Menulis dengan Bahasa Menulis Buku Harian
11
1. Dongeng memiliki beberapa unsur, antara
lain tokoh baik utama maupun pembantu, karakterwatak tokoh, latar baik tempat,
waktu, maupun suasana, dan amanat pesan.
2. Relevansi dongeng dengan situasi dan kon-
disi saat ini terletak pada nilai-nilai yang di- kandung di dalam dongeng, yang baik ditiru
yang buruk diabaikandihindari.
3. Bercerita atau mendongeng adalah meng-
ungkapkan secara verbal atas pengalaman, peristiwa, atau kejadian kepada audience
pendengar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendongeng adalah su-
ara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik.
4. Langkah-langkah dalam mendongeng, yaitu:
1 menyiapkan bahan cerita, 2 membaca teks dongeng berulang-ulang,
3mengingat-ingat jalan cerita, tokoh, waktu, dan tempat kejadiannya,
4 berlatih tanpa teks sampai lancar, dan 5mendongeng dengan suara jelas,
ekspresif, dan menarik. 5.
Buku harian adalah buku yang berisi catatan tentang kegiatan yang telah dilakukan atau
kejadian yang dialami setiap hari. Buku harian biasanya memuat nomor kegiatan,
hari, tanggal, jam kejadianperistiwa yang ingin dilakukan. Bahasa yang digunakan
bersifat ekspresif karena mengungkapkan perasaan si penulis.
6. Fungsi imbuhan meng-, yaitu membentuk
kata kerja transifif dan kata kerja tak transitif. 7.
Makna imbuhan meng-, yaitu: a melakukan perbuatan yang dinyatakan
oleh kata dasar, b menjadi,
c menyerupai atau berfungsi sebagai, d makanminum,
e menuju dasar, f mencarimenghasilkan dasar, dan
g mengeluarkan bunyi. 8.
Kaidah penulisan imbuhan meng-: 1 dilekatkan pada kata dasar yang
didahului dengan fonem vokal a, i, u, e, o dan fonem konsonan g, h, k,
2 berubah menjadi mem- jika dilekatkan pada kata dasar yang berawalan dengan
fonem b, p, f, danv. 3berubah menjadi men- jika dilekatkan
pada kata dasar yang berawalan dengan fonem c, d, j, dam t.
4berubah menjadi meny- jika dilekatkan pada kata dasar yang didahului dengan
fonem s, 5berubah menjadi me- jika dilekatkan pada
kata dasar yang didahuli dengan fonem l, m, r, w, dan y.
6berubah menjadi menge- jika dilekatkan pada kata dasar yang terdiri dari satu
suku kata. 9.
Perbendaharaan kata. a. Amanat : pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca atau pendengar.
b. Ekspresif : mampu memberikan perasa- an.
c. Fonem : satuan terkecil bunyi yang mam- pu membedakan makna.
d. Gestur : gerak tubuh. e. Intonasi : lagu kalimat.
f. Kronologis : menurut urutan waktu. g. Lafal : cara seseorang dalam mengucap-
kan bahasa. h. Mimik : peniruan dengan gerak-gerik
anggota badan dan raut muka. i. Relevan : kaitan.
j. Transitif : bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek.
k. Verbal : secara lisan.
12
Dia menjadikan anak-anaknya sebagai sahabat dan guru. Hubungannya dengan buah hatinya itu sudah
dituangkan dalam buku, Anakku, Sahabatku, dan
Guruku 1997. Di buku itu dia menuliskan, anak dapat menjadi sahabat dalam berbagi masalah dan
guru untuk belajar tentang kreativitas, spontanitas, kebebasan berpikir, pemaaf, tidak pendendam, dan
mempunyai kasih sayang yang tulus.
Kedekatannya dengan anak-anak membuat Seto kian merasakan kebutuhan untuk perkembangan anak.
Dia mengharapkan agar hak anak dipenuhi, seperti, hak memperoleh suasana gembira, hak bermain, dan
hak untuk tumbuh dan berkembang tanpa merasa tertekan. Krea-tivitas dan ide Seto makin cemerlang
dengan mendirikan sekolah TK Mutiara Indonesia dan Yayasan Nakula-Sadewa yang menghimpun
anak-anak kembar yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Atas pengabdiannya pada dunia anak-anak, Seto telah dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lain
Orang Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdi- an pada Dunia Anak-anak dari Presiden RI 1987,
The Outstanding Young Person of the World, Amsterdam; kategori
Contribution to World Peace, dari Jaycess International 1987,
Peace Messenger Award, New York, dari Sekjen PBB Javier Perez de Cuellar 1987,
dan T he Golden Balloon Award, New York; kategori
Social Activity dari World Children’s Day Foundation Unicef 1989. Kemudian, Seto dipercaya menjadi
Ketua Komnas Perlindungan Anak KPA. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komnas Perlindungan
Anak KPA, Seto semakin giat berkarya membela anak-anak.
