Teks Dongeng Menunjukkan Relevansi Isi Dongeng dengan Situasi

61 jawab An Li sombong lalu melanjutkan perjalanan. Lalu sampailah An Li pada mawar ketiga. Muncul peri yang berkata, “Petiklah mawar ke- tiga ini, An Li. Kau akan menjadi orang terkaya di Pulau.” “Mawar pertama membuatku menjadi orang terkaya di kota. Mawar kedua membuatku men- jadi orang terkaya di negeri. Mawar ketiga ini membuatku menjadi orang terkaya di Pulau. Hahaha, berarti mawar keempat akan membuat- ku menjadi orang terkaya di dunia” ucap An Li penuh ketamakan. Ia lalu bertekad untuk menemukan mawar keempat. An Li berlari penuh semangat mencari mawar keempat. Setelah mendaki cukup lama, barulah ma- war keempat itu terlihat. An Li segera mendekat. Dengan penuh ketamakan, tangan An Li men- cabut mawar itu hingga ke akar-akarnya. Anehnya, pada saat tangannya menggeng- gam mawar tersebut, warna biru mawar itu lang- sung berubah menjadi hitam. Bersamaan dengan itu, muncul peri penjaga mawar ke- empat. Wajahnya sangat mengerikan. “Ingatlah An Li, ketamakan dan rasa tidak puas hanya akan menghancurkanmu Dengan memetik mawar ini, terlihatlah betapa tamaknya engkau Tahukah kau apa yang akan diberikan mawar ini untukmu jika kau memetiknya?” tanya sang peri penuh kemarahan. “Aku akan menjadi orang terkaya di dunia, kan?” tanya An Li gugup. “Tidak akan Mawar keempat yang terlanjur kau petik itu akan membuatmu menjadi orang paling miskin di dunia. Hartamu akan habis Terimalah akibat dari ketamakanmu, An Li” seru sang peri. Ucapan tersebut seketika membuat An Li berada di kotanya sendiri. “Malangnya nasib Tuan An Li. Baru tadi pagi kudengar empat kapal dagangnya tenggelam. Kini rumah dan hartanya terbakar habis. Bahkan kereta kudanya juga dirampok tadi siang” sayup- sayup An Li mendengar percakapan sekelom- pok penduduk kota. “Hei, lihat Pengemis itu mirip sekali dengan Tuan An Li” seru seorang anak kecil kepada temannya, saat ia melihat An Li. An Li langsung melihat dirinya sendiri. Benar saja. Baju yang kini ini pakai sudah compang- camping. An Li terjatuh lemas. Tak ada lagi yang bisa dilakukannya saat itu. Andai saja ia tidak Untuk menguji pemahaman kalian terha- dap dongeng di atas, jawablah pertanya- an berikut ini secara lisan 1. Siapakah tokoh utama dongeng tersebut? Sebutkan juga tokoh-tokoh yang lain. 2. Jelaskan watak tokoh utama dan tokoh- tokoh lain dalam dongeng tersebut 3. Hal apakah yang diperjuangkan tokoh utama dalam dongeng tersebut? 4. Menurut kalian di manakah latar tempat dongeng tersebut? 5. Menurut kalian apakah tema dongeng ter- sebut? mendengar percakapan tentang harta yang bisa dilipatgandakan... andai saja ia tak tamak. Memang benar apa yang dikatakan sang pertapa tua. Tak ada gunanya menyesal. Semua ini terjadi karena ia tak pernah puas dan ber- syukur atas apa yang ia miliki. Rikianarsyi A., majalah Bobo, Tahun XXXIV, 22 Februari 2007 Setelah kalian mendengarkan dongeng di atas, dapatkah kalian tentukan tema dongeng tersebut?

5.1.3 Menunjukkan Relevansi Tema

dengan Situasi Sekarang Setelah kalian menemukan tema dongeng, kalian dapat menunjukkan relevansi tema do- ngeng dengan situasi sekarang. Contoh: Tema dongeng adalah akibat suka mem- bohongi teman, seorang anak dijauhi teman dan tidak dipercaya orang lain. Relevansi dongeng dengan situasi seka- rang adalah 1 “situasi sekarang anak yang suka berbohong juga tidak disukai teman- temannya sehingga pasti akan dijauhi”, 2 “Sekarang anak yang suka berbohong juga biasanya tidak mudah dipercaya oleh orang lain”. Berdasarkan dua hal tersebut dapat disim- pulkan bahwa dongeng tersebut memiliki rele- vansi dengan situasi sekarang. 62 1. Tulislah tema dongeng “Ketamakan An Li” 2. Tulislah relevansi tema dongeng dengan situasi sekarang 3. Bacalah beberapa dongeng, kemudian buatlah laporan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini Relevansi dengan Situasi Sekarang Ketika kalian mencari arti kata yang tercetak tebal di atas dalam kamus, kalian akan menemu- kan arti: kaki artinya anggota badan yang meno- pang tubuh dan dipakai untuk berjalan. tangan artinya anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau dari pergelangan sampai ujung jari. Namun, arti kata tersebut tidak sesuai dengan kalimat di atas, karena arti kata kaki dan tangan pada kalimat tersebut menyatu. Kedua kata tersebut tergabung dalam kelompok kata dan membentuk arti baru. Kelompok kata semacam itu disebut ung- kapan. Ungkapan adalah gabungan kata yang artinya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsir dengan arti unsur yang membentuknya. Kelompok kata kaki tangan artinya tidak se- suai dengan arti unsur pembentuknya. Kaki tangan artinya pembantu, orang kepercayaan.

5.1.4 Ungkapan

Cermatilah kalimat berikut ini Kata-kata yang tercetak tebal dalam kalimat di atas tergolong ungkapan, yaitu: 1 memandang rendah artinya meremehkan 2 tulang punggung artinya kekuatan utama Untuk mengenali ungkapan, perhatikan kutipan percakapan berikut ini Judul Dongeng No. Tokoh-tokoh Tema Dongeng 1. 2. 3. 4. 5 Judul Dongeng Relevansi dengan Situasi Sekarang Perhatikan contoh lainnya berikut ini Orang itu menjadi kaki tangan Pak Lurah. 1 Jangan memandang rendah setiap persoalan yang kamu hadapi 2 Setelah ditinggal mati ayahnya, ia men- jadi tulang punggung keluarganya. Bu Bariah : Pir, antarkan saya ke pasar untuk membeli sesuatu Sopir : O, iya Bu. Ibu ingin membeli apa? Bu Bariah : Saya ingin membeli buah tangan untuk sahabat saya. Sopir : Maaf, Bu saya bukan lancang mulut kalau boleh saya tahu, kira-kira Ibu ingin membeli apa? Bu Bariah : Saya ingin membeli apel.