Menentukan Amanat Menulis Kembali dengan Bahasa Sendiri Dongeng
30 SI UNYIL
Film boneka Si Unyil adalah film serial yang dipro- duksi oleh Pusat Produksi Film Negara PPFN yang
hadir di layar TVRI setiap hari Minggu pagi, berhasil memberikan hiburan kepada seluruh pemirsa di
seluruh Indonesia, khususnya anak-anak. Film Si Unyil dihadirkan karena TVRI didominasi oleh pena-
yangan film produksi luar negeri, sedangkan anak- anak Indonesia memerlukan film-film pendidikan
yang menghibur.
Teknik memainkan boneka diilhami oleh cara memain-kan Wayang Potehi, sebuah kesenian yang
berasal dari leluhur masyarakat Tionghoa. Latar belakang yang menjadi pertimbangan pembuatan
film ini adalah biaya yang dikeluarkan tidak besar dan proses pembuatan boneka yang sederhana dan
mudah di laksanakan bila dibandingkan dengan cara pembuatan film animasi. Boneka Si Unyil termasuk
katagori
hand puppet. Cara memegang dan memain- kan boneka adalah dengan menggunakan tangan
dan jari-jari tangan. Film Si Unyil, dalam penayangannya, dapat bertahan
lebih dari sepuluh tahun. Hal ini menunjukkan bahwa film ini memiliki daya tarik tersendiri dan pengaruh
yang kuat. Salah satu daya tarik dan kekuatan dari film ini adalah kekuatan ekspresi visual yang di-
dukung oleh kekuatan cerita yang mengandung unsur ketegangan, kelucuan, kesedihan, dan
kejenakaan. Cerita yang dimunculkan adalah peristiwa sehari-hari dalam kehidupan anak-anak.
Penelitian ekspresi boneka memakai kajian wanda. Istilah “wanda” digunakan untuk kupasan boneka saat
boneka tersebut dimainkan oleh dalang atau saat tampil dilayar televisi. Wanda mengandung arti
menyeluruh, yang menunjukkan suasana hati, ke- adaan fisik, dan lingkungan tokoh boneka. Wanda
adalah raut tertentu dalam wayang berdasarkan permintaan dalang untuk mempertunjukkan tokoh
tertentu dalam cerita tertentu.
Penggambaran ekspresi peran dan wanda pada beberapa tokoh tertentu merupakan representasi dari
kondisi manusia Indonesia. Ciri-ciri manusia Indone- sia yang diperankan dalam film Si Unyil sesuai dengan
Bhinneka Tunggal Ika. Dalam menganalisis tampilan visual tokoh-tokoh dalam film itu adalah dari tokoh-
tokoh boneka yang paling sering tampil di layar televisi dan memiliki peran yang cukup menonjol pada
setiap episodenya. Tulisan ini berisi tentang latar belakang kelahiran dan pembuatan film boneka Si
Unyil, dokumentasi, rangkuman, dan perjalanan film boneka Si Unyil selama periode tahun 1981 hingga
tahunl992.
Departemen Seni Murni ITB, libadminart.itb.ac.id
31
Bacalah kutipan dongeng berikut ini untuk menjawab soal 5-7
Yatim hidup sebatang kara. Ia seorang anak yang baik hati. Ia telah menolong jiwa seekor
udang, babi rusa, kera, musang, dan lalat, yang tersesat ke dalam jeratannya.
“Oh, kuharap mudah-mudahan kelak bina- tang-binatang ini dapat membalas jasaku” kata
Yatim dalam hatinya. Suatu hari Yatim pergi meninggalkan kam-
pungnya. Kelima ekor binatang yang pernah ditolongnya itu turut serta. Beberapa saat ke-
mudian sampailah mereka di sebuah taman istana, yang sedang melangsungkan adu
ayam dengan sangat meriah.
Yatim Jadi Raja dan Dongeng-Dongeng Lainnya, Ulkiah S, Pustaka Jaya.
5 Sifat Yatim yang menonjol adalah ... .
a. baik b. bijaksana
c. penjudi d. pengembara
6. Pesan dari penggalan dongeng tersebut
ialah ... a. Hendaklah kita selalu menolong makhluk
hidup. b. Hendaklah kita selalu mengembara ke
kota lain. c. Hendaklah kita mengharapkan imbalan
jika menolong.
