Uraian Proses Produksi Proses Produksi

2.6.2.2.Bahan Penolong yang Digunakan Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut : 1. Solar PT Sang Hyang Seri Persero menggunakan solar untuk bahan bakar mesin- mesin produksi seperti box dryer, seed-cleaner and sortation machine dan generator listrik genset. 2. Udara panas Udara panas memegang peranan penting dalam proses pengolahan benih bersertifikat. Udara panas ini digunakan dalam proses pengeringan GKP. Kadar air GKP harus diturunkan dari 25 menjadi maksimal 12. Udara panas dapat diperoleh baik secara alami menggunakan sinar matahari dan secara buatan menggunakan box dryer. Udara panas pada box dryer dihasilkan dari burner dan udara panas tersebut dibagi ke masing-masing box menggunakan blower sebagai penghasil angin.

3.6.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi pada pengolahan benih padi bersertifkat PT. Sang Hyang Seri Persero merupakan proses produksi terus-menerus continue Process. Untuk memperoleh benih lulus yang sesuai dengan standar mutu yang ditentukan, proses pengolahan GKP Gabah Kering Panen menjadi benih lulus melewati Universitas Sumatera Utara beberapa tahap. Tahapan-tahapan Pengolahan GKP pada PT. Sang Hyang Seri Persero menjadi benih lulus diuraikan seperti berikut : 2.6.3.1.Persiapan Pengolahan Benih Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan untuk mengolah benih padi adalah sebagai berikut : 1. Pembersihan lantai jemur, mesin dan peralatan, tempat-tempat penyimpanan gudang dan selokan. 2. Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan. 2.6.3.2.Penerimaan Calon Benih Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada saat penerimaan GKP yaitu pemeriksaan dokumen, penimbangan Gabah Kering Panen GKP dan pengambilan sampel oleh petugas bagian Pegawai Laboratorium. Pemeriksaan dokumen yang dilakukan berupa Surat Pengantar Hasil Panen SPHP disertai surat sortasi dari tim panen, diantaranya adalah nomor induk lapangan, musim tanam, nama petani penggarap, blok sertifikasi, luas tanam, luas panen, tanggal panen, varietas, kelas benih, tonase, pemeriksaan kadar air, kadar kotoran dan kemurnian varietas yang kemudian disimpan kedalam gudang untuk sementara. Ketika dilakukan penimbangan, Pegawai Laboratorium melakukan pengembalian sampel GKP untuk kebutuhan pengujian pendahuluan. Sampel tersebut kemudian dibawa ke labolatorium untuk dianalisis lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara 2.6.3.3.Pengeringan Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air pada benih, agar benih tahan lama dalam penyimpanan, adapun cara pengeringan dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Secara manual Alami 2. Secara otomatis Box Dryer Pengeringan secara manual dilakukan dengan cara menjemur benih agar terkena sinar matahari. Dalam kondisi cuaca cerah, pengeringan dengan cara manual membutuhkan waktu kira-kira 2-3 hari. Pengeringan dengan cara manual ini dapat menghemat biaya. Pengeringan pada lantai jemur dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Proses Pengeringan Menggunakan Lantai Jemur Pengeringan Manual Pengeringan dengan box dryer adalah pengeringan dengan cara memasukkan benih ke dalam box dryer, dengan kapasitas box 5-6 ton. Calon benih GKP yang sudah masuk kedalam box dryer terlebih dahulu diberi hembusan angin dengan menggunakan blower selama satu jam, selanjutnya udara Universitas Sumatera Utara panas yang dikeluarkan oleh mesin burner diberikan berangsur-angsur hingga suhunya mencapai 45 Ketebalan tumpukan padi 0,5m – 0,6m agar pada waktu melakukan pembalikan mudah dilakukan. Pembalikan dilakukan tiap 1 jam, sebelum dilakukan pembalikan harus dilakukan pengecekan suhu dan kadar air calon benih. Penurunan kadar air rata-rata 0,5 – 1,2 perjam dan pengeringan dilanjutkan sampai kadar air 12 selama ± 8 jam. Proses pengeringan menggunakan box dryer dapat dilihat pada Gambar 2.3. C. Gambar 2.3. Proses Pengeringan Menggunakan Box Dryer Pengeringan Otomatis 2.6.3.4.Pembersihan dan Sortasi Benih padi yang telah dikeringkan kadar air 12 dibersihkan dengan mesin Seed Cleaner. Mesin ini terdiri dari 5 bagian yang menghasilkan : 1. Sampah Daun-daunan, bekas pengikat karung dan lain sebagainya. 2. Second Green I Campuran sampah dan jerami yang tersisa. Universitas Sumatera Utara 3. Second Green II Merupakan sampah ringan yang keluar dari ayakan. 4. Second Green III Merupakan padi kosong yang ukurannya lebih besar dari ukuran ayakan. 5. Benih Bersih Benih bersih ini masih perlu diperiksa lagi secara periodik untuk mengetahui seberapa banyak butiran apung yang terikut. Ini diketahui dengan cara setiap 100 gr benih tidak melebihi 200 butir apung dan kotoran 0,2 setiap 2 jam sekali. Proses ini juga berfungsi untuk preconditioning benih. Dimana temperatur benih yang melalui proses pengeringan diturunkan dari 45 C menjadi 37 C. Gambar 2.4. Proses Pembersihan dan Sortasi Menggunakan Mesin Seed Cleaner 2.6.3.5.Simpan Kemas Universitas Sumatera Utara Tujuan simpan kemas adalah untuk penyimpanan sementara benih dan masa dormansi benih. Penyimpanan benih di gudang harus menggunakan alas berupa palet papan kayu atau balok-balok kayu agar karung benih tidak langsung bersentuhan dengan lantai gudang. Benih yang disimpan segera di fumigasi dengan Phostoxin atau disemprot dengan insektisida siloan satifsar damfin untuk disanitasi. Setiap tumpukan benih diberi kartu identitas yang berisikan data antara lain : nomor tumpukan, varietas, tanggal panen, jumlahnya, tanggal pengujian, tanggal kadaluarsa, dan tanggal penyemprotan fumigasi. Gambar 2.5. Penyimpanan Benih Sementara 2.6.3.6.Pengujian Benih Pengujian benih dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya: 1. Pengujian Kadar Air Kadar air suatu benih mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengaruhnya terhadap reabilitas dan merupakan hal penting bagi benih yang akan dipasarkan serta berpengaruh juga pada daya tahan benih karena terlalu rendah kadar air benih dapat mematikan daya tumbuh benih. Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui kandungan air pada benih yang terikat secara fisik disebut dengan kandungan air bebas yang dinyatakan dengan proses berat dapat digunakan alat Moisture Tester, kadar air 12. 2. Pengujian Daya Kecambah Pengujian ini diambil dari proses kerja yang telah dijernihkan agar mendapat pertumbuhan lerai benih yang diujikan dan mendekati kenyataan di lapangan. Persentase daya tumbuh adalah persentase dari benih yang membentuk bibittanaman normal pada lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan benih dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal pengujian ini bisa juga terlihat atau diamati biji normal, biji up-normal, biji keras, biji dorman, biji segar tidak tumbuh dan biji mati. Daya kecambah minimal 80. Pengujian benih dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Pengujian Benih 2.6.3.7.Proses Sertifikasi Benih Sertifikasi benih merupakan unsur yang sangat penting bagi pembenihan karena untuk pemeliharaan kemurnian mutu benih dari suatu verietas dan serta menyediakan secara kontinu kepada petani. Disamping mempertahankan Universitas Sumatera Utara kemurnian keturunan yang dimiliki oleh suatu varietas, membantu pula produsen benih dalam memproduksikan dengan kualitas mutu yang lebih baik serta membantu petani mendapatkan benih yang digunakan, baik jaminan kebenaran varietas maupun mutunya. Dalam memproduksi benih bersertifikat maka perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1. Permohonan sertifikasi dengan melampirkan areal sertifikasi label keterangan benih yang akan dipanen. 2. Pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan merupakan apakah suatu areal sertifikasi dapat diterima atau tidak a. Fase vegetatif b. Fase pembungaan c. Fase masak 3. Pemeriksaan alat Processing tidak terkontaminasi dengan varietas lain. 4. Pengambilan contoh benih yang mewakili stok benih yang ada. 5. Pengujian laboratorium secara teratur atau terjadwal. 6. Laporan sesuai stok yang diujikan dalam kelompok benih 7. Pelebelan sesuai dengan stok yang diujikan dalam kelompok benih. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7. Label Benih Bersertifikasi Benih yang telah lulus uji oleh BPSBTPH Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura akan diberi label bersertifikat dan selanjutnya dapat dilakukan pengepakan. 2.6.3.8.Pengepakan Setelah selesai dilakukan pengujian benih dan dinyatakan lulus maka dilakukan pengepakan benih padi. Pengepakan benih dilakukan sesuai dengan permintaan pasar. Pengepakan benih dilakukan dengan ketelitian yang baik misalnya mengenai : a. Penimbangan Per kantong b. Pemberian Label c. Logo yang jelas d. Dan lain-lain Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8. Proses Pengepakan Benih Secara Manual dan Fully Automatic Proses pengepakan yang terdapat pada perusahaan yaitu proses pengepakan secara manual dan fully automatic. Pengepakan secara fully automatic jarang dilakukan perusahaan karena membutuhkan persyaratan yang berat. Setelah selesai pengepakan, benih disimpan di gudang produk sebelum benih tersebut dipasarkan. Dimana pemasaran dilakukan secara ritel eceran dan korforat kerjasama dengan instansi dan BUMN dan BUMD. Universitas Sumatera Utara Uraian proses pengolahan benih dalam bentuk blok diagram dapat dilihat pada Gambar 2.9. - Gabah Kering Panen GKP : 12.600 kg - Box Dryer : 2 unit - Mesin Petkus : 3 unit - Timbangan : 4 unit - Mesin Sealer : 2 unit - Mesin Jahit New Long : 2 unit - Forklift : 2 unit - Kereta Sorong : 7 unit - Palet : ± 500 unit - Karung - Kantong Kemasan - Tali Plastik - Benang - Kertas Label - Spidol - Sekop Besi : 15 unit - Sekop Garpu Kayu : 15 unit - Hopper : 3 unit - Elevator : 3 unit - Genset : 2 unit - Germinator : 1 unit - Moisture tester : 2 unit - Tangki Bahan Bakar : 2 unit - Tangki Air : 1 unit - Karyawan : 29 orang Mengeluarkan GKP dari dalam karung Mengeringkan GKP dengan box dryer Mengaduk GKP hingga kering merata GKP kering menjadi GKK Gabah Kering Kotor Memasukkan GKK ke dalam karung Masukkan GKK ke dalam Hopper Elevator menghisap GKK masuk ke mesin Petkus Mesin Petkus menyortir GKK GKK berubah menjadi Benih Bersih Benih Bersih dimasukkan ke dalam karung Benih Bersih ditimbang Benih Bersih disimpan sementara menunggu diambil sampel dan diuji di laboratorium Sampel Benih Bersih diperiksa dan diuji di laboratorium Benih Bersih yang lulus pengujian menjadi Benih Lulus Benih Lulus diberi sertifikat Benih Lulus dimasukkan ke dalam Hopper Benih Lulus dimasukkan ke dalam kantong kemasan sekaligus ditimbang Kantong berisi Benih Lulus diberi label dan dilaminating Benih Kantong dimasukkan ke dalam karung Karung berisi Benih Kantong dijahit dan diberi kode Jerami dan GKK Kosong Benih Bersih tidak lulus Benih Kantong Benih Lulus yang dikemas INPUT OUTPUT Gambar 2.9. Quantitative Block Diagram Pengolahan GKP Menjadi Benih Bersertifikat Universitas Sumatera Utara

2.7. Mesin dan Peralatan