51
kitapun belajar dari pribadi Yesus terutama dalam hal berdoa, seperti ada dalam Luk 11:1 “Tuhan ajarilah kami berdoa” hal ini mau mengatakan bahwa manusia
merindukan suatu relasi yang mendalam dengan Sang pemberi kehidupan Darminta, 1983:39.
Dalam kitab suci, doa juga dialami oleh Musa dan bahkan diajarkan oleh Yesus. Doa Musa berkaitan denagn perjalanan ke tanah terjanji. Doa Musa ini
merupakan perjuangan untuk menaklukkan kelemahan-kelemahan diri Kel 17:8-13 merupakan pergulatan untuk keluar menjadi pemenang Kej 32:22-32
Doa dilakukan untuk memenangkan kwalitas hidup kekal dan hidup Ilahi. Kwalitas hidup doa terungkap dalam tindakakan nyata Mat 25:35-36 Segelas air
kepada yang haus dan sesuap nasi bagi yang kelaparan. Segala sesuatu yang dilakuakn untuk Tuhan.”Lakukanlah ini untuk Aku” Hal ini mau menyatakan baha Yesus
mengajak manusia untuk mampu berbuat kasih bagi sesamanya. Bagi Yesus doa adalah komunikasi personal dengan BapaNya, komunikasi ini
terjalin dengan baik dalam suasana kesunyian. Yesus mengatakan:”Jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapa yang
ada di tempat yang tersenbunyi.....” Mat 6:6. Kesunyian ini menandakan adanya relasi intim antara manusia dan Allah. Allah saja yang mengetahui apa yang sedang
terjadi dengan manusia. Mazmur 51: 15 menggunakan nama Tuhan Allah adalah demi mendukung
kebenaran dan ketaatan kepada diri-Nya. Dengan demikian namanya dikuduskan dan dihormati. Dengan begitu berdoa merupakan bukti bahwa manusia menghormati dan
menghargai nama-Nya yang tinggi luhur.
52
b. Doa menurut Dokumen Konsili Vatikan II
Tugas seorang religius adalah memberi kesaksian tentang Allah yang tampak dalam Kristus. Dalam Prefetae Caritatis art.6 tertulis:’memelihara dengan tekun
semangat doa dan doa itu sendiri, sambil menimba dari sumber-sumber spiritualitas Kristen yang sejati.....”
Di sini mau mengatakan bahwa doa seorang religius membawa situasi utuh dalam keterbukaan diri dan cinta kepada Allah. Dengan berdoa orang tidak akan
mengalami kekosongan sebab kristus selalu memberi kekuatan. Doa sebagai kekuatan dalam panggilan, doa itu perlu dan tidak bisa diabaikan oleh seorang religius. Doa
menjadikan hidup ini berarti dan berisi karena Kristus memberikan isi pada setiap gerak hidup kita.
Breemen 1988: 176 mengatakan bahwa doa itu komonunikasi dengan Tuhan penuh cinta, mendengarkan dan menjawab. Dalam kehidupan doa mengandaikan
adanya percakapan antara keduanya sehingga dapat terjadi dialog. Di dalam suanan dialog ada yang mendengarkan dan menjawab artinya bahwa adanya sikap saling
mendengarkan dan terbuka akan kehadiranNya. Dalam dialog itu suatu komunikasi sepadan dan sejalan serta ada hubungan cinta tanpa adanya cinta maka komunikasi tak
akn terjalin dengan baik .
Doa adalah sumber kekuatan bagi seorang religius. Dalam doa seorang religius menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah. Sebagaimana Yesus mengajarkan
kepada kita untuk selalu berdoa kepada Bapa yang telah dengan kasihNya mencintai kita manusia.
53
2. Makna Doa
Doa memegang peran penting dalam kehidupan seseorang dalam doa kita akan menyadari dan mengakui ketergantungan kita kepada Allah. Doa menjadi dasar hidup
sebagai seorang kristiani. Dalam doa mengakui ketergantungan kita kepada Allah, menyatakan kekagumannya dan kasihnya kepadaNya, menikmati keberadaannya dan
menerima kebutuhannya. Darminta 1983:85 menyatakan bahwa doa berkaitan dengan kehidupan
rohani manusia. Kehidupan rohani yang tumbuh dan berkembang karena adanya peran serta Allah. Allah menjadikan manusia semakin dewasa dan tumbuh dalam iman.
a. Doa Berakar Dalam Hidup
Mat 6: 6 “Tetapi kalau kamu berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang di ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang ada di tempat tersembunyi akan membalasnya kepadamu” hal ini mau ngatakan bahwa hubungan pribadi antara manusia dan Tuhan ini merupakan suatu
relasi yang pribadi dan mendalam. Ke dalaman relasi ini dapat dirasakan lewat bagaimana kehadiran Allah yang tersembunyi itu mampu di rasakan oleh manusia
begitu juga sebaliknya hal ini menandakan bahwa Tuhan sudah mengetahui apa yang sebenarnya kita butuhkan dan Ia selalu ada untuk menemani kita dalam situasi apapun.
Dimana ia dapat mengungkapkan apa yang dirasakan baik susah maupun senang hanya kepada Allah. Ada kejujuran dan hubungan relasi yang pribadi antara keduanya.
Breemen 1983: 55-60 menyatakan bahwa doa yang benar adalah doa yang melibatkan seluruh pribadi. Artinya bahwa dalam situasi apapun manusia mengakui
keberadaannya misalnya: sedih, gembira, risau, hal ini tidak dapat disingkarkan dari doa. Maka dapat terasakan bahwa dalam situasi apapun Tuhan ambil peranan dalam