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling
benar Bacalah kutipan dongeng berikut ini untuk
menjawab soal 1-4 Dahulu kala di Prambanan tersebutlah
seorang raja raksasa yang sangat berkuasa dan sangat ditakuti, Raka Baka namanya. Ia
mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Dewi Roro Jonggrang.
Raja Baka mempunyai seorang musuh, yaitu Raja Pengging. Pada suatu hari Raja
Pengging didatangi seorang laki-laki muda, Bandawasa namanya. Ia mengaku masih ketu-
runan Raja Pengging.
Raja tidak begitu saja menerima penga- kuan Bandawasa. Baru setelah Bandawasa
memperlihatkan kesaktiannya, Ia mau menga- kuinya, karena raja teringat akan masa yang
telah silam.
Bandawasa memang masih cucu Raja Pengging juga. Hanya saja selagi masih bayi,
ia dibawa dan dipungut oleh dewa di kayangan.
Yatim Jadi Raja dan Dongeng-Dongeng Lainnya, Ulkiah S, Pustaka Jaya.
1. Orang yang mempunyai kesaktian dalam
dongeng tersebut ialah ... . a. Raja Prambanan
b. Roro Jonggrang c. Bandawasa
d. Raja Pengging 2.
Alasan Raja Pengging menerima Bandawa- sa adalah ... .
a. karena Raja Pengging sakti sedangkan Bandawasa tidak sakti
b. karena Raja Pengging takut dengan ke- saktian Bandawasa
c. karena Bandawasa dapat membuktikan kesaktiannya
d. karena Bandawasa sejak kecil diasuh dewa di kayangan
3. Dari cerita tersebut dapat diketahui sifat raja
Pengging adalah ... . a. suka menuntut orang lain
b. suka memamerkan kesaktiannya c. suka bermusuhan terhadap raja lainnya
d. tidak mudah percaya 4.
Pesan yang dapat kita ambil dari penggalan dongeng tersebut ialah ...
a. Hendaklah kita tidak mudah percaya be- gitu saja dengan pengakuan orang lain.
b. Hendaklah kita mudah percaya dengan pengakuan orang lain.
c. Hendaklah kita selalu menitipkan anak kita kepada orang lain.
d. Hendaklah kita memiliki kesaktian agar orang lain menghargai kita.
32
d. Hendaklah kita melakukan adu ayam se- bagai sarana hiburan.
7. Tempat di bawah ini yang bukan latar do-
ngeng adalah ... . a. di kampung
b. di hutan c. di jalan
d. di taman Istana 8.
... memperoleh sesuap nasi, dia harus bekerja hingga larut malam.
Kata yang tidak tepat untuk melengkapi ba- gian kalimat rumpang tersebut ialah ... .
a. demi b. untuk
c. agar d. supaya
9. ... nama baik keluarganya, Pak Rudi bersedia
... menjelaskan masalah yang dihadapi di kantor polisi.
Kata yang cocok untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam kalimat di atas ialah ... .
a. agar, untuk b. demi, untuk
c. untuk, demi d. agar, supaya
10. Pertebal imanmu agar kamu terhindar dari setiap godaan yang kita hadapi.
Arti imbuhan per- pada kata pertebal dalam kalimat di atas ialah ... .
a. menyiapkan b. melakukan
c. memiliki d. membuat lebih
II. Kerjakan soal-soal berikut ini
Bacalah kutipan dongeng berikut ini
DEWA KALADRI
Dahulu kala, pada suatu hari Bupati Sang- kan menemukan seorang anak laki-laki buncit
dan amat buruk parasnya di puncak Gunung Kujang. Hatinya merasa iba melihat anak itu
dan selanjutnya dibawanya pulang dan dipelihara seperti anaknya sendiri. Anak buncit
itu sebenarnya adalah seorang utusan dewa.
Melihat tindakan suaminya, istri Bupati tidak senang dan tidak setuju. Anak itu sangat
jorok dan menjijikkan. Karenanya ia berusaha mengusirnya. Anak itu tahu bahwa istri Bupati
tak menyukai dirinya. Karena itu, lalu diam- diam dia pergi dan bertapa di puncak sebuah
gunung di Pakuan Barat. Setelah sekian lama bertapa, dia bertam-
bah dewasa. Kemudian turunlah ia dari pertapaannya lalu mandi di Lubuk Sipatu-
hunan. Terjadi keajaiban, setelah mandi ia ber- ubah menjadi laki-laki yang amat tampan dan
gagah. Ia menamakan dirinya Prabu Anom Munding Kawangi.
