Struktur Organisasi TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

6.1. Struktur Organisasi

1 Organisasi merupakan suatu proses tersusun yang individu-individu di dalamnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah, bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi. Operasi kegiatan suatu organisasi atau perusahaan akan berjalan lancar jika struktur organisasi yang dipakai dapat memberikan dukungan moral bagi tenaga kerja sehingga berkeinginan untuk bekerja sama dan selalu berusaha menjalin koordinasi yang disadari sebagai tanggung jawab penting untuk menjadi bagian dari seluruh kegiatan organisasi yang saling menunjang pencapaian tujuan organisasi. Ada beberapa unsur organisasi dibagi menjadi : 1. Manusia human 2. Kerja sama teamwork 3. Tujuan bersama 4. Peralatan 5. Lingkungan Environment 6. Kekayaan alam Organisasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1 Wusanto Ignatius. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Andi, Bandung, 2007, Hal. 141-156. Universitas Sumatera Utara 1. Mempunyai visi dan misi yang jelas, dimana setiap didirikannya organisasi tentu memiliki tujuan yang jelas agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan pendiri dan para anggota organisasi tersebut. 2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi kepada tujuan, agar organisasi dapat berjalan lancar para anggota harus mempunyai tujuan-tujuan yang tentunya harus sama dengan tujuan organisasi yang diikuti. 3. Berbaur dengan masyarakat, bila suatu organisasi tidak dapat berbaur dengan masyarakat tentu akan membuat organisasi tersebut sulit berjalan karena anggota-anggota organisasi adalah masyarakat. Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada tiga komponen organisasi, yaitu : 1. Interaksi kemanusiaan 2. Kegiatan yang terarah ke tujuan 3. Struktur Disamping pertimbangan ketiga komponen tersebut, struktur organisasi harus memberi penjelasan bagaimana pembagian keuasaan wewenang dan tanggung jawab. Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari : 1. Spesialisasi kegiatan 2. Koordinasi kegiatan 3. Standarisasi kegiatan 4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan 5. Ukuran satuan kerja Beberapa struktur organisasi : Universitas Sumatera Utara 1. Struktur organisasi fungsional yaitu struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini : a. Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagian masing-masing. b. Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang-ulang. c. Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing- masing dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka. d. Pergerakan dan komunikasi tiap-tiap bagian masih tersekat-sekat. e. Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang memproduksi barang. 2. Struktur organisasi proyek yaitu struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek atau kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini : a. Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan. b. Masing-masing kegiatan proyek mempunyai struktur tersendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi-divisinya. c. Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek terhadap proyek lebih mudah. d. Dibutuhkan lebih banyak sumber daya manusia untuk masing-masing proyek. Universitas Sumatera Utara e. Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar outsourcing dalam pengerjaan proyek. f. Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi. g. Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi. 3. Struktur organisasi matriks yaitu struktur organisasi gabungan dari struktur organisasi fungsional dan proyek. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini : a. Terdapat pembagian berdasarkan proyek kegiatan yang sedang dijalankan. b. Namun tetap menggunakan sumber daya manusia dari tiap divisi yang secara bersama-sama menangani semua proyek. c. Pemanfaatan sumber daya manusia efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walaupun proyek telah selesai. d. Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional. e. Ada keterlibatan stakeholder yang kuat. Hirarki merupakan proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Terdapat dua konsep penting dalam hirarki yaitu yang pertama, rentang pengawasan span of control yang terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu. Dan yang kedua, Universitas Sumatera Utara chain of command yang menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi hingga hirarki yang paling rendah serta menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana. Jenis-jenis hirarki organisasi: 1. Hirarki vertikal tall hierarchy Keunggulan jenis hirarki vertikal adalah sistem koordinasi yang lebih mudah dilakukan, pembinaan dan kontrol lebih efektif dan spesialisasi tugas lebih mendalam. Namun hirarki jenis ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan jabatan lebih besar, birokrasi semakin panjang, serta jalur perintah dan tanggung jawab lebih panjang. 2. Hirarki horizontal flat hierarchy Keunggulan jenis hirarki horizontal adalah tingkat manager sedikit, biaya- biaya yang terkait dengan jabatan relatif kecil, jalur perintah dan tanggung jawab pendek, komunikasi lebih efektif, hambatan lebih mudah diatasi, serta hambatan birokrasi dapat dihindarkan dan pekerjaan lebih cepat. Namun hirarki jenis horizontal mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah koordinasi sulit dilakukan, mengkoordinasi bawahan yang banyak relatif lebih sulit, pembinaan dan kontrol kurang efektif serta spesialisai tugas kurang mendalam. Universitas Sumatera Utara

6.2. Analisis Jabatan