Yohana Van Yesus Perancang Konstitusi Limburg
24
Ajaran cinta kasih inilah yang mendasari penghayatan Yohana bahwa Allah adalah segala-galanya dan Si aku bukan apa-apa. Kasih kepada Allah sebagai intensi
semua perbuatan kita. Hal ini memiliki arti bahwa setiap hal yang kita lakukan adalah hanya untuk kemuliaan Allah. Bukan untuk kepentingan diri pribadi. Tetapi demi
kemuliaan Allah. 4. Jalan Salib
Yohana hanya mengajarkan jalan yang dikemukakan Tuhan kita Yesus Kristus
dalam injil karangan St. Matius, bab 16: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikuti Aku.” Dalam hal ini
diajarkan empat tingkat: keingingan untuk mendatangi Tuhan kita dengan meninggalkan semuanya, menyangkal dirinya dan meninggalkan semuanya yang
dapat merayu atau menarik perhatian kita, memikul salib yaitu dengan menderita dan mati dalam Yesus Kristus dan mengikuti Yesus Kristus dengan menjadikan Dia
pemimpin, serta teladan dalam perkataan dan perbuatan. ......Menyadari keangkuhan sebagai musuh yang paling licik dan berbahaya, ia
berdoa dengan memohon agar Tuhan sudi mengambil darinya pengetahuan yang luhur dan ekstase yang mempesonakan itu, lagi pula spaya Allah hanya
menyatakan dua hal yaitu: kebinaannya sendiri, kebukan apa-apaannya dan kelemahannya, dan kebaikan yang tiada habisnya dari Yesus Kristus yang
tersalib. Nico Syukur Dister, 2011: 80
Sangat jelas dalam kutipan diatas bahwa Devosi kepada Yesus yang tersalib menjadi ciri khas dari kongregasi ini. Salib menjadi satu dalam kehidupan harian, Rosario
sengsara Tuhan didaraskan setiap hari dan alat-alat sengsara Kristus tersalib sebagai lambang dan tanda pengenal kongregasi Nico Syukur Dister 2011: 80.
25
Hal ini menunjukkan bahwa devosi kepada Kristus yang tersalib menjadi ciri khas kongregasi Peniten Rekolek yang diharapkan dapat meresap dalam kehidupan
para suster Peniten Rekolek. 5. Taman Tertutup
Taman tertutup adalah gambaran jiwa. “Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai” Kid 4:12. Cintailah keheningan injili
dengan menahan kata-kata yang sia-sia dan tak berguna. Keheningan seperti itu mempertahankan engkau dalam kemurnian hati, di mana Allah yang agung
mempunyai kediaman-Nya Yang kudus. “Berbahagialah orang yang suci hatinya” sabda Guru” sebab mereka akan melihat Allah” Mat 5:8.
Dalam jalan rawaji dijelaskan Muder Yohana bahwa pelepasan-bebasan aktif dalam kehidupan tidak mungkin kecuali berkat hidup doa yang mendalam. Sifat doa
ini ditulisnya: Doa yang benar itu terdiri dari gerak turun dan gerak naik. Adapun “turun”
artinya secara kontinu melayangkan pandangan kepada kebukan-apa-apa-an kita sendiri dan kepada ketidak berdayakan kita. Gerak naik itu kita
langsungkan dalam roh yang mengagumi keagungan dan kebaikan Bapa di surge, yang dengan penuh kasih sayang memimpin kita oleh ketuhanan-Nya
Nico Syukur Dister 2011:87.
Doa menjadi daya penggerak maka kehidupan doa yang mendalam menjadi kekuatan untuk menggerakkan hidup itu sendiri. Dalam doa kita menyadari bahwa kita manusia
yang lemah tak berdaya menyadari bahwa kita memerlukan Allah dan menyadari dengan penuh bahwa keberadaan kita saat ini karena kebaikan dan keagungan Allah
Bapa. Kontemplasi Allah yang paling luhur oleh mereka yang hatinya suci dalam matiraga, ulahtapa, dan doa ini sebagai tujuan klausura Yohana.
26
Kecondongan tetap untuk menarik diri dari dunia dan bersemedi dalam hati sebagai ciri khas peniten. Keheningan memiliki nilai tinggi dalam kehidupan seorang
peniten bagaimana hal ini dapat dihidupi oleh para pengikutnya. Maka perlulah kita sebagi pengikutya selalu menyediakan waktu dan diri untuk mampu menciptakan
suasana hening dalam hati.