Variabel bebas : Variabel terikat : Penentuan Sampel Langkah-langkahPenyelesaian Masalah

dengan mengambil sampel melalui penyebaran data kuisioner, penentuan jumlah sampel akan ditentukan dengan rumus Bernaulli Walpole Ronald E, 2000; 262 2 2 2 . e q p Z n α ≥ Dimana ; n = Jumlah sample minimum α = Tingkat signifikansi 0.95 Z = Nilai distribusi normal e = Tingkat kesalahan p = Proporsi jumlah kuisioner yang dianggap benar q = Proporsi jumlah kuisioner yang dianggap salah

3.4 Langkah-langkahPenyelesaian Masalah

Untuk Menyelesaikan masalah maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Penet apan Tujuan St udi Pust aka Ident ifikasi Variabel Perum usan M asalah Survey Pendahuluan M ulai A Pem buat an Kuisioner Penyebaran Kuisioner A B Uji Validit as Uji reliabilit as Tidak Tidak Ya Pengum pulan Dat a: • Tangible • Realiabilit y • Responsiveness • Assurance • Empat hy Uji Kecukupan Dat a Dat a Cukup? Dat a Valid ? Sisa Dat a Valid Dat a Reliabel? Ya Ya Tidak Dat a Tidak Valid Dibuang Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah M enent ukan : 1. cust omer needs WHATs 2. Technical response HOWs 3. Relat ionship mat rix 4. Technical correlat ion 5. Planning mat rix : • Import ance t o cust omer • Cust omer sat isfact ion performance • Goal • Improvement rat io • Sales point • Raw w eight normalized raw w eight 6. Technical mat rix : • Priorit ized t echnical response • Target s Hasil Dan Pem bahasan : • Priorit as kebut uhan pelanggan • Priorit as respon t eknis • Korelasi ant ar respon t eknis Pem bent ukan HOQ B Kesim pulan Dan Saran Selesai Keterangan Langkah-Langkah: 1. Survey Pendahuluan Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, pemahaman terhadap obyek yang akan diteliti sangatlah penting. Karena itu perlu dilakukan survey pendahuluan di perusahaan, dalam hal ini RSUD Dr. SOETOMO, untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Disamping itu juga untuk menemukan permasalahan-permasalahan lain yang sering terjadi di lapangan. Hasil survey ini akan sangat berguna di dalam penentuan langkah-langkah selanjutnya. Tujuan dilakukannya surveypendahuluan : 1. Menambah wawasan peneliti tentang objek penelitian, sehinggan tujuan penelitian lebih mudah tercapai. 2. Dapat mengetahui aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh RSUD Dr. SOETOMO dalam hal jasa pelayanan terhadap pasien rawat inap umum kelas tiga. 3. Mendapatkan data pendahuluan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya.

2. Perumusan Masalah

Menentukan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan suatu pendekatan untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan dalam bab I.

3. Studi Pustaka

Studi Pustaka yang dilakukan untuk mendukung pembuatan tugas akhir ini adalah mengenai kerangka teoritis dari topik penelitian serta penelitian dan karya tulis yang berhubungan dengan topik penelitian yang diambil.Dengan melakukan studi Pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini bersumber pada buku, karya penelitian yang berkaitan, jurnal serta karya tulis dari para pakar.

4. Tujuan Penelitian

Pada langkah ini peneliti menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian.Dari tujuan penelitian dapat ditemukan arah serta sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian ini diuraikan pada bab I.

5. Identifikasi Variabel

Variabel berbentuk atribut kepuasan konsumen yang didasarkan pada.Atributyang tercantum di kuisioner.

6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan wawancara dan kuisioner kepada pasien.

7. Penyebaran Kuisioner Awal

Melakukan penyebaran kuisioner awal terhadap konsumen sebagai patokan dalam penyebaran kuisioner formal.

8. Penentuan Jumlah Sampel

Menentukan jumlah sampel untuk penyebaran kuisioner formal, perhitunganmenggunakan rumus bernouli. Walpole Ronald E, 2000 : 262 2 2 2 . e q p Z n α ≥ Dimana ; n = Jumlah sampel minimum α = Tingkat signifikansi 0.95 z = Nilai distribusi normal

9. Pembuatan dan Penyebaran Kuisioner Formal

Setelah ditentukan jumlah sample minimal maka kuisioner formal disebarkan dimana isinya meliputi data tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan.

10. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari responden selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS 18.0 untuk menentukan validitas dan reliabilitas.Sedangkan untuk kebutuhan perhitungan lainnya menggunakan Excel.

A. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur test dalam melakukan fungsi ukurnya.Apabila data valid, dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas.Apabila data tidak valid, maka perlu ditinjau ulang pada penyusunan kuisionernya. Validitas dihitung dengan rumus korelasi produk moment : [ ] [ ] { } 2 1 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = y y N x x N y x xy N r Dimana : x= skor tiap-tiap variabel y= skor total tiap responden N= jumlah responden

B. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Artinya hasil ukur adalah dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, kalau aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Rumus untuk koefisien variansi dengan α Cronbrach adalah : r k r k × − + × = 1 1 α dimana : k= jumlah variabel yang dianalisis r= rata-rata korelasi antar variabel

C. Menentukan Customer Needs WHATs

Tahap ini mengarahkan penelitian untuk mendapatkan data tentang customer needs atribut pelayanan. Data tingkat kepentingan atribut pelayanan ini diperoleh dari hasil wawancara terhadap konsumen dari hasil kuisioner tentang atribut pelayanan.

D. Menentukan Technical Response HOWs

Dalam menentukan Substitute Quality Characteristic SQC bisa didasarkan pada Performance Measurement, Product Function, Product Subsystem, dan Process Step.Pada tahap pemunculan SQC ini, kreatifitas sangat diperlukan.Penggalian informasi untuk membuat SQC yang selengkap mungkin diperlukan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara kepada pihak rumah sakit.

C. Menentukan Hubungan Antara WHATs dan HOWs Relationship Matrix

Untuk setiap atribut customer needs akan dicari hubungan dengan karakteristik rekayasa teknisnya Substitute Quality Characteristic SQC. Ada empat kemungkinan hubungan antara atribut dengan SQC yaitu : Hubungan Kuantitatif Kualitatif WHATs dengan HOWs Tingkat Hubungan kuat Hubungan sedang Mungkinberhubungan Tidak ada hubungan Bobot 9 3 1 Simbol Lingkaran padat n Lingkaran terbuka Ο Segitiga terbuka R Kosong

D. Menentukan Technical Correlation Hubungan Antar Matrik

Korelasi teknis, mengidentifikasi hubungan yang terjadi pada tiap bagian rekayasa teknis design requirement yang dinyatakan dengan matrik korelasi.Matrik korelasi ini merupakan bagian atap dari House of Quality HOQ. Penjelasan tentang tingkat kepentingan hubungan serta keterkaitan Tabel 3.2 Subt it ut e Qualit y Charast erist ic antara design requirement, dijelaskan dengan menggunakan simbol – simbol sebagai berikut : E.Menentukan Planning Matrix Dalam planning Matrix Perencanaan nilai-nilai yang akan disajikan adalah mengenai tingkat kepentingan menurut konsumen, tingkat kepuasan konsumen saat ini, tingkat kepuasan pelanggan rumah sakit lain pesaing. Dari hasil perhitungan ini kemudian berikutnya akan ditentukan goal target tujuan yang ingin dicapai oleh pelayanan yang dianalisis, ratio peningkatan. Planning Matrix seringkali disebut Customer Competitive Assessment dalam beberapa literature.Pada penelitian ini, tidak semua kolom yang ada pada Planning Matrix digunakan. 1. Importance to Customer Tingkat kepentingan tiap atribut Importance to Customer dicari dengan menghitung nilai rata-rata tingkatkepentingan untuk semua responden.Hasil perhitungan ini adalah berupa bobot dari tiap-tiap atribut. Simbol Pengertian n Ο blank X Pengaruh positif sangat kuat Pengaruh positif cukup kuat Tidak ada pengaruh Pengaruh negatif cukup kuat Pengaruh negatif sangat kuat n Xij Xi n j j 1 ∑ = = = Dimana : Xi = nilai rata-rata bobot faktor ke I Xij = nilai bobot atribut i dari pelanggan ke j n = jumlah sampel 2. Customer Satisfaction Performance Customer satisfaction performance adalah merupakan nilai kepuasan dari pelanggan terhadap pelayananan yang dianalisa pada kondisi sekarang ini. Cara untuk menentukan nilai ini adalah sama langkah sebelumnya dalam mencari nilai rata-rata untuk masing-masing atribut untuk pelayanan yang dianalisis, hanya saja nilai yang dirata-rata adalah yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pelanggan responden pelayanan yang dianalisis. 3. Goal Goal merupakan target yang akan dijadikan tujuan pencapaian tingkat performansi dari pelayanan yang dianalisis. Goal ini dinyatakan dalam skala numeric sama dengan tingkat kepentingan atribut pada customer satisfaction performance. Pertimbangan penentuan nilai goaladalah : a. Importance to Customer Atribut yang mempunyai bobot tinggi diperhatikan untuk diberi nilai target goal terlebih dahulu. Dengan kata lain kita menekankan pada konsumen atau pengguna layanan rumah sakit. Besarnya goal tersebut berorientasi pada tingkat kepuasan yang diharapkan oleh konsumen. b. Perbandingan customer satisfaction performance dan competitive satisfaction performance dipertimbangkan karena berhubungan erat dengan konsumen terhadap pelayanan yang selama ini dihasilkan, sehingga kita bisa tahu letak kekurangan kita dimata pelanggan yang kemudian dibandingkan dengan pesaing sebagai tolak ukur dalam mengambil kebijakan. c. Tingkat kemampuan produsen atau tingkat kesulitan dari sumber daya manusia dan sumber dana yang tersedia. Hal ini merupakan pertimbangan murni dari pihak perusahaan. 4. Improvement Ratio Merupakan nilai yang menunjukkan tingkat rasio perbandingan pengembangan, yaitu mengindikasikan bahwa untuk atribut yang didahulukan untuk dipenuhi mempunyai tingkat-tingkat kegunaan yang tinggi untuk dikembangkan atau tidak. Nilainya adalah : e performanc on Satisfacti Current Goal ratio provement _ _ _ Im = 5. Sales Point Berisi informasi seberapa mampu kebutuhan-kebutuhan yang telah disebutkan oleh pelanggan tersebut dalam memberikan nilai jual pada produk atau jasa yang direncanakan. Nilai yang umum digunakan untuk menunjukkan sales point adalah sebagai berikut : 1 = no sales point 1.2 = medium sales point 1.5 = strong sales point 6. Raw Weight= Importance to customer x Improvement ratio x Sales point. Nilai ini menunjukkan tingkat kepentingan dari masing-masing kebutuhan bagi development team. 7. Normalized Raw Weight Kolom ini berisi nilai Raw Weight, di skalakan pada range antara 0 sampai 1 atau dinyatakan dalam persentasi. Normalized Raw Weight = Total Weight Raw Weight Raw _ _ _

F. Menentukan Technical Matrix

1. Priorities

Tahap ini merupakan kontribusi relatif Substitute Quality Characteristic SQC bagi keseluruhan kepuasan customer, untuk mendapatkan ini digunakan data pada tahap Planning Matrix yaitu Raw Weight yang dinormalkan Normalized Raw Weight – NRW.Yang kemudian dikalikan dengan nilai numeric skor pada Relationship Matrix.Priorities untuk tiap SQC merupakan jumlah perkalian tersebut untuk semua customer needs. Normalized Raw Weight = Raw Weight Total Raw Weight Priorities = ∑ NRW x Relationship Matrix Numeric

2. Target

Menggambarkan bagaimana SQC harus dicapai berhubungan dengan customer need dan performansi pesaing. Mengindikasi bagaimana dapat meningkatkan sesuatu, menurunkan sesuatu atau mencapai sasaran tertentu yang spesifik. Simbolnya adalah sebagai berikut : = lebihbaik maximum meningkat = lebih baik minimum menurun = target value

11. Analisa dan Pembahasan

Dalam langkah ini akan dibahas hasil dari pengolahan data dan akan dijelaskan pembahasan sesuai dengantujuan penelitian.