Seto yang mempunyai motto: bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai anak-anak. Ia
berharap supaya semua orang menganggap setiap hari adalah hari anak.
www.tokohindonesia.com dengan sedikit perubahan Nama
:Seto Mulyadi Kak Seto Lahir
: Klaten, Jawa Tengah, 28 Agustus 1951 Agama
:Islam AyahIbu :Mulyadi EffendyMariati
Istri : Deviana
Anak :
- Eka Putri Duta Sari - Bimo Dwi Putra Utama
- Shelomita Kartika Putri Maharani - Nindya Putri Catur Permatasari
Kedekatannya dengan dunia anak membuat dia begitu dikenal sebagai sahabat dan pendidik anak-
anak. Seto Mulyadi yang kemudian dikenal sebagai Kak Seto pada awalnya bercita-cita menjadi dokter.
Tetapi pada akhirnya, ia malah mendedikasikan hidupnya demi kemajuan anak-anak. Perjalanan
hidup membawanya ke Jakarta dan bertemu dengan Pak Kasur. Pak Kasur, yang menerimanya
lalu membawanya ke Taman Kanak-Kanak Situ Lem- bang, Jakarta Pusat dan akhirnya menjadi asisten
Pak Kasur.
Kegagalannya masuk ke Fakultas Kedokteran UI membuatnya putar haluan dengan memasuki
Fakultas Psikologi UI, atas saran Pak Kasur. Pilihan- nya untuk masuk ke dunia anak-anak semakin
mantap saat mengasuh acara Aneka Ria Taman Kanak-Kanak di TVRI, bersama Henny Purwonego-
ro. Di sana, Seto mendongeng, belajar sambil bernyanyi, dan bermain sulap.
Tahun 1983, Seto mendapatkan kepercayaan Ibu Tien Soeharto untuk mengetuai pelaksanaan
pembangunan Istana Anak-Anak di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Bahkan kelompok ber-
main Istana Anak-anak yang dikembangkannya memiliki peminat yang cukup banyak. Kini,
pengembangan kelompok bermain yang bernaung di bawah Yayasan Mutiara Indonesia sudah
menyebar di berbagai daerah di sekitar Jakarta.
Pada 1987, Seto menikahi Deviana. Ia membeli rumah di kawasan Cireundeu yang sebagian
lahannya ia manfaatkan sebagai sarana bermain layaknya taman kanak-kanak. Tujuannya agar anak-
anak ak-tif bermain dan menikmati alam dengan bebas serta lepas.Bila anak-anak terlalu dikekang,
akibatnya seperti kuda liar,” jelasnya.
Dr. Seto Mulyadi, Psi,Msi., Sahabat Anak-anak
Kak Seto, salah satu pemerhati anak yang dikenal oleh anak-anak
www.goggle.com
13 A.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang X
pada huruf di depan jawaban yang kalian pilih
Bacalah dongeng berikut ini untuk men- jawab soal 1 s.d. 5
Semut yang Hemat
Di zaman Mesir kuno, hiduplah seorang raja yang sangat terkenal keadilannya. Raja tersebut sangat
mencintai rakyatnya. Bahkan raja tersebut dalam mencintai keluarganya tidak melebihi cintanya pada
rakyatnya. Sehingga kalau ada anggota keluarganya yang bersalah tetaplah dihukum sebagaimana orang
lain. Yang lebih istimewa lagi, raja ini juga penyayang binatang.
Karena cintanya pada binatang, suatu hari raja yang adil itu pergi berjalan-jalan menemui seekor se-
mut. Si Semut merasa senang dan bangga mendapat kunjungan dari raja.
“Bagaimana kabarmu, Semut?” tanya sang Raja. “Hamba baik-baik saja, Baginda,” jawab semut
gembira. “Dari mana saja kau pergi?”
“Hamba sejak pagi pergi ke beberapa tempat, tetapi belum juga mendapatkan makanan, Baginda.”
“Jadi, sejak pagi kau belum makan?” “Benar, Baginda.”
Raja yang adil itu pun termenung sejenak. Kemu- dian berkata, “Hai, Semut. Seberapa banyak ma-
kanan yang kau perlukan dalam setahun?” “Hanya sepotong roti saja, Baginda,” jawab semut.
“Kalau begitu maukah kau kuberi sepotong roti un- tuk hidupmu setahun?”
“Hamba sangat senang, Baginda.” “Kalau begitu, ayo engkau kubawa pulang ke istana,”
ujar sang Raja, lalu membawa Semut itu ke istananya. Semut sangat gembira karena mendapatkan anugerah
makanan dari sang Raja. Ia tidak susah-susah lagi men- cari makanan dalam setahun. Dan tentu saja, roti pem-
berian sang Raja akan lebih manis dan enak.
“Sekarang engkau masuklah ke dalam tabung yang telah kuisi sepotong roti ini” perintah sang Raja.
“Terima kasih, Baginda. Hamba akan masuk.” “Setahun yang akan datang tabung ini baru akan
kubuka,” ujar sang Raja lagi. “Hamba sangat senang, Baginda.”
