Faktor-faktor predisposisi Faktor-Faktor Gaya Hidup Sehat

ketrampilan. Faktor ini meliputi ketersediaan, keterjangkauan sumber daya pelayanan kesehatan, prioritas dan komitmen masyarakat dan pemerintah dan tindakan yang berkaitan dengan kesehatan. c. Faktor-faktor pendorong Faktor pendorong adalah faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Faktor ini memberikan penghargaan insentif untuk ketekunan atau pengulangan perilaku. Faktor penguat ini terdiri dari tokoh masyarakat, petugas kesehatan, guru, keluarga dan sebagainya. C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal 1. Pengertian Bimbingan Klasikal Makhrifah Nuryono, 2014:1 mengemukakan bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas. Menurut Dirjen Pendidikan Dasar 2014:19 bimbingan klasikal merupakan format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam rombongan belajar satu kelas. Kebutuhan dan masalah yang bersifat umum, dihadapi oleh seluruh atau sebagian besar peserta didik, dan tidak terlalu bersifat pribadi, dapat dibantu dengan layanan bantuan secara klasikal atau kelompok besar. Layanan klasikal atau kelompok besar biasanya bersifat informatif, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sehingga dapat segera diberikan oleh konselor atau guru BK Sukmadinata, 2007:116 118. Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian layanan bimbingan klasikal adalah kegiatan membimbing yang diberikan untuk membantu siswa, baik itu yang memiliki kebutuhan atau masalah yang bersifat umum dan dihadapi oleh seluruh atau sebagian besar siswa dalam satuan kelas.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal

Suciati 2005 mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal diklasifikasi dalam beberapa tujuan sebagai berikut: a. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir mencakup kemampuan intelektual sederhana yakni mengingat sampai kemampuan memecahkan masalah. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif dari tingkatan paling rendah meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif berorientasi dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah meliputi: penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, pembentukan organisasi sistem nilai dan pembentukan pola hidup. c. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor berorientasi kepada ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor dari tingkatan paling rendah meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.

3. Bidang Bimbingan Klasikal

Makhrifah Nuryono, 2014:1-2 menyatakan berdasarkan model ASCA Asosiasinya konselor sekolah di Amerika, bimbingan klasikal merupakan bentuk kegiatan yang termasuk ke dalam komponen layanan dasar guidance curriculum. Komponen layanan dasar bersifat developmental, sistematik, terstruktur, dan disusun untuk meningkatkan kompetensi belajar, pribadi, sosial dan karir. Layanan dasar guidance curriculum merupakan layanan yang terstruktur untuk semua peserta didik guidance for all, tanpa mengenal perbedaan gender, ras, atau agama mulai taman kanak-kanak sampai tingkat SLTA disajikan melalui kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam bidang belajar, pribadi, sosial dan karir peserta didik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI