Tujuan Experiential Learning Hakikat Pendekatan Experiential Learning

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Experiential Learning

Kolb 1984 mengatakan bahwa model experiential learning merupakan sebuah proses yang melingkar yang terdiri dari empat fase. Pertama, fase Concrete Experience menggunakan pengalaman yang sudah dilalui peserta atau pengalaman yang disediakan untuk pembelajaran yang lebih lanjut. Kedua, fase Reflective Observation mendiskusikan pengalaman para peserta yang telah dilalui atau saling berbagi reaksi dan observasi yang telah dilalui. Ketiga, fase Abstract Conceptualization proses menemukan tren yang umum dan kebenaran dalam pengalaman yang telah dilalui peserta atau membentuk reaksi pada pengalaman yang baru menjadi sebuah kesimpulan atau konsep yang baru. Keempat, fase Active Experimentation modifikasi perilaku lama dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Gambar 2. 2 Prosedur Pembelajaran Experiential Learning

4. Kelebihan Pendekatan Experiential Learning

Metode Experiential Learning memiliki kelebihan yakni dapat meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar, mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, dan mendorong siswa untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan, terdapat pula kekurangan dari metode Experiential Learning yakni dibutuhkannya alokasi waktu yang relatif lama dalam proses pembelajaran Sinaga, 2013. Dari kelebihan yang ada pada metode Experiential Learning tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Experiential Learning dapat efektif apabila diberikan kepada peserta didik dengan memperhatikan materi yang akan diberikan, persiapan, strategi yang akan digunakan dan alokasi waktu yang disediakan. Dengan begitu pembelajaran dengan pendekatan experiential learning dapat efektif diberikan kepada peserta didik sehingga tercapailah tujuan dari pendekatan experiential learning yakni; mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap siswa, memperluas keterampilan-keterampilan siswa yang telah ada.