Tabung berisi roti dan semut itu pun segera ditutup rapat oleh sang Raja. Tutup tabung itu terbuat dari
bahan khusus, sehingga udara tetap masuk ke da- lamnya. Tabung tersebut kemudian disimpan di ruang
khusus di dalam istana. Hari-hari berikutnya sang Raja tetap memimpin
rakyatnya. Berbagai urusan ia selesaikan secara bijaksana. Akhirnya setelah genap setahun, teringat-
lah sang raja akan janjinya pada semut. Perlahan-lahan Raja membuka tutup tabung berisi
semut itu. Ketika tutup terbuka, si Semut baru saja menikmati roti pemberian raja setahun lalu.
“Bagaimana kabarmu, Semut?” tanya sang Raja ketika matanya melihat semut di dalam tabung.
“Keadaan hamba baik-baik saja, Baginda.” “Tidak pernah sakit selama setahun di dalam ta-
bung?” “Tidak, Baginda. Keadaan hamba tetap sehat sela-
ma setahun.” Kemudian sang Raja termenung sejenak sambil
melihat sisa roti milik Semut di dalam tabung. “Mengapa roti pemberianku yang hanya sepotong
masih kau sisakan separuh?” tanya Sang raja. “Betul, Baginda.”
“Katanya dalam setahun kau hanya memerlukan sepotong roti. Mengapa tak kau habiskan?”
“Begini, Baginda. Roti itu memang hamba sisakan separuh. Sebab, hamba khawatir jangan-jangan
Baginda lupa membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa membukanya, tentu saja hamba masih
dapat makan roti setahun lagi. Tapi untunglah, Baginda tidak lupa. Hamba senang sekali.”
Sang Raja sangat terkejut mendengar penjelasaan si Semut yang tahu hidup hemat. Sang Raja terse-
nyum kecil di dekat si Semut. “Kau Semut yang hebat. Kau dapat menghemat
kebutuhanmu. Hal ini akan kusiarkan ke seluruh ne- geri agar rakyatku dapat mencontohmu. Kalau semut
saja dapat menghemat kebutuhannya, mengapa manusia justru gemar hidup boros?”
“Sebaiknya Baginda jangan terlalu memuji hamba,” jawab si Semut.
Si Semut itu akhirnya mendapat hadiah lagi dari raja. Sebagai tanda terima kasih karena telah
mengajarinya hidup hemat. Kertanegara, Bobo No. 28XXVIII
1. Berdasarkan dongeng di atas, tokoh utama
yang diceritakan oleh pengarang adalah ... . a. Raja
c. Rakyat b. Semut
d. Roti 2.
Watak tokoh semut dalam dongeng di atas adalah ... .
14
a. adil c. penurut
b. jujur d. hemat
3. Hal menarik yang terdapat dalam dongeng
tersebut adalah ... a. Raja lebih mencintai rakyatnya daripada
keluarganya. b. Raja bertemu dengan seekor semut yang
sedang mencari makan. c. Semut hanya makan sepotong roti dalam
setahun. d. Semut menghemat rotinya karena takut
raja lupa membuka tutupnya. 4.
Amanat yang ingin disampaikan pengarang melalui dongeng tersebut adalah ...
a. Kita hendaknya menyayangi siapa saja termasuk binatang.
b. Kita harus menyayangi orang lain lebih dari keluarganya.
c. Kita harus berusaha bisa hidup hemat. d. Kita harus bisa memberikan sesuatu yang
menyenangkan orang lain. 5.
Latar tempat yang digunakan oleh penga- rang dalam dongeng di atas adalah ... .
a. hutan c. istana
b. halaman d. jalan
6. Imbuhan meng- yang berubah menjadi
menge- terdapat dalam kalimat ... a. Setelah diobati oleh dokter, benjolan
pada kepalanya itu mulai mengecil. b. Adonan kue yang ditinggalkan ibu ketika
adik jatuh sudah mengeras. c. Aku terperanjat melihat tamu yang sedang
mengetuk pintu. d. Tukang yang sedang mengecat gedung
itu sangat cekatan. 7.
Hal ini akan kusiarkan ke seluruh negeri agar rakyatku dapat mencontohmu.
Imbuhan meng- pada kata mencontohmu dalam kalimat di atas bermakna ... .
a. berfungsi sebagai b. menjadi
c. menuju d. melakukan perbuatan yang dinyatakan
kata dasar 8.
Kalimat berikut ini yang menggunakan kata berimbuhan meng- dengan benar adalah...
a. Kata-kata ibunya telah merubah kelaku- an Anton dan kedua adiknya.
b. Koperasi yang didirikan itu telah mense- jahterakan warga sekelurahan.
c. Wali kelas sedang menghukum siswa yang mencat rambutnya.
d. Seluruh siswa wajib menyukseskan pro- gram wajib membaca.
9. Imbuhan meng- yang membentuk kata kerja
transitif terdapat pada kalimat ... . a. Wanita itu sedang mencuci pakaian.
b. Pesawat naas itu terpaksa mendarat darurat.
c. Adikku sedang belajar membaca. d. Rupanya pencuri yang tertangkap tadi
malam belum menyesal.
10. Berikut ini yang bukan merupakan dasar
penulisan buku harian adalah ... . a. imajinasi pengarang
b. kejadian nyata seseorang c. peristiwa sehari-hari
d. pengalaman pribadi