b. Bonus meupakan pemberian pendapatan tambahan bagi tenaga kerja yang hanya diberikan setahun sekali bila syarat–syarat tertentu dipenuhi.
c. Insentif sebagai imbalan langsung yang diberikan kepada tenaga kerja karena kinerja yang melebihi standar yang ditentukan.
d. Tunjangan sebagai imbalan tidak langsung yang diberikan kepada seorang tenaga kerja atau sekelompok tenaga kerja sebagai bagian dari
keanggotaan diperusahaan. Tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari kerja, uang makan, uang cuti dan lain–lain.
6.19. Motivasi
33
Motivasi atau motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat juga diartikan sebagai faktor
yang mendorong seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Sedangkan motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja
atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja antara lain : rekan kerja, sarana fisik, kebijaksanaan
dan peraturan, imbalan jasa uang dan non-uang, jenis pekerjaan dan tantangan. Ada beberapa teori tentang motivasi, diantaranya :
6.19.1. Teori Maslow
Maslow berpendapat bahwa tindakan atau tingkah laku suatu organisme pada suatu saat tertentu biasanya ditentukan oleh kebutuhannya yang paling
33
Ibid. Halaman: 320-336
Universitas Sumatera Utara
mendesak. Setiap pemimpin perlu memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
Maslow menyatakan bahwa ada suatu hirarki kebutuhan pada setiap manusia. Setiap orang memberi proritas pada suatu kebutuhan sampai kebutuhan itu
terpenuhi. Jika kebutuhan pertama telah terpenuhi maka kebutuhan kedua akan memegang peranan, demikian seterusnya.
Hirarki kebutuhan manusia yang dimaksud oleh Maslow adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan badaniah yaitu : kebutuhan sandang, kebutuhan pangan, kebutuhan seksual.
2. Kebutuhan keamanan yaitu keamanan jiwa dan keamanan harta. 3. Kebutuhan sosial yaitu : kebutuhan perasaan diterima oleh orang lain,
kebutuhan pada perasaan dihormati, kebutuhan pada perasaan maju atau berprestasi, dan kebutuhan perasaan partisipasi.
4. Kebutuhan penghargaan yaitu kebutuhan harga diri dan kebutuhan pandangan yang baik terhadap dirinya.
5. Kebutuhan kepuasan diri yang berupa kebutuhan untuk mewujudkan diri dalam arti kebutuhan mengenali nilai dan kepuasan yang didapat dari
pekerjaan.
6.19.2. Teori Douglas MS Gregor
Mc Gregor menyatakan ada dua pendekatan atau filsafat manajemen yang mungkin diterapkan dalam perusahaan. Tiap-tiap pendekatan mendasarkan diri
Universitas Sumatera Utara
pada serangkaian asumsi atau anggapan mengenai sifat manusia yang diberi nama Teori X dan Teori Y.
1. Asumsi Teori X Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas
yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai
tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta
diarahkan supaya dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Motivasi hanya berlaku sampai tingkat lower order needs kebutuhan
badaniah dan kebutuhan keamanan. 2. Asumsi Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan
diancam secara ketat karena pekerja memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan
kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan
segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja. Motivasi tidak saja mengenai lower order needs high order needs.
Agar tujuan motivasi dapat tercapai maka selayaknya diterapkan Teori Y dalam perusahaan. Jika Teori Y terlaksana dengan baik maka orang-orang di
dalam organisasi akan didorong untuk berkembang dan orang-orang dapat
Universitas Sumatera Utara
menggunakan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan imajinasi untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
6.19.3. Teori Frederich Herzberg