dengan demikian titik berat adalah pada adanya hubungan. Ini merupakan tujuan-tujuan yang penting daripada sistem upah dan gaji. Penilaian jabatan merupakan suatu alat cara untuk menentukan skala tingkatan, Universitas Sumatera Utara perbandingan upah secara sistematis dan teratur. Seperti halnya semua perusahaan mengukur nilai dari orang-orang, maka semua perusahaan harus mengukur nilai jabatan-jabatan. Ada empat metode evaluasi jabatan yang umum digunakan, dan dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama mencakup metode-metode yang lebih sederhana, dimana tidak menggunakan faktor-faktor pekerjaan secara rinci. Pekerjaan dinilai sebagai suatu keseluruhan dengan lebih mendasar pada deskripsi pekerjaan daripada spesifikasi pekerjaan. Dalam kategori ini dikenal dua metode yang kadang-kadang disebut metode-metode non-kuantitatif yaitu job ranking dan job grading. Metode-metode ini banyak diterapkan dalam organisasi-organisasi pemerintah. Kategori kedua mencakup metode-metode yang menggunakan pendekatan yang lebih terperinci. Faktor-faktor pekerjaan dipilih dan diukur, serta program analisis pekerjaan perusahaan harus menghasilkan spesifikasi pekerjaan yang menguraikan persyaratan-persyaratan untuk setiap faktor tersebut. Kategori ini dikenal sebagai pendekatan kuantitatif dan terdiri dari metode perbandingan faktor dan point system. Metode-metode tersebut paling banyak digunakan dalam industri swasta. Penentuan peringkat atau poin pada metode-metode tersebut berdasarka hirarki jabatan pada struktur organisasi karena tingkat kesulitan pekerjaan dianggap tergantung pada posisi pekerjaan yang ada pada struktur organisasi si penilai. Universitas Sumatera Utara

6.5.1. Ranking System

11 Dalam organisasi-organisasi yang kecil dipandang dari sudut jumlah tenaga kerjanya, sistem penilaian jabatan yang sederhana dan murah adalah sangat berfaedah. Ranking system atau metode pemeringkatan adalah menilai tingkat kepentingan secara umum dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan yang lain atau mengurutkan pekerjaan menurut tingkat kepentingannya dengan mempelajari informasi analisis jabatan, yaitu job description, dan job spesification, kemudian secara subjektif pekerjaan mana yang lebih penting diurutkan dibandingkan dengan yang lain. Langkah-langkah metode pemeringkatan : 1. Mandapatkan informasi jabatan. 2. Menentukan jabatan-jabatan tertentu yang akan dinilai. 3. Menentukan faktor-faktor yang dikompensasi. 4. Memeringkatkan jabatan satu dan yang lain yaitu mengurutkan pekerjaan dari yang terpenting hingga kurang penting hingga yang kurang penting dan menentukan tingkat gajinya. Seperti ditunjukkan dalam Tabel 3.1. 11 Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Gramedia Widiasarana, Jakarta, 2002, Hal. 248-254 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Contoh Pemeringkatan Jabatan Peringkat Jumlah Gaji 1. Kepala bengkel 2. Supervisior 3. Masinis 4. Sekretaris 5. Keamanan Rp. 300.000.- Rp. 250.000.- Rp. 200.000.- Rp. 150.000.- Rp. 100.000.-

