d. Improvement Ratio
Improvement Ratio merupakan suatu ukuran dari usaha yang di lakukan oleh perusahaan untuk mengubah meningkatkan customer satisfaction performance
dari sebuah atribut. Metode yang umum di gunakan dalam menentukan Improvement Ratio adalah dengan membagi Goal dengan Customer Satisfaction
Performance. Angka 4,34 dari perhitungan dibawah diambil dari hasil
perhitungan di Tabel Goal Table 4.9 dan 3,8 di ambil dari tabel customer satisfacion performance tabel 4.8 hal 96. Dari hasil perhitungan terlihat nilai
Improvement Ratio yaitu 1,1421. Contoh perhitunganya untuk atribut kebersihan peralatan yang digunakan,
sebagai berikut:
q
Improvement Ratio 1,1421
3,8 4,34
e Performanc
on Satisfacti
Customer Goal
= =
=
Untuk perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 4D. Hasil perhitungan atribut yang lain dapat di lihat pada Tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Improvement Ratio
No Atribut
Improvement Ratio
1.
Kebersihan peralatan kesehatan yang digunakan
1,1421
2.
Kebersihan serta kerapian kamar mandi dan ruangan rawat inap kelas tiga
1,1927
3.
Kebersihan penyajian makanan dan obat
1,1333
4.
Kenyamanan ruangan rawat inap kelas tiga
1,1703
5.
Ketepatan waktu kunjungan dokter
1,2265
6.
Ketepatan waktu dalam pemberian makanan dan obat
1,1198
7.
Kejelasan dan ketepatan diagnosa dokter
1,2683
No Atribut
Improvement Ratio
8.
Kecakapan dokter dan suster dalam menangani pasien
1,1047
9.
Kesediaan menjawab pertanyaan pasien
1,2561
10.
Kesediaan menerima keluhan dari pasien
1,1271
11.
Kesediaan membantu pasien diluar jam tugas
1,1556
12.
Keterjaminan ketepatan hasil uji laboratorium
1,2189
13.
Ketersediaan obat - obatan di apotik
1,2105
14.
Ketersediaan teknologi alat kesehatan yang lengkap
1,1421
15.
Keterjaminan keamanan barang-barang pasien
1,1927
16.
Keramahan dan kesopanan dalam berinteraksi
1,1333
17.
Perhatian dokter dan perawat pada perkembangan dalam kesembuhan pasien
1,1703
18.
Kemudahan memanggil perawat pada saat dibutuhkan
1,2265
19.
Kesediaan memberikan semangat pada pasien terhadap penyakit yang diderita
1,1198
e. Sales Point
Sales Point merupakan informasi mengenai kemampuan menjual pelayanan atau jasa berdasarkan seberapa baik setiap customer need terpenuhi. Nilai yang
paling umum untuk Sales Point adalah : 1 = Tidak ada titik jual
1,2 = Titik penjualan menengah 1,5 = Titik penjualan kuat
Penentuan nilai Sales Point ini dapat di lakukan dengan cara wawancara terhadap pihak rumah sakit, jadi atribut yang di anggap paling penting di beri nilai 1,5.
Sedangkan yang di anggap cukup penting di beri nilai 1,2 dan yang dianggap kurang penting di beri nilai 1
Tabel 4.11 Hasil perhitungan Sales Point
No Atribut
Sales Point
1.
Kebersihan peralatan kesehatan yang digunakan
1,2
2.
Kebersihan serta kerapian kamar mandi dan ruangan rawat inap kelas tiga
1,5
3.
Kebersihan penyajian makanan dan obat
1,5
4.
Kenyamanan ruangan rawat inap kelas tiga
1,2
5.
Ketepatan waktu kunjungan dokter
1,5
6.
Ketepatan waktu dalam pemberian makanan dan obat
1,5
7.
Kejelasan dan ketepatan diagnosa dokter
1,5
8.
Kecakapan dokter dan suster dalam menangani pasien
1,5
9.
Kesediaan menjawab pertanyaan pasien
1,2
10.
Kesediaan menerima keluhan dari pasien
1,2
11.
Kesediaan membantu pasien diluar jam tugas
1,2
12.
Keterjaminan ketepatan hasil uji laboratorium
1,5
13.
Ketersediaan obat - obatan di apotik
1,2
14.
Ketersediaan teknologi alat kesehatan yang lengkap
1,5
15.
Keterjaminan keamanan barang-barang pasien
1,2
16.
Keramahan dan kesopanan dalam berinteraksi
1,5
17.
Perhatian dokter dan perawat pada perkembangan dalam kesembuhan pasien
1,5
18.
Kemudahan memanggil perawat pada saat dibutuhkan
1,5
19.
Kesediaan memberikan semangat pada pasien terhadap penyakit yang diderita
1,5
f. Raw Weight dan Normalized Raw Weight
Model ini menggambarkan prioritas kebutuhan pasien yang harus di kembangkan oleh tim dari masing-masing kebutuhan pasien. Raw Weight merupakan suatu
nilai yang mengandung Importance To Customer, Improvement Ratio, Sales Point. Hasilnya di peroleh dari: