Prioritie Technical Respon PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA HASIL

b. Target

Target merupakan suatu tujuan yang ingin di capai oleh suatu perusahaan untuk respon teknis yang di milikinya agar respon teknis perusahaan mampu memenuhi customer needs dengan menentukan target, perusahaan akan memiliki suatu tujuan yang jelas dengan apa yang akan di lakukan untuk meningkatkan performansi respon teknisnya. Penentuan target diperoleh berdasarkan besarnya nilai kontribusi setiap respon teknis. Target pada urutan 1 merupakan nilai kontribusi paling tinggi dan pada respon teknis ini harus diperbaiki terlebih dahulu dari pada respon teknis yang lain begitu seterusnya sampai respon teknis ke- 13, Penentuan Target yang ingin di capai perusahaan terdapat pada tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Tabel Target Contribution No Respon Teknis Target 1. Keandalan Cleaning service 3 2. Pelatihan dan pengembangan SDM secara terus menerus 1 3. Perawatan peralatan di rumah sakit 13 4. Tata letak ruangan 10 5. Kondisi Tempat penyimpanan Peralatan Dapur 9 6. Tingkat Kedisiplinan karyawan 6 7. Pengawasan dalam pemberian obat dan makanan 7 8. Keahlian dokter dan suster di bidangnya 2 9. Pengadaan teknologi alat kesehatan 12 10. Costumer service relationship 4 11. Keandalan karyawan laboratorium 5 12. Pengadaan obat - obatan di apotik 11 13. Pengadaan fasilitas umum rumah sakit 8

4.2.2 Pembentukan House Of Quality Rumah Kualitas

Berdasarkan perjelasan dari sub 4.1 sampai sub bab 4.2. di atas akan di bentuk rumah kualitas seperti pada lampiran 5.

4.3 Hasil Dan Pembahasan

Pada sub bab ini akan di lakukan analisa permasalahan terhadap hasil pengolahan data yaitu analisa terhadap rumah kualitas, dalam analisa ini di bagi ke dalam tiga bagian yaitu: Analisa prioritas kebutuhan pasien, Analisa prioritas respon teknis, Analisa korelasi antar respon teknis.

4.3.1 Analisa Prioritas Kebutuhan Pasien

Melalui rumah kualitas yang di bentuk pada bab sebelumya dapat di ketahui kebutuhan apa yang di prioritaskan pasien, setelah melalui metode perhitungan yang telah di tentukan. Pada bagian planning matrix dapat di lihat urutan prioritas kebutuhan pasien menurut kesenjangan tingkat kepuasan GAP dan Raw Weight. Pasien menilai bagaimana pelayanan RSUD Dr.Soetomo yang telah di terima selama ini melalui tingkat kepuasan pasien. Selama itu mereka juga di minta melakukan penilaian harapan mereka terhadap atribut layanan yang bersangkutan. Apabila nilai kepuasan yang di rasakan sama dengan atau lebih besar dari nilai kepuasan yang di harapkan maka pada atribut layanan tersebut pasien sudah merasa puas, ini artinya keinginan pasien sudah terpenuhi dan mereka merasa puas. Tapi jika nilai kepuasanya lebih kecil dari kepuasan yang di harapkan artinya pasien merasa tidak puas terhadap atribut layanan tersebut, sebab yang di rasakan pasien tidak sesuai dengan yang di harapkan. Dari tabel 4.14 terlihat setiap atribut masih bernilai negatif yang artinya kepuasan pasien saat ini tidak sesuai dengan apa yang apa diharapkan. Maka diperlukan pembenahan dari manajemen perusahaan untuk mengurangi GAP untuk semua atribut. akan tetapi nilai GAP pada setiap atribut ini belum melibatkan Sales Point dari sudut pandang perusahaan perusahan maka dipelukan pertimbangan dari nilai Raw Weight yang melibatkan tingkat kepentingan, Goal, Sales Point dan Improvement Ratio untuk menetukan prioritas kebutuhan pasien. Dari Tabel 4.12 merupakan hasil perhitungan Raw Weight yang terdapat pada bagian planning matrix yang di peroleh dengan melibatkan nilai tingkat kepentingan, Improvement Ratio dan Sales Point. Semakin tinggi nilai Raw Weight dari masing- masing atribut maka atribut tersebut makin di butuhkan pasien. Segala usaha yang di lakukan pihak manajemen dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang mengacu pada kepuasan pasien dengan menggunakan atribut-atribut pelayanan yang memiliki nilai tinggi harus di perhatikan lebih serius karena atribut-atribut tersebut benar-benar sangat di butuhkan oleh pasien. Jika pihak manajemen RSUD Dr.Soetomo dapat melakukan pembenahan dengan baik pada atribut-atribut layanan tersebut maka akan berdampak positif bagi perusahaan dan pasienya. Bila pasien merasa puas karena keinginanya terpenuhi maka akan

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Usulan Perbaikan Pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Integrasi Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD)

6 84 159

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

ANALISA KUALITAS PELAYANAN INSTALASI RAWAT INAP DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS DI RSUD Dr. SOETOMO)

1 1 21