6.5.2. Grading System

Job grading atau job classification adalah metode yang lebih canggih dibanding job ranking. Metode pengelompokan adalah menetapkan suatu pekerjaan dalam kategori tertentu atau klasifikasi atau kelompok. Kelompok- kelompok itu disebut kelas jika berisi jabatan yang sama dan disebut tingkatan jika berisi pekerjaan yang berbeda tetapi mempunyai kesulitan yang sama. Langkah-langkah metode pengelompokan : 1. Mengembangkan kelas dengan membuat uraian tingkatan berdasarkan faktor- faktor yang dapat dikompensasi, seperti kesulitan pekerjaan, hubungan dengan orang lain, pengalaman, pendidikan, latihan, tanggung jawab, dan lain-lain. 2. Berdasarkan faktor-faktor di atas dibuat tingkatan. 3. Mengelompokan jabatan yang sesuai dengan klasifikasi atau tingkatan yang sudah ditentukan. 4. Menetukan besarnya gaji. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Contoh Uraian Tingkat Jabatan Tingkat Uraian I Pekerjaan sangat sederhana dan sangat rutin, dilakukan dalam pengawasan yang sangat ketat, tidak membutuhkan pengalaman dan pelatihan untuk melakukannya, tidak memerlukan hubungan dengan orang lain dalam pelaksanaannya. II Pekerjaan sederhana dan rutin, dilakukan dalam pengawasan yang ketat, membutuhkan sedikit latihan dan pengalaman untuk dapat melakukan dengan baik, memerlukan sedikit hubungan dengan orang lain dalam pelkasanaannya. III Pekerjaan sederhana dengan sedikit variasi, dilakukan dalam bentuk pengawasan umum, membutuhkan latihan, pengalaman, dan tingkat pendidikan menengah untuk melakukannya, mengawasi sedikit bawahan, memiliki sedikit tanggung jawab, membutuhkan inisiatif, memerlukan hubungan dengan orang dalam pelaksanaan tugas. IV Pekerjaan cukup kompleks dan cukup variasi, dilakukan dalam pengawasan umum, mengawasi pekerjaan orang lain, memerlukan tingkat pendidikan tinggi, latihan, dan pengalaman, memiliki cukup tanggung jawab, membutuhkan cukup inisiatif, memerlukan hubungan yang cukup banyak dengan orang lain dengan pelaksanaan tugas. V Pekerjaan kompleks dan bervariasi, dilakukan dalam pengawasan umum, mengawasi cukup banyak pekerjaan orang lain, memerlukan tingkat pendidikan tinggi, pelatihan, dan pengalaman, memiliki banyak tanggung jawab, membutuhkan banyak inisiatif, memerlukan hubungan yang banyak dengan orang lain dalam pelaksanaan tugasnya. VI Pekerjaan sangat kompleks dan sangat bervariasi, bekerja di bawah pengawasan umum, mengawasi dan mengkoordinir banyak pekerjaan, memerlukan pendidikan tinggi, pelatihan yang banyak, pengalaman yang banyak, memiliki tanggung jawab sangat besar, membutuhkan inisiatif dan krativitas, melakukan banyak hubungan dengan pihak lain dalam pelaksanaan tugasnya.

6.5.3. Faktor Comparison

Metode pembandingan faktor secara esensial merupakan suatu aplikasi sistem penilaian prestasi orang ke orang pada evaluasi pekerjaan. Metode ini Universitas Sumatera Utara mengharuskan panitia evaluasi pekerjaan membandingkan komponen-komponen pekerjaan kritis. Komponen-komponen kritis tersebut adalah faktor-faktor yang umum untuk semua pekerjaan yang sedang dievaluasi. Faktor-faktor yang paling luas digunakan adalah keterampilan, tanggung jawab, upaya mental, upaya fisik dan kondisi kerja. Masing-masing faktor suatu pekerjaan dibandingkan dengan faktor yang sama pada pekerjaan-pekerjaan lain. Evaluasi ini memungkinkan panitia untuk menentukan nilai relatif setiap pekerjaan. Metode perbandingan faktor mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memperoleh informasi jabatan. 2. Menentukan faktor-faktor yang dapat dikompensasi. 3. Menentukan jabatan kunci. 4. Membuat peringkat jabatan kunci berdasarkan faktor-faktor yang dapat dikompensasi. 5. Mendistribusikan tarif upah untuk faktor-faktor yang dapat dikompensasi. 6. Menyajikan dalam sebuah bagan perbandingan. 7. Mengevaluasi pekerjaan lain. Tabel 3.3. Contoh Perbandingan Peringkat Faktor Jabatan Tanggung Jawab Skill Tingkat Usaha Lingkungan kerja 1. Kepala bengkel 1 1 3 4 2. Supervisior 2 2 2 2 3. Masinis 3 3 1 1 4. Sekretaris 4 4 5 5 5. Keamanan 5 5 4 3 Universitas Sumatera Utara

