Manfaat Penulisan Metode Penulisan

15 yang lahir dari ranah Observan. Fransiskan Observan berusaha menepati regula dengan baik. Hal itu mau menegaskan bahwa “penyesuaian” terus menerus untuk menjadi pribadi yang berkwalitas dengan tetap menyadari keterbatasannya sebagai manusia. Kesetiaan pada regula St. Fransiskus Assisi dengan tidak ada pemaafan keterbatasan diri dan juga pembenaran diri karena situasi, sehingga regular dilaksanakan dengan penuh ketaatan dan kesetiaan tanpa terkecuali Eddy Kristianto, 2009:23. Dalam perjalanan waktu, untuk dapat sungguh menghayati regula dengan setia tidak selalu dapat berjalan sebagaimana mestinya, karena ada juga kemerosotan dalam upaya penghayatan semangat awal. Eddy Kristianto 2009: 24. Maka muncullah gerakan pembaharuan untuk menghidupkan jiwa regula. Untuk melakukan pembaharuan itu diperlukan upaya yang pelik, unik dan rumit sehingga hal ini berujung pada pemisahan. Kelompok Observan; melaksanakan, melakukan, menghayati adalah rekolek. Gerakan ini merupakan usaha bersama Eddy Kristianto ,2009: 25. Hal ini mau mengatakan bahwa gerakan pembaharuan ini bukan hanya diprakasai oleh seorang tokoh saja tetapi merupakan gerak bersama yang akhirnya menghasilkan suatu pembaharuan. Reformasi katolik disuburkan oleh Reformasi Protestanisme Martin Luther cs dan Kontra Reformasi Konsili Trento. Tahta suci berkepentingan untuk mengawasi, dan terutama memelihara dengan penuh perhatian kelompok-kelompok religius supaya kelompok ini menghayati dengan benar nasehat Injil dan memenuhi harapan Gereja Katolik Roma Eddy Kristanto, 2009:25. Sri Paus Clemens VII menerbitkan surat edaran yang berjudul In Suprema Kan 1532, bahkan Paus Gregorius XIII menulis surat untuk menyemangati bagi 16 berlangsungnya pembaharuan hidup religius di lingkungan Gereja khususnya dalam keluarga Fransiskan. Sri Paus dan Raja Henry IV mendukung gerakan rekolek sehingga memperoleh otonomi dari Observan. Pada 1602 Clemens VIII menyatakan para rekolek sebagai putra-putra sejati Fransiskus Assisi Eddy Kristanto, 2009:26. Rekolek merupakan salah satu cabang dari Observan yang muncul di Eropa barat pada abad ke-16 dan berkembang terutama di Prancis, Jerman, Belanda dan Belgia. Rekolek menciptakan dan mempertahankan tradisi tinggal di pedesaan, desentralisasi, menjunjung tinggi keugaharian, dan kesederhanaan melalui ulah tapa, doa serta meditasi dan refleksi. Petrus Marchant adalah minister Provinsi Belgia, ia adalah seorang Fransiskan Rekolek, yang memberikan ilham kepada Johanna Van Jesus untuk melalukan reformasi dari dalam hidup religius yang ia hayati. Adanya hubungan antara satu dengan yang lain menghasilkan suatu tektur, yang mampu mendukung gerakan peniten ini, karena sejak awal diungkapkan, bahwa gerakan ini bukan sebagai gerak personal melainkan gerak bersama yang melibatkan banyak tokoh dalam mewujudkannya. Fransiskus Assisi menamakan kelompoknya sebagai: Ordo Pentobat” The Order of Penitence, tetapi pada akhirnya istilah ini dipakai oleh Ordo ketiga regula Santo Fransiskus yang sudah eksis pada abad ke-13. Eddy Kristianto, 2009:28. Hal-hal yang mematangkan dan menjadi humus dalam peniten rekolek adalah askese spiritual exercises, penguasaan diri, matiraga-puasa, penyangkalan diri dan discretion pembedaan roh. Dalam karya-karyanya, Poverello d’Assisi mewariskan kehendak dan semangat yang kuat dengan askese. Askese yang dimaksud adalah sikap tobat sejati dan kesadaran akan kerapuhan diri di hadirat Allah yang mahaagung, mahabaik, maha sempurna, satu-satunya yang patut disembah dan dimuliakan. Hal