Tak lama kemudian dia menikah dengan putri Tasik Larang Raja Kembang, yaitu Putri
Prabu Pakuan Barat yang terkenal amat can- tik. Mereka sangat bahagia. Dia pun akan dica-
lonkan menjadi Raja Pakuan Barat.
Pada suatu hari Prabu Anom dan istrinya berkunjung ke Parung Barat untuk menemui
temannya yang bernama Ratu Bagus Baha- rudin sebagai penguasa Kerajaan Parung
Barat. Setelah beberapa saat di Parung Barat, Prabu Anom ingin bertapa lagi di Gunung Ja-
ladi. Ketika itu ia berganti nama menjadi Dewa Kaladri. Istrinya dititipkan kepada Ratu Bagus
Baharudin.
Setelah beberapa bulan ditinggal bertapa, ternyata Ratu Bagus Baharudin sangat tertarik
kepada Tasik Larang. Dan selanjutnya dini- kahinya istri temannya itu.
............. Yatim Jadi Raja dan
Dongeng-Dongeng Lainnya,Ulkiah S, Pustaka Jaya
1. a. Salinlah nama-nama pelaku dan sifatnya
dalam cerita tersebut b. Tuliskan hal-hal yang menarik dari cerita
tersebut c. Tuliskan beberapa pesan dari cerita ter-
sebut d. Buatlah kesimpulan tentang isi cerita
tersebut dengan sebuah ungkapan dan berikan penjelasannya
2. Jelaskan pendapat kalian tentang fungsi alat
peraga dalam kegiatan bercerita 3.
Jelaskan pendapat kalian tentang fungsi penggunaan intonasi yang benar dalam pem-
bacaan berbagai teks perangkat upacara
4. Tuliskan kembali dongeng yang pernah
kalian dengar dari orang tua atau kalian baca di majalah secara singkat
5. Buatlah paragraf dengan menyertakan im-
buhan per-, kata sambung untuk, dan demi
33
Tempo, 19 November 2006 www.yahoo.com
Readers Digest Indonesia Sept. 2004
Tempo, 22 Oktober 2006
Pada bab II kalian telah mempelajari bahasa Indonesia lewat topik “Pertunjukan”. Sekarang pada bab ini kalian akan diajak untuk meningkatkan lagi kemampuan berbahasa dengan mengenali
“Pengalaman yang mengesankan”. Pengalaman yang mengesankan pastilah pengalaman yang tidak pernah terlupakan, entah itu pengalaman di masa kecil atau di masa remajamu. Pengalaman
seperti itu sangat menarik untuk menjadi bahan cerita di kemudian hari.
Untuk itu, pertama-tama, kalian akan diajak lebih dahulu untuk belajar menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat. Hal ini dimaksudkan agar kalian mampu memahami
apa saja yang menjadi unsur-unsur berita, menyebutkan sifat berita, dan mendengarkan berita. Kedua, kalian diajak untuk menceritakan pengalamanmu yang paling mengesankan dengan
meng-gunakan pilihan kata dan kalimat yang efektif. Dengan demikian diharapkan kalian mampu mencerita-kan pengalaman yang paling mengesankan itu dengan menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang menarik sehingga pendengar bisa membayangkan suasana yang diceritakan.
Ketiga, kalian diajak menceritakan kembali cerita anak yang dibaca sehingga kalian diharapkan mampu menganalisis unsur-unsur cerita anak, menulis sinopsis, dan menceritakan kembali cerita
itu dengan urutan yang tepat dan bahasa yang menarik. Keempat, kalian juga diajak untuk menulis pantun sesuai dengan aturan penulisan pantun.
Dengan demikian, kalian mampu menulis pantun dengan pilihan kata yang sesuai dan memerhatikan syarat penulisan pantun, dan kalian juga bisa berbalas pantun dengan pantun yang ditulis.
Akhirnya, dari segi kebahasaan kalian pun mampu menggunakan kata bersinonim, berantonim, dan berpolisemi secara tepat sesuai dengan konteksnya. Selain itu kalian juga diharapkan mampu
menggunakan kata sifat dengan tepat. Selamat belajar dan sukses selalu.
Pendahuluan :
Masa kecil, liburan, jalan-jalan, dan lain-lain merupakan salah satu sarana kita untuk mendapat pengalaman yang mengesankan yang bisa kita bagikan kepada siapa saja
34