6.5.4. Point System

Penelitian menunjukkan bahwa point system paling banyak digunakan dalam praktek. Di samping menggunakan upah sebagai pembanding juga digunakan points. Meskipun pada mulanya sulit cara menyusunnya tetapi lebih tepat dibanding metode pembandingan faktor karena dapat mempertimbangkan faktor-faktor kritis dengan lebih terinci. Sistem ini memerlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memilih dan menentukan faktor-faktor kritis. 2. Menentukan tingkatan-tingkatan berbagai faktor. 3. Mengalokasikan points pada subfaktor-subfaktor. 4. Mengalokasikan points pada semua tingkatan. 5. Menyusun manual penilaian. 6. Menerapkan point system. Akhirnya, setelah point total untuk setiap pekerjaan diketahui, pekerjaan- pekerjaan ditentukan rankingnya. Seperti job ranking, job grading dan metode pembandingan faktor, ranking relatif ini hendaknya direview oleh manajemen untuk menjamin ketepatannya. Tabel 3.4. Level dan Poin dari setiap Faktor Dikomposisi Faktor yang dikompensasi Level 1 Level 2 Level 2 Level 4 Tanggung jawab terhadap : 1. Konsumen 2. Peralatanbahan 3. Perbaikan 4. Keamanan 25 20 5 20 50 40 20 40 75 60 35 60 100 80 50 80 Skill : 1. Pendidikan 2. Pengalaman 45 25 90 50 135 75 180 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4. Level dan Poin dari setiap Faktor Dikomposisi Lanjutan Faktor yang dikompensasi Level 1 Level 2 Level 2 Level 4 Tingkat Usaha : 1. Usaha fisik 2. Usaha mental 25 35 50 70 75 105 100 105 Kondisi Kerja : 1. Tidak menyenangkan 2. Risiko bahaya 20 20 40 40 60 60 80 80 Jumlah poin 1000

6.5.5. Manfaat Evaluasi Jabatan

Penilaian jabatan merupakan bagian yang penting dari pada program gaji dan upah. Tanpa adanya penilaian jabatan yang baik akan sulit bahkan tidak mungkin membuat suatu program pembayaran yang adil. Penilaian jabatan mempunyai peranan yang penting dalam administrasi gaji dan upah sebagai berikut : 1. Penilaian jabatan merupakan alat yang paling efektif untuk menentukan hubungan pembayaran intern dari bermacam-macam jabatan. 2. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan kebijaksanaan pembayaran. 3. Dapat menentukan standar nilai jabatan, dan pendapatan insentif tambahan atau pembayaran bonus. 4. Memberikan dasar yang adil untuk pemindahan tenaga kerja kenaikan jabatan, pemindahan biasa, atau penurunan jabatan. 5. Dapat membantu pengawasan terhadap biaya gaji dan upah. 6. Memberikan dasar untuk menghubungkan skala pembayaran dari perusahaan sendiri dengan skala pembayaran dari perusahaan-perusahaan lainnya yang bersaing. Universitas Sumatera Utara 7. Membantu para manajer dalam mengatasi masalah-masalah pembayaran sehari-hari. Hal tersebut selanjutnya akan membantu mengurangi ketidakpuasan tenaga kerja, sehingga dapat mengakibatkan penambahan produktivitas tenaga kerja melalui semangat kerja yang tinggi.

6.6. Merit Rating

12 Merit Rating atau yang disebut performance appraisal adalah suatu proses perusahaan mengevaluasi secara sistematis dan teratur atau menilai prestasi kerja tenaga kerja. Kegiatan tersebut dapat memperbaiki perusahaan dan memberikan umpan balik kepada para tenaga kerja tentang pelaksanaan kerja yang telah dilakukan yang berhubungan dengan uraian dan persyaratan kerja. Penilaian kinerja dapat berperan dan berguna sebagai berikut : 1. Perbaikan prestasi kerja 2. Penyesuaian kompensasi 3. Keputusan penempatan 4. Kebutuhan latihan dan pengembangan 5. Penyimpanan proses staffing 6. Ketidak-akuratan informasional 7. Kesalahan desain pekerjaan 8. Kesempatan kerja yang adil 9. Tantangan external 12 T Hani Handoko. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia: Penerbit BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta, 1989, Hal 135-137. Universitas Sumatera Utara Suatu perusahaan biasanya mengembangkan penilaian prestasi kerja bagi para tenaga kerja di semua bidang atau departemen. Elemen-elemen pokok sistem penilaian ini mencakup kriteria yang ada hubungannya dengan pelaksanaan kerja, ukuran-ukuran kriteria tersebut, dan kemudian pemberian umpan balik kepada tenaga kerja.

6.7. Metode-metode Pengukuran Kinerja