terkandung  makna  bahwa  pendekatan  experiential  learning  adalah pembelajaran yang memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik.
Peserta didik berperan secara aktif mengeksplorasi, dan membuat catatan tentang  peristiwa  yang  terjadi.  Experiential  learning  dipahami  sebagai
tindakan  untuk  mencapai  sesuatu  berdasarkan  pengalaman  yang  secara terus menerus mengalami perubahan guna meningkatkan keefektivan hasil
belajar. Experiential learning adalah suatu model proses belajar mengajar yang  mengaktifkan  pembelajar  untuk  membangun  pengetahuan  dan
keterampilan melalui
pengalamannya secara
langsung dengan
menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong pembelajar mengembangkan
kapasitas dan
kemampuannya dalam
proses pembelajaran.
2. Tujuan Experiential Learning
Johnson  dan  Johnson  1991  memaparkan  tujuan  dari  model experiential learning adalah untuk mempengaruhi peserta didik dengan 3
cara, yaitu: a.  Mengubah struktur kognitif peserta didik.
b.  Mengubah sikap peserta didik. c.  Memperluas keterampilan-keterampilan peserta didik yang sudah ada.
Ketiga  elemenn  tersebut  saling  berhubungan  dan  mempengaruhi  secara keseluruhan, tidak terpisah-pisah, karena apabila salah satu elemen tidak
ada maka elemen lainnya tidak akan efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Experiential Learning
Kolb  1984  mengatakan  bahwa  model  experiential  learning merupakan  sebuah  proses  yang  melingkar  yang  terdiri  dari  empat  fase.
Pertama,  fase  Concrete  Experience  menggunakan  pengalaman  yang  sudah dilalui  peserta  atau  pengalaman  yang  disediakan  untuk  pembelajaran  yang
lebih lanjut. Kedua, fase Reflective Observation mendiskusikan pengalaman para peserta yang telah dilalui atau saling berbagi reaksi dan observasi yang
telah dilalui. Ketiga, fase Abstract Conceptualization proses menemukan tren yang umum dan kebenaran dalam pengalaman yang telah dilalui peserta atau
membentuk reaksi pada pengalaman yang baru menjadi sebuah kesimpulan atau  konsep  yang  baru.  Keempat,  fase  Active  Experimentation  modifikasi
perilaku lama dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 2. 2 Prosedur Pembelajaran Experiential Learning