c.  Olah Raga yang Teratur
Olah raga atau latihan fisik adalah aktivitas tubuh yang mendorong atau melangsungkan  kebugaran  fisik  dan  kesehatan  tubuh.  Olah  raga  dilakukan
untuk  berbagai  alasan,  yakni  mengembangkan  otot,  melatih  kemahiran, menurunkan  berat  badan,  atau  untuk  kesenangan  semata.  Olah  raga  yang
dilakukan secara sering dan teratur akan memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan  membantu  mencegah  berbagai  penyakit  seperti  serangan  jantung,
penyakit kardiovaskular, diabetes dan kegemukan obesitas. Olah raga pun dapat  mengelastiskan  pembuluh  darah,  mengembangkan  kesehatan  mental,
membantu mencegah
depresi, membantu
mempromosikan atau
melangsungkan  kepercayaan-diri  yang  positif,  dapat  membentuk  postur tubuh yang baik dan indah, bahkan dapat menyehatkan kerja otak.
d.  Aktivitas Sosial Kesehatan  pribadi  tergantung  pula  pada  struktur  sosial  kehidupan.
Kelangsungan  hubungan  sosial  yang  kuat  dihubungkan  dengan  kondisi kesehatan  yang  baik,  umur  panjang,  produktivitas,  dan  sikap  yang  positif.
Interaksi  sosial  positif  dapat  meningkatkan  kemantapan  emosi  dan kecerdasan sosial yang pada akhirnya membuat diri merasa lebih sehat.
e.  Kebersihan Kebersihan  berarti  kegiatan  menjaga  tubuh  agar  tetap  bersih  untuk
mencegah infeksi dan penyakit, dan penghindaran kontak dengan agen-agen yang terinfeksi. Kegiatan kebersihan di antaranya adalah membersihkan diri
sewaktu  buang  air  besar  ataupun  kecil,  mandi,  menggosok  gigi,  mencuci tangan terutama sebelum makan, membersihkan makanan sebelum dimakan,
membersihkan peralatan makan sebelum dan setelah menyiapkan makanan, dan banyak lagi. Cara ini membantu mencegah infeksi dan penyakit. Dengan
membersihkan tubuh, sel-sel kulit mati dibasuh dan mengelupas dengan bibit- bibit penyakit, mengurangi kesempatan bibit-bibit penyakit memasuki tubuh.
f.  Manajemen Stres
Manajemen stres merupakan metode penerapan untuk mengurangi stres atau meningkatkan toleransi atas stress. Metode-metode psikologis termasuk
terapi kognitif, meditasi, dan berpikir positif dapat mengurangi respons atas stres.  Mengurangi  ketidaktentuan  dengan  meningkatkan  pengetahuan  dan
pengalaman  yang  dihubungkan  dengan  situasi-situasi  yang  menyebabkan stres, dapat mengurangi reaksi stres dan dapat membangun kepercayaan diri.
Belajar  untuk  mengatasi  masalah  dengan  lebih  baik,  seperti  memajukan keahlian pemecahan masalah dan manajemen waktu, dapat juga mengurangi
reaksi stres pada masalah. Berulang-ulang menjumpai objek ketakutan dapat juga  mengurangi  respon  lawan-atau-pergi  fight-or-flight  atas  stimulus
tersebut  misalnya,  menghadapi  premanisme  dapat  mengurangi  ketakutan terhadap preman itu sendiri.
g.  Program dan Layanan Kesehatan
Program  kesehatan  dapat  berupa  layanan  kesehatan  yang  merupakan pencegahan,  pengobatan,  manajemen  penyakit,  menjaga  kesehatan  mental