12. Kesimpulan dan Saran

Pada akhir penelitian ini akan ditarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pembahasan. Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menerangkan secara garis besar hasil penelitian yang dilakukan.Selain itu juga memberikan saran-saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi yang ada saat ini.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA HASIL

4.1 Pengumpulan Data

Pada tahap ini data yang dikumpulkan ialah data-data yang bersifat kualitatif, yaitu berupa informasi mengenai atribut pelayanan RSUD Dr. Soetomo yang diperoleh dari hasil wawancara yang mengacu pada dimensi kualitas. Data-data ini diperlukan untuk tahap berikutnya yaitu pembuatan kuisioner.

4.1.1 Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner Awal

Pembuatan kuisioner awal dilakukan untuk penyeleksian terhadap atribut yang telah terkumpul dari hasil wawancara dan dilakukan uji coba kuisioner, apakah kuisioner dapat dimengerti dengan baik oleh responden, atau bahkan tidak membutuhkan suatu atribut yang ada pada kuisioner tersebut. Kuisioner awal yang disebarkan sebanyak 35 buah. Dari kuisioner yang disebarkan terdapat 1 kuisioner yang tidak diterima karena adanya pertanyaan yang kosong tidak diisi jawabanya terdapat pada lampiran 1A.

4.1.2 Penentuan Jumlah Sampel

Dari 35 kuisioner awal yang disebarkan ternyata 34 kuisioner sudah diisi dengan benar sedangkan 1 kuisioner dianggap tidak valid. Untuk menghitung jumlah 72 sample minimum yang diperlukan untuk penyebaran kuisioner berikutnya digunakan rumus Bernoulli sebagai berikut : 2 2 2 e pq Z n α ≥ Dimana : n = jumlah sample minimum α = tingkat signifikansi = 0,95 Z = nilai distribusi normal e = tingkat kesalahan yang diijinkan = 0,05 p = proporsi jumlah kuisioner yang dianggap benar q = 1 – p Dengan menggunakan rumus diatas maka jumlah kuisioner formal yang disebarkan adalah : Nilai 2 α Z didapat dari tabel normal untuk α = 95, 2 α = 0,475 maka 2 α Z = Z 0,475 = 1,96 2 2 05 . 35 1 35 34 96 , 1 ≥ n .................. n ≥ 42,67 ≈ 43 Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah minimum kuisioner formal yang akan disebarkan sebanyak 43 responden. Sehingga kuisioner yang akan disebarkan sebanyak 50 kuisioner untuk menghindari kekurangan data akibat kesalahan pengisian atau kuisioner yang tidak kembali. Setelah dilakukan penyebaran kuisioner awal dan telah ditentukan jumlah sample minimum dengan rumus Bernoulli maka selanjutnya menyusun dan menyebarkan kuisioner formal. Berdasarkan hasil kuisioner diharapkan dapat diketahui mengenai tingkat kepentingan tiap atribut, tingkat kepuasan yang dirasakan pasien serta yang diharapkan pada tiap atribut. Format kuisioner formal dapat dilihat pada lampiran 1B.

4.1.3 Uji Validitas

Dari hasil jawaban yang diberikan oleh pasien terhadap setiap atribut pada kuisioner tingkat kepentingan dan kepuasan diuji menggunakan program SPSS ver. 18.0 dan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2, melalui uji validitas yang dilakukan, didapatkan telah valid semua. Ini dapat dilihat pada table. Untuk data kuisioner formal yang digunakan adalah 50 kuisioner sehingga df = 50-2 = 48 dan α = 5 maka r tabel dapat ditentukan dengan melihat tabel r yakni pada baris 48 kolom 2 di lampiran 3B r tabel = 0,2787. Validitas dihitung dengan rumus korelasi pelayanan moment [ ] [ ] { } 2 1 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = y y N x x N y x xy N r Dimana : x = skor tiap-tiap variable y = skor total tiap responden N = jumlah responden

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Usulan Perbaikan Pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Integrasi Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD)

6 84 159

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

ANALISA KUALITAS PELAYANAN INSTALASI RAWAT INAP DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS DI RSUD Dr. SOETOMO)

1 1 21