Pembukaan Usulan Program Pembinaan Suster Fransiskan Sukabumi

112 Dalam keheningan Allah akan dapat ditemui, maka perlu menyediakan waktu hening bersama Allah. Kekuatan keheningan ini akan membawa kekuatan dalam hidup doa

5. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam situasi Peserta Konkret

Pengantar Saudari-saudari yang terkasih dalam Kristus berbagai pengalaman pernah kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama pengalaman berdoa. dalam kehidupa doa yang kita alami banyak kali orang lebih menonjolkan apa yang menjadi kekuatannya dan keunguulannya. maka tak jarang juga ada orang yang melakukan sesuatu tindakan dengan motivasi agar dipuji. Dalam pengalaman doa juga kita dapat menemukan bagaimana seseorang ingin juga dipuji bahwa doanya bagus, rajin. Sebagai Suster SFS doa adalah hal pokok yang perlu dilakukan oleh para suster. a. Sebagai bahan refleksi agar kita semakin menumbuhkan kesadaran akan peranan doa dalam kehidupan kita manusia 1. Bagaimana kita dapat memaknai pengalaman doa di hadapan Allah? 2. Sikap-sikap mana yang sebaiknya kita perjuangkan untuk semakin menjadi pendoa ? b. Arah Rangkuman Saudari-saudari yang terkasih dalam Kristus, melalui pengalaman doa membuat kita tersadarkan akan pentingnya sikap sederhana dan rendah hati dalam berdoa. Doa bukan untuk memegahkan diri atau ajang untuk pamer tetapi kesempatan bagi kita untuk berwawancara dengan Allah. Melalui pertemuan ini kita disadarkan akan makna doa yang sesungguhnya dan bagaimana kita perlu berdoa aagar hidup kita menjadi tabah dan semakin mendalam imannya. 113

6. Langkah ke V : keterlibatan baru demi semakin terwujudnya kerajaan Allah di dunia ini

a. Pengantar Saudari-saudari yang terkasih dalam kristus, dalam pertemuan hari ini, yang dari awal kita telah dihantar tentang makna doa. Setelah bersama-sama kita menggali pengalaman hidup kita sebagai orang Kristen dan belajar dari pengalaman Yesus, Yesus mengajak kita untuk juga menyadari panggilan sebagai pentobat. Maka sekarang, secara pribadi dan bersama memikirkan niat-niat apa yang dapat kita lakukan sebagai bentuk kesadaran kita untuk mewujudkan kasih itu. Pertanyaan penuntun untuk membantu peserta membangun niat-niatnya baik secara pribadi maupun bersama. • Niat apa yang hendak kita lakukan dalam memaknai doa? b. Selanjutnya peserta diberi kesempatan dalam suasana hening untuk memikirkan sendiri-sendiri tentang niat-niat pribadi maupun bersama yang akan dilaksanakan. c. Niat-niat pribadi maupun kelompok tersebut diungkapkan dalam pleno untuk saling meneguhkan. d Kemudian, pendamping mengajak peserta untuk membicarakan dan mendiskusikan bersama guna menentukan rencana bersama konkret, yang dapat segera diwujudkan agar mereka semakin memperbaharui sikap pribadi maupun kelompok untuk mewujudkan tugas kita sebagai pendoa. 7. Penutup a. Doa umat spontan Pendamping memberi kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan doa- doa spontan, dimulai oleh pendamping dengan menghubungkannya sesuai tema dan