Latihan Gerak Mata Menyimpulkan Isi Bacaan Setelah Membaca Cepat 200

68 Berpura-pura Jujur untuk Mencari Muka Kejujuran adalah sikap yang diambil ber- dasarkan hati nurani, yang lahir dari nurani seseorang. Sayang, kejujuran di masyara- kat lebih banyak ditutupi. Apalagi kalau pemimpin tidak jujur. Katanya sekarang zaman transparan, tetapi kenyataannya pemerintah sendiri tidak pernah transparan, yang diucapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu, bila masyarakat bawah juga tidak jujur, tidak dapat disalahkan begitu saja. Mereka hanya meniru. Contohnya, di kantor, banyak bawahan yang kelihatan hormat pada atasan, hanya karena dia atasan, saya bawahan. Jadi, kejujuran hanya simbol saja, untuk cari muka. Bagaimanapun, kejujuran harus menjadi syarat mutlak seseorang menjadi pemimpin atau tokoh masyarakat.Bila pemimpin tidak jujur, dia tidak akan mendapat kepercayaan dari yang dipimpin. Nah, bila pemimpin tidak jujur, hubungan dengan bawahan tidak akan berjalan baik, apalagi kalau ketidak- jujurannya diketahui bawahan. Pemimpin seperti ini, jangan harap bisa menegakkan wibawa dan kehormatan. Ketidakjujuran sebenarnya sudah ada sejak lama. Ketidakjujuran lebih disebabkan karena uang. Banyak hal, mengapa ke- jujuran ini sulit dilakukan. Mungkin terlalu lama dijajah oleh Belanda ratusan tahun dan Orde Baru sehingga mental kita selalu tertekan dan menjadi feodal. Kalau demikian, tidak mungkin hukum ditegakkan. Keluarga juga ikut berpengaruh. Kalau keluarga tidak jujur, tentu akan turun ke anak-anaknya. Dari keluarga lalu tertular ke masyarakat, begitu pun sebaliknya. Usaha memberantas ketidakjujuran harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Seorang pemimpin harus dapat dijadikan contoh sejak awal. Dalam hal bersaing dalam bekerja, bersainglah secara sehat. Namun, sekali bertindak tidak jujur, berikutnya akan tidak jujur. Ya, harus ada kemauan dan keberanian untuk berkata “tidak” terhadap ketidakjujuran. Info Aktual, Juni 1999 dengan perubahan

A. Setelah kalian membaca teks di atas, hitunglah persentase jawaban de-

ngan menjawab pertanyaan-pertanya- an berikut tanpa melihat teks 1. Apakah yang dimaksud dengan keju- juran? 2. Mengapa kejujuran kini menjadi se- buah keprihatinan? 3. Siapakah yang harus mempunyai sikap jujur lebih dulu? Atasan atau bawah- an? Orang tua atau anak-anak? Me- ngapa? 4. Apa saja akibat ketidakjujuran? 5. Bagaimanakah mengupayakan ke- biasaan jujur pada diri seseorang? 6. Mengapa kejujuran sulit dilakukan? 7. Memberantas ketidakjujuran harus di- mulai dari mana?

B. Hitunglah kemampuan membaca ka- lian

1. Berapa lama kalian membaca? 2. Berapa jumlah kata dalam teks bacaan tersebut? 3. Berapa skor jawaban yang benar? 4. Berapa persentase jawaban yang be- nar? 5. Hitung skor kalian dengan mengguna- kan rumus

C. Tulislah gagasan pokok tiap paragraf teks yang kalian baca

D. Buatlah ringkasan atau kesimpulan bacaan dalam beberapa kalimat

5.3.3 Praktik Membaca Cepat

Untuk praktik membaca cepat, bacalah teks berikut ini Jangan lupa mencatat lama waktu membaca kalian 69 1. Bentuklah kelompok dengan beranggo- takan 2 siswa 2. Setiap anggota kelompok mencari dan membaca sebuah bacaan yang disukai. 3. Anggota kelompok saling menukar baca- an. Kemudian secara bergantian memba- cakan bacaan milik teman kelompok. Jangan lupa catat waktu mulai dan selesai membaca Setelah membaca kembalikan bacaan kepada teman kelompokmu. 4. Ajukan pertanyaan kepada teman yang telah membacakan bacaan milikmu untuk mengetahui pemahaman bacaan Laku- kan hal yang sama pada setiap anggota kelompok. 5. Hitunglah kecepatan membaca kalian dengan menggunakan rumus Kata tidak pada kutipan wacana di atas me- nandakan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat negatif atau kalimat ingkar. Kata tidak disebut kata ingkar. Jenis kata ingkar ada dua. Untuk memaha- mi kedua kata ingkar tersebut perhatikan dialog berikut:

5.3.4 Kalimat NegatifIngkar

Perhatian kutipan berikut ini Meskipun demikian, Ahmad mengaku pi- haknya tidak akan melakukan pemeriksaan khusus kepada penumpang kereta api walau- pun penumpang itu berasal dari luar negeri. Kata-kata yang tercetak miring adalah ka- ta ingkar atau disebut juga kata negatif. Suatu kalimat yang dibubuhi kata ingkar disebut kalimat ingkar. Kalimat ingkar adalah kalimat yang mengungkapkan pertentangan isi atau peng- ingkaran terhadap isi suatu kalimat. Dalam ba- hasa Indonesia terdapat dua kata ingkar: tidak tak, bukan. Kata ingkar bukan digunakan untuk meng- ingkari kata benda dan kata sifat, sedangkan kata ingkar tidak digunakan untuk kata kerja. Perhatikan contoh berikut ini Surti : Min, kamu mengambil penggaris- ku, ya Minah : Enak saja, saya tidak mengambil- nya Surti : Itu, penggaris siapa? Minah : Ini, bukan milikmu, melainkan milik Tini Surti : Maaf, Min Saya tidak menuduh- mu Udin : Mir, bagaimana pekerjaan rumah- mu? Selesai? Amir : Selesai? Saya tidak sempat me- ngerjakan tugas itu. Udin : Bagaimana mungkin dapat begitu. Selama ini kamu selalu mengerja- kan tugas sekolah dengan baik. Amir : Saya harus ke dokter lalu membeli obat sampai malam. Udin : Kamu sakit apa? Amir : Bukan aku yang sakit, melainkan ibu. Saya sampai rumah sudah malam dan harus merawat ibu. Udin : Kalau begitu, agar kamu tidak di- hukum oleh guru, kamu salin saja pekerjaanku. Amir : Oh, jangan menyuruh saya berbu- at tidak jujur. Maafkan aku de- ngan penolakanku ini. Udin : Maafkan juga aku yang sedang khilaf ini