sekitar dalam program kegiatan sekolah. e.  Tingkat  pengetahuan,  pemahaman  dan  pengalaman  peserta  didik
terhadap  nilai-nilai  dan  norma  ajaran  karakter  yang  dapat  diukur melalui nilai pendidikan agama, PPKn dan mata pelajaran lainnya.
B. Hakikat  Karakter Bergaya Hidup Sehat
1. Pengertian Bergaya Hidup Sehat
Gaya  hidup  sehat  adalah  kesinambungan  kesehatan  personal.  Ini merupakan aktivitas individu, keluarga, masyarakat, dengan niat memajukan
atau  menguatkan  kesadaran  tentang  kesehatan,  mencegah  atau  mengobati penyakit Mustari, 2014. Menurut Health Promotion Glossary WHO 1998
Lifestyle is a way of living based on identifiable patterns of behaviour which are  determined  by  the  interplay  between  an  individual’s  personal
characteristics,  social  interactions,  and  socioeconomicand  environmental living condition.
Menurut  Depkes  RI  1997,  gaya  hidup  sehat  adalah  segala  upaya untuk  menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat
dan menghindari kebiasaan yang buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Menurut Depkes RI 2002 indikator gaya hidup sehat antara lain: perilaku
tidak  merokok,  pola  makan  sehat  dan  seimbang  dan  aktivitas  fisik  yang teratur.  Maka,  dapat  disimpulkan  bahwa  gaya  hidup  sehat  merupakan
berbagai upaya yang dilakukan individu untuk menciptakan hidup yang sehat dengan cara menyadari, mencegah, dan mengeobati penyakit.
2. Aspek-aspek Karakter Bergaya Hidup Sehat
Berikut ini merupakan aspek-aspek karakter bergaya hidup sehat menurut Mustari 2014.
a.  Gizi yang Baik
Gizi adalah asupan bahan-bahan yang penting berbentuk makanan atau minuman  untuk  menyangga  hidup.  Tubuh  terdiri  dari  berbagai  senyawa
kimiawi yang berbeda-beda, maka tubuh pun memerlukan asupan gizi yang berbeda-beda  pula,  yaitu  karbohidrat,  lemak,  protein,  mineral,  vitamin,  air,
dan  lain-lain.  Asupan-asupan  tersebut  harus  dilakukan  secara  seimbang sehingga tidak terjadi apa yang disebut dengan malnutrisi.
b.  Pengamatan Kesehatan Pengamatan  kita  terhadap  kesehatan,  baik  secara  aktif  ataupun  pasif
akan  mempengaruhi  kesehatan  personal.  Informasi  yang  dikumpulkan  dari pengamatan  kesehatan  dapat  digunakan  untuk  membuat  keputusan  dan
tindakan  personal.  Misalnya,  kita  merasa  lelah  pada  waktu  pagi  maka  kita akan mencoba tidur di atas bantal, atau posisi tidur yang berbeda. Begitu pula,
informasi  itu  dapat  membuat  keputusan  klinis  dan  rencana  pengobatan. Misalnya,  pasien  yang  menyadari  bahwa  ia  tidak  bisa  tidur  karena  sesak
nafas,  besoknya  ia  bisa  memeriksakan  diri  ke  dokter  untuk  meminta